c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

12 September 2025

09:40 WIB

Pasar Cermati Suntikan Dana Ke Bank Himbara, IHSG Berpotensi Menguat

Sentimen positif IHSG datang dari pernyataan Menteri Keuangan yang akan menyuntik Rp200 triliun ke Bank Himbara.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Pasar Cermati Suntikan Dana Ke Bank Himbara, IHSG Berpotensi Menguat</p>
<p id="isPasted">Pasar Cermati Suntikan Dana Ke Bank Himbara, IHSG Berpotensi Menguat</p>

Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025). AntaraFoto/Bayu Pratama S

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.819 pada perdagangan Jumat (12/9).

IHSG betah di zona hijau sejak pembukaan. Hingga pada pukul 09.39 WIB, IHSG tetap betah di zona hijau. IHSG menguat sebesar 76,90 poin atau 0,99% menjadi ke level 7.824,81.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bergerak menguat pada perdagangan Jumat (12/9), dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat domestik.

Sentimen utama akan berasal dari pelaku pasar yang mencermati pengalihan dana senilai Rp200 triliun oleh pemerintah dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia (BI) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 7.600- 7.900," ujar Nico di Jakarta, Jumat (12/9), dikutip dari Antara.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dana SAL yang disimpan di BI senilai Rp200 triliun akan dialirkan ke perbankan mulai hari ini, Jumat, sebagai upaya meningkatkan penyaluran kredit bank sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional.

Pemerintah akan menyalurkan senilai Rp200 triliun tersebut dari BI ke enam bank anggota Himbara, di antaranya dua bank merupakan bank syariah.

Baca Juga: IHSG Naik-Turun Karena Apa?

Sebagai informasi, saat ini bank yang tergabung dalam Himbara, di antaranya Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, serta BSI dan Bank Syariah Nasional (BSN) yang merupakan spin-off dari BTN Syariah.

Sementara itu, dari mancanegara, data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat (AS) Agustus 2025 tercatat turun 0,1% month to month (mtm), dari sebelumnya 0,7% (mtm) pada Juli 2025, atau melambat menjadi 2,6% year on year (yoy) dari 3,1% (yoy).

Sedangkan, data Consumer Price Index (CPI) AS tercatat 0,4% (mtm) pada Agustus 2025 dari 0,2% (mtm) pada Juli 2025, atau tercatat 2,9% (yoy) dari 2,7% (yoy).

Kedua data tersebut akan menjadi patokan bagi bank sentral AS The Fed untuk menentukan kebijakan moneternya dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FMOC) pada 16-17 September 2025 pekan depan.

“Untuk bulan ini, posisi kami masih yakin bahwa The Fed masih akan memangkas tingkat suku bunga mereka sebanyak 25 bps. Namun, apabila inflasi secara berkelanjutan terus mengalami kenaikan, maka kami melihat ada kemungkinan pemangkasan hanya akan terjadi di bulan ini,” ujar Nico.

Dari kawasan Eropa, European Central Bank (ECB) tetap mempertahankan tingkat suku bunga mereka di level 2,15%, yang merupakan kedua kalinya mereka tetap mempertahankan tingkat suku bunga, karena inflasi terlihat terkendali dan ketidakpastian ekonomi mereda.

Pada perdagangan Kamis (11/9), bursa saham Eropa ditutup menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,49%, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,78%, indeks DAX Jerman naik 0,38%, serta indeks CAC Prancis menguat 0,80%.

Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup menguat pada perdagangan Kamis (11/9), di antaranya Dow Jones naik 1,36% ke 46.108,00, indeks S&P 500 menguat 0,85% ke 6.587,47, dan Nasdaq menanjak 0,72% ke 22.043,07.

Berpotensi Menguat
Sementara itu, meski dibuka hijau, PT Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak melemah.

"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.548 dan resistance pada level 7.716 dengan kecenderungan melemah," tulis Tim Riset, Jumat (12/9).

Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,43% dan Indeks Kospi menguat 1,12%.

Sementara itu, indeks utama bursa AS tercatat mayoritas menguat. Sentimen positif datang rilisnya data inflasi AS.

Baca Juga: Dibuka Menguat, IHSG Kamis (11/9) Diramal Cenderung Melemah

IHSG pada hari Kamis (11/9) ditutup pada level 7.747,91 atau menguat 0,64%. Penguatan dipimpin oleh saham-saham sektor financials sebesar 1,93% dan healthcare 1,37%.

Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp686,39 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti BMRI, BBCA, ANTM, KLBF, dan TLKM.

Sentimen positif datang dari pernyataan Menteri Keuangan yang akan menyuntik Rp200 triliun ke Bank Himbara.

Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black spinning top, di bawah MA5 dan MA20, indikator Stochastic dead cross mendekati area oversold.

"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan. Berikut saham pilihan hari ini: ENRG, TOBA, MEDC, dan KPIG," urainya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar