c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

08 Maret 2024

15:38 WIB

OIKN: Stanford University Mulai Bangun Kampus Di IKN Mei 2024

Selain Standford University yang mulai membangun di Mei 2024, ada 7-8 kampus internasional seperti Leiden, Delft, Rotterdam dari Belanda dan kampus dari Finlandia dan Australia yang berminat masuk IKN

OIKN: Stanford University Mulai Bangun Kampus Di IKN Mei 2024
OIKN: Stanford University Mulai Bangun Kampus Di IKN Mei 2024
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusan tara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (1/3/2024). BPMI Setpres/Muchlis Jr

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan, Stanford University dari Amerika Serikat mulai membangun kampus di Ibu Kota Nusantara atau IKN pada Mei 2024. Stanford University mulai membangun kampus untuk riset terlebih dahulu di IKN.

"Kami juga bekerja sama dengan sekolah internasional ternama yakni Stanford University, mudah-mudahan nanti pada Mei mereka mulai membangun kampus," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Jumat (8/3).

Kehadiran Stanford University di IKN ini, nantinya diyakini akan menciptakan efek bola salju. Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Prof. Mohammed Ali Berawi telah mencatat terdapat 7-8 kampus internasional seperti Universitas Leiden, Delft, Rotterdam dari Belanda, kemudian dari Finlandia ada beberapa kampus dan seterusnya yang siap masuk ke IKN.

"Karena kami menyiapkan planning yang berbagai macam dan standarnya internasional, maka banyak sekali organisasi yang ingin agar IKN menjadi Living Lab," kata Bambang.

Sebelumnya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengungkapkan, kampus dari Inggris tertarik untuk masuk ke sektor pendidikan di Nusantara, Kalimantan Timur. 

"Kampus internasional lain cukup banyak, Akan ada universitas dari Inggris yang menyampaikan LOI," ujarnya.

Agung menambahkan, kampus dari Inggris tersebut sudah sudah menyampaikan Letter Of Intent (LOI) dan akan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). "Saya belum sampaikan sekarang, tapi dari Amerika Serikat sudah dan Inggris serta nanti juga akan banyak lagi universitas-universitas lain yang memang targetnya pendidikan ini menjadi sektor ke depan," imbuhnya.

Groundbreaking Keenam
Senada, Juru Bicara OIKN Troy Pantouw mengatakan, Australia pun tertarik untuk masuk ke dalam dunia pendidikan di IKN.  

"Bahkan tadi dalam acara dengan pihak pemerintah Australia di Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, dan juga akan masuk salah satunya ke dunia pendidikan di IKN," kata Troy.

Agung melanjutkan, groundbreaking keenam di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Mei tahun ini sendiri, ditargetkan untuk proyek-proyek pendidikan.

"Targetnya pada Mei nanti akan ada groundbreaking keenam. Presiden RI sudah lima kali melakukan groundbreaking di IKN untuk proyek-proyek investasi, dan groundbreaking yang keenam pada Mei targetnya adalah untuk proyek-proyek pendidikan," ucap Agung.

Agung menegaskabn, memang IKN direncanakan dibangun sebagai kota untuk bekerja, layak huni, tempat rekreasi dan menimba pendidikan. "Kami ingin membangun IKN ini sebagai kota yang as a place to work, to live, to play and to learn," kata Agung.

Menurut Bambang, semua pendekatan baru dari perencanaan kota dan wilayah memang dites dan diuji coba di IKN. Seperti nature based solution, kota ramah anak dan kota ramah gender. Termasuk kota yang memiliki Intelligent Transportation Systems (ITS). Tak heran, lanjutnya, PBB dengan 13 unit di bawahnya langsung mendukung IKN.

"Saya ingin menyampaikan, dunia internasional mulai masuk ke IKN, dalam arti untuk melihat knowledge," kata Bambang.

Berdasarkan Lampiran II mengenai Rencana Induk IKN dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, prinsip dasar pendidikan di KIKN secara keseluruhan akan diarahkan pada konsep pendidikan abad 21. Konsep ini selaras dengan visi pendidikan di KIKN, yaitu membangun ekosistem pendidikan terbaik untuk memenuhi kebutuhan talenta masa depan di klaster ekonomi, serta menjadi teladan penyelenggara pendidikan tinggi dan meningkatkan taraf hidup.

Arah perencanaan, konsep dan strategi pendidikan di Kawasan IKN (KIKN) sendiri, didasarkan pada beberapa pertimbangan. Misalnya, intervensi di tingkat kejuruan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan talenta dari klaster ekonomi baru, mengingat sekitar 60% dari proyeksi pekerjaan di tahun 2045 bersifat kejuruan.

Kemudian, lanjutnya, penting untuk meningkatkan ketersediaan pendidikan tersier lanjutan di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) dan manajemen, guna mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan. 

Pendidikan berkualitas tinggi, imbuhnya, menjadi kriteria utama untuk menarik minat pindahnya warga domestik dan asing serta menjadi prasyarat yang harus ada di IKN.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar