c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

16 Oktober 2023

13:17 WIB

Neraca Dagang September Surplus US$3,42 M, Surplus 41 Bulan Beruntun

Neraca perdagangan barang Indonesia September 2023 surplus sebesar US$3,42 miliar. Ini merupakan surplus 41 bulan berturut-turut.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Neraca Dagang September Surplus US$3,42 M, Surplus 41 Bulan Beruntun
Neraca Dagang September Surplus US$3,42 M, Surplus 41 Bulan Beruntun
Sejumlah pekerja mengawasi aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jum at (16/9/2022). Antara Foto/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja perdagangan barang Indonesia September 2023 surplus sebesar US$3,42 miliar. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, neraca perdagangan RI pada September 2023 menunjukkan surplus selama 41 berturut-turut sejak Mei 2020.

"Pada September 2023, neraca perdagangan barang mencatat surplus US$3,42 miliar atau naik US$0,3 miliar secara bulanan (month to month/mtm)," ujarnya dalam Konferensi Pers di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/10/2023).

Amalia menerangkan surplus neraca perdagangan pada September 2023 secara bulanan itu ditopang oleh perdagangan komoditas non-migas. Adapun surplus sektor non-migas mencapai US$5,34 miliar.

Dia menyebut ada tiga jenis komoditas nonmigas penyumbang surplus. Itu terdiri dari bahan bakar mineral dengan kode HS 27, lemak dan minyak hewan nabati kode HS 15, serta komoditas besi dan baja dengan kode HS 72.

Baca Juga: Kemendag: Punya Potensi Besar, Kosmetik Lokal Bisa Bantu Neraca Dagang

Sebaliknya, neraca perdagangan sektor migas mengalami defisit sebesar US$1,92 miliar. Amalia menyebutkan komoditas migas penyumbang defisit mencakup minyak mentah dan hasil minyak.

"Surplus neraca perdagangan lebih ditopang surplus non-migas sebesar US$5,34 miliar, di mana surplus non-migas September 2023 ini jauh lebih tinggi dari Agustus 2023, walaupun memang lebih rendah dari September 2022," kata Amalia.

Lebih lanjut, Amalia melaporkan meski perdagangan RI mengalami surplus secara bulanan, neraca perdagangan sepanjang Januari-September 2023 secara tahunan (year on year/yoy) lebih rendah dibandingkan Januari-September 2022.

Amalia mengatakan secara tahunan, surplus Januari-September 2023 sejumlah US$27,75 miliar. Angka itu lebih rendah dibandingkan surplus Januari-September 2022 yang senilai US$39,85 miliar.

Sejalan dengan itu, BPS mencatat secara kumulatif hingga September 2023, neraca perdagangan RI mengalami penurunan surplus senilai US$12,10 miliar.

"Secara kumulatif hingga September 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$27,75 miliar atau lebih rendah sekitar US$12,01 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2022," ucap Amalia.


Ekspor-Impor Anjlok
Nilai ekspor Indonesia September 2023 mencapai US$20,76 miliar atau turun 5,63% dibanding ekspor Agustus 2023. Dibanding September 2022 nilai ekspor turun sebesar 16,17%.

Ekspor nonmigas September 2023 mencapai US$19,35 miliar, turun 6,41% dibanding Agustus 2023, dan turun 17,66% jika dibanding ekspor non-migas September 2022.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-September 2023 mencapai US$192,27 miliar atau turun 12,34% dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai US$180,48 miliar atau turun 12,89%.

Nilai impor Indonesia September 2023 mencapai US$17,34 miliar, turun 8,15% dibandingkan Agustus 2023 dan turun 12,45% dibandingkan September 2022.

Baca Juga: Pengamat: Tetap Waspada, Meski Neraca Perdagangan Suplus

Impor migas September 2023 senilai US$3,33 miliar, naik 25,04% dibandingkan Agustus 2023 dan turun 2,85% dibandingkan September 2022.

Sedangkan impor non-migas September 2023 senilai US$14,01 miliar, turun 13,60% dibandingkan Agustus 2023 dan turun 14,46% dibandingkan September 2022.

Secara keseluruhan, total nilai ekspor Januari-September 2023 mencapai US$192,27 miliar. Sementara nilai impor Januari-September 2023 sejumlah US$164,52 miliar. 

Negara Penyumbang Surplus Neraca Dagang
BPS mencatat pada September 2023, ada 3 negara mitra dagang utama Indonesia yang mendorong surplus neraca perdagangan barang. Itu terdiri dari Amerika Serikat, India, dan Filipina.

Amalia memerinci surplus dengan Amerika Serikat merupakan yang terbesar dengan nilai US$1,2 miliar. 

Perdagangan yang paling berkontribusi terhadap surplus mencakup mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya, lemak dan minyak hewan nabati, serta pakaian dan aksesorisnya.

Kemudian surplus perdagangan dengan India mencapai US$1,1 miliar, dan Filipina sebesar US$763 juta. Sementara itu, BPS juga mencatat ada 3 negara mitra dagang Indonesia yang menyumbang defisit, yakni Australia, Thailand dan Brazil.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar