c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

12 Januari 2023

18:50 WIB

Otorita: 11 Perusahaan Malaysia Tanamkan Modal di IKN

Tak hanya bagi Indonesia, IKN juga akan memberi dampak perekonomian bagi Malaysia.

Penulis: Yoseph Krishna

Otorita: 11 Perusahaan Malaysia Tanamkan Modal di IKN
Otorita: 11 Perusahaan Malaysia Tanamkan Modal di IKN
Lokasi pembangunan istana presiden di jalan lingkar Sepaku segmen 3 di Lokasi IKN Nusantara Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022). Antara Foto/Rivan Awal Lingga

JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyambut baik Letter of Intent (LOI) dari 11 perusahaan Malaysia untuk berinvestasi di IKN. Ke-11 perusahaan itu ialah Alliance MEP, Berjaya, Boustead Properties, Carsome, HCM Engineering, i2 Energy, Olympic Cable, Pharmaniaga, Reneuco, Success Electronics & Transformer Manufacturer dan Tenaga Nasional.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti LOI dari 11 perusahaan asal Negeri Jiran sesegera mungkin. 

Setelah menerima LOI, OIKN akan memberi jawaban formal dengan melampirkan beberapa dokumen.

"Kami akan lampirkan beberapa dokumen, seperti Surat Perjanjian Kerahasiaan (NDA). Setelah NDA ditandatangani, OIKN memberi data pendukung dan data teknis kepada calon investor," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (12/1).

Baca Juga: Badan Otorita IKN Klaim Minat Investor Naik 39 Kali Lipat

Serah terima LOI dari 11 investor asal Malaysia sendiri dilakukan di Istana Kepresidenan Bogor dengan disaksikan Presiden Joko Widodo dan PM Malaysia Anwar Ibrahim.

LOI itu diserahkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz secara langsung kepada Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.

Masuknya LOI dari 11 investor asal Malaysia itu juga menandakan per 11 Januari kemarin, sudah ada 71 penanam modal IKN. Terdapat tiga investor di antaranya sudah mengantungi Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP).

"Investor yang berminat ada lebih dari 100, tetapi yang mengirim LOI baru 71 perusahaan dari luar dan dalam negeri. Komposisi investor dalam negeri lebih banyak daripada asing," kata Bambang.

Sebagai informasi, OIKN pada Sosialisasi Awal Peluang Investasi di IKN menghasilkan penawaran lahan seluas 38 hektare, sedangkan permintaan dari calon investor berdasarkan LOI ialah 965 hektare atau 25 kali lipat.

Sementara itu, pada market sounding bersama Presiden RI Joko Widodo Oktober 2022 lalu, permintaan lahan semakin meningkat mencapai 1.793 hektare atau 44 kali lipat dari penawaran awal OIKN.

Baca Juga: Basuki: Banyak Negara Anggota KTT G20 Tertarik Berinvestasi di IKN

Adapun sektor-sektor yang diminati investor asal Negeri Jiran itu, ungkap Bambang, mencakup pengelolaan sampah, infrastruktur telekomunikasi, properti, jalan raya, energi terbarukan, platform e-commerce, hingga layanan kesehatan dan farmasi.

"Ini menjadi pertanda nyata bahwa perkembangan minat investasi dari swasta di IKN cukup signifikan," ulasnya.

Jika dirunut berdasarkan tingkat peminatnya, sektor infrastruktur dan utilitas menempati nomor wahid. 

Setelah itu, diikuti oleh mixed used dan komersial, perumahan, jasa konsultan, kesehatan, perkantoran swasta dan BUMN, perkantoran pemerintah, serta sektor teknologi.

Bambang pun optimistis pada tahun ini, infrastruktur di IKN yang menjadi fokus bisa berjalan sesuai rencana atau bahkan lebih cepat. 

Untuk itu, dia menegaskan pemerintah akan terus mendatangkan investor karena tidak ingin membebani APBN dalam pembangunan IKN.

"IKN ini sangat penting untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Tak hanya Indonesia, Malaysia juga nantinya akan merasakan dampak perekonomian dari IKN," ucap Bambang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar