c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 November 2023

16:26 WIB

Naik, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) November 2023 di Level 52,43

IKI pada November 2023 meningkat 1,73 poin dibandingkan Oktober 2023 yang sebesar 50,7

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

Naik, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) November 2023 di Level 52,43
Naik, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) November 2023 di Level 52,43
Ilustrasi industri elektronik. Shutterstock/Teerapong mahawan

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada November 2023 berada di level 52,43. IKI naik 1,73 poin dibandingkan posisi Oktober 2023 yang sempat melambat di level 50,7.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, tingkat IKI pada November 2023 berada di zona ekspansif atau berada di atas level 50.

"Indeks kepercayaan industri pada November 2023 berada pada fase ekspansif, yakni 52,43 atau meningkat 1,73 poin dibandingkan angka Oktober 2023 yang sempat melambat di 50,7," ujarnya dalam Rilis IKI, Kamis (30/11).

Baca Juga: Industri TPT Lesu, Barang Impor Kawasan Berikat Penuhi Pasar Domestik

Febri memerinci total ada 23 subsektor IKI. Dari jumlah itu, sebanyak 17 subsektor mengalami ekspansi dengan kontribusi sebesar 91,1%.

Subsektor IKI yang mengalami ekspansi adalah industri pengolahan nonmigas, terutama subsektor besar. Hal tersebut menjadi faktor pendongkrak angka IKI pada November 2023.

Sementara itu, 6 subsektor lain mengalami kontraksi atau porsinya sebesar 8,9%.

Febri menuturkan angka IKI pada November 2023 seharusnya bisa lebih tinggi dari 52,43. Menurutnya, ada dua faktor yang menghambat peningkatan IKI. Pertama, persoalan harga gas bumi tertentu (HGBT). Kedua, perkara barang impor.

Menurutnya, IKI November 2023 bisa lebih tinggi jika program HGBT berjalan dengan baik. Karena, Kemenperin melihat masih ada industri yang membeli gas dengan harga di atas US$6 per MMBTU.

Tak hanya itu, pengendalian barang impor belum berjalan efektif. Jubir Menperin mengatakan, masih banyak barang impor terutama tekstil dan produk tekstil (TPT) yang membuat produksi di industri subsektor tekstil menderita.

"Dua hal itu menjelaskan kenapa harusnya IKI November 2023 jauh lebih tinggi dari 52,43," ungkap Febri.

Lebih lanjut, Febri menerangkan tingkat kepercayaan industri diukur dari 3 aspek, yaitu pesanan baru, produksi, dan persediaan produk. Dari tiga aspek tersebut, satu masih mengalami kontraksi, yakni persediaan produk.

Secara rinci pada November 2023, variabel pesanan baru berada di level 54,85. Angka itu meningkat 3,13 poin dari sebelumnya.

Baca Juga: Menperin Pede Industri Manufaktur Bisa Tumbuh Lebih Tinggi Lagi

Lalu, variabel produksi berada di level 54,85. Angka itu juga meningkat sebesar 3,67 poin dibandingkan Oktober 2023. Sementara itu, persediaan produk pada November 2023 berada di level 43,29 atau anjlok sebesar 4,66 poin dibandingkan Oktober 2023.

Febri juga menyampaikan peningkatan IKI sejalan dengan menguatnya kegiatan pelaku usaha. Dia menyebutkan kondisi kegiatan usaha berada di level 31,9%, atau lebih tinggi dari posisi Oktober 2023 yang sebesar 30,2%.

Dia melaporkan jumlah pelaku usaha yang kondisi usahanya meningkat lebih tinggi daripada pengusaha yang kondisinya menurun.

"Secara umum, nilai IKI yang ekspansi pada November 2023 sejalan dengan persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi kegiatan usahanya meningkat," ucap Febri.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar