15 November 2022
10:49 WIB
Editor: Fin Harini
BALI – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan peranan penting G20 sebagai jembatan untuk menghadapi tantangan dunia. Pernyataan ini disampaikan saat melakukan konferensi pers di Media Center G-20, Bali International Convention Center (BICC).
Guterres menjelaskan lebih lanjut peranan G20 sangat krusial sebagai jembatan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh dunia yang mencakup isu perubahan iklim, krisis multisektor serta perpecahan geopolitik yang menimbulkan konflik baru dan mempersulit proses penyelesaian konflik yang telah ada sebelumnya.
“Indonesia berperan dalam membenahi ekonomi dan keuangan global yang tidak setara yang mengakibatkan pendistribusian sumber daya yang tidak merata terutama dalam masa pandemi, serta dalam pemberian kesempatan yang sama bagi negara berkembang untuk berkontribusi dalam isu perubahan iklim,” katanya dalam konferensi pers di Media Center G20, Senin (14/11).
Baca Juga: Buka KTT G20, Jokowi Ingatkan Krisis Masih Berlangsung
Dalam isu perubahan iklim, berdasarkan pembahasan dalam COP 27, sulit untuk memenuhi upaya menahan peningkatan suhu global sebanyak 1,5 derajat.
Untuk itu, menurut Guterres, diperlukan pendekatan baru melalui pakta kolaborasi antara negara maju dan berkembang di mana negara G20 bertanggung jawab terhadap 80% emisi global.
Menyangkut isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), Guterres berpandangan perlu didorong adopsi paket stimulus yang menyediakan investasi dan likuiditas untuk pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, dan energi terbarukan.
Isu krisis pangan dan energi juga perlu segera diupayakan pengentasan kelaparan via Black Sea Grain Initiatives dan kemudahan akses pangan dan pupuk asal Rusia ke pasar global.
Dalam isu krisis energi, tidak ada pilihan lain selain dorong transisi pemanfaatan energi terbarukan dan ketersediaan akses internet pro wujudkan konektivitas global dengan langkah nyata untuk pastikan pola hidup melalui pemanfaatan energi terbarukan dan dalam perdamaian.
“Selain itu Indonesia memperlihatkan kapasitas luar biasa dalam upaya menyatukan pihak yang berseteru, mempromosikan dialog, dan mencoba mencari solusi nyata di tengah situasi sulit ketika pemisahan geopolitik sangat nyata,” kata Antonio Guterres.
Sekjen PBB juga sangat mendukung keketuaan Indonesia pada ASEAN pada tahun depan, serta berharap Indonesia dapat mendorong solusi penyelesaian konflik Myanmar.
Baca Juga: Warga Harap KTT G20 Dongkrak Perekonomian Bali
Kontribusi ke Perekonomian
Untuk di dalam negeri sendiri, Menteri Koordinator Bidang Perkeonomian Airlangga Hartarto menjabarkan, penyelenggaraan KTT G20 di 2022 akan berkontribusi langsung terhadap ekonomi dan PDB nasional sebesar Rp7,4 triliun, dengan pengeluaran langsung yang diestimasi mencapai Rp1,7 triliun.
“Kemudian, tenaga kerja dari kegiatan langsung maupun dari kegiatan UMKM itu bisa (mencapai) 33.000 (orang),” katanya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Sumbangan tersebut diperoleh dari jumlah kegiatan yang digelar selama G20 berlangsung di Indonesia.
Airlangga melanjutkan, jumlah event yang telah dan akan digelar mencapai 438 event, terdiri dari ministerial meeting, working group and engagement group, dan site event.
Sekilas, kegiatan event di G20 Indonesia ini sudah melampaui jumlah hari dalam setahun yang hanya mencapai 365 hari. Adapun berbagai agenda ini sudah dan akan dilakukan di 25 kota di Indonesia.
“Kalau kita bertanya kepada counterpart kita di negara lain, bahwa ini adalah G20 yang paling banyak meeting-nya dan paling heboh,” sebutnya.