c

Selamat

Sabtu, 27 April 2024

EKONOMI

25 Juni 2021

11:59 WIB

MicroMentor Jadi Senjata Percepatan Digitalisasi UMKM

Proporsi terbesar dari target digitalisasi lewat SIGAP UMKM adalah segmen usaha mikro

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

MicroMentor Jadi Senjata Percepatan Digitalisasi UMKM
MicroMentor Jadi Senjata Percepatan Digitalisasi UMKM
Pekerja memfoto produk kopi untuk dipasarkan secara daring di Kemiren, Banyuwangi, Jaw a Timur, Jumat (6/11/2020). ANTARAFOTO/Budi Candra Setya

JAKARTA – Program MicroMentor yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM bersama Mastercard Indonesia, Bank Commonwealth, serta Mercy Corps sejak dua tahun silam diyakini akan mempercepat proses digitalisasi bagi para pelaku UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan cakupan program MicroMentor antara lain meliputi akselerasi digital bagi pendamping UMKM (SIGAP UMKM) serta Garda Transformasi Usaha Mikro (Transfumi) dalam naungan Gerakan Indonesia Bersama UMKM.

Menurut Teten, program itu bisa mendukung akselerasi digitalisasi UMKM di Tanah Air dan membantu pelaku usaha terdampak pandemi. 

Terlebih dalam program SIGAP UMKM, Kemenkop UKM bersama rekanan menggunakan skema Trainings of Trainer (ToT) untuk percepatan digitalisasi usaha mikro.

"Model ToT menjadi strategis dalam optimalisasi repilkasi pendamping lebih banyak lagi, namun tanpa melupakan terkait monitoring dan evaluasi perkembangan UMKM binaan," tutur Menkop Teten dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (25/6).

Sebagai informasi, MicroMentor telah menghasilkan komunitas relawan mentor dan UMKM terbesar di dunia. 

Program ini juga telah mencapai 500.000 interaksi dengan jangkauan hampir 27.000 UMKM dan 20.000 relawan mentor di Indonesia melalui kegiatannya.

Kemenkop UKM sendiri membidik target hingga akhir tahun ini program MicroMentor akan menjangkau 10 ribu relawan pendamping, hingga 40 ribu UMKM binaan dan pelatihan pada 200 master mentor dengan dua fokus kurikulum, yaitu pendampingan efektif lewat teknologi digital serta pendampingan UMKM untuk menjaga keamanan siber.

"Upaya ini ditindaklanjuti dengan pengarusutamaan platform edukukm.id dan micromentor.org. Sebagai target, 30 juta UMKM akan terdigitalisasi pada 2024 mendatang," kata Menteri Teten.

Dalam SIGAP UMKM, Menteri Teten menyebut proporsi terbesar dari target digitalisasinya adalah segmen usaha mikro. 

Hal ini tak lepas dari porsi usaha mikro di Tanah Air yang mencapai 98,6%. Target ini juga meliputi 33,4 juta petani, 12,6 juta pedagang pasar, 3,6 juta warung tradisional, serta 26,7 juta pedagang kaki lima.

Sementara untuk Garda Transfumi bersama Geber UMKM, Teten menyebut program ini beriringan dengan kolaborasi Kemenkop UKM lewat Deputi Usaha Mikro bersama Mercy Corps Indonesia. Nantinya, program ini akan terfokus pada perekrutan relawan pendamping sebagai duta transfumi.

Nantinya, para relawan pendamping yang sudah direkrut sebagai Duta Transfumi bersama asosiasi terkait akan mendampingi pelaku UMKM dalam mengakses perizinan berusaha sehingga legalitas usaha bisa terjamin.

"Jika usahanya terjamin, akan mendorong kapasitas dan kualitas produk. Potensi jumlah pendamping dari asosiasi melampaui lebih dari 30 ribu orang," ujarnya.

Kemudian, Teten menjelaskan Garda Transfumi bersama Geber UMKM juga akan memberikan bimtek kepada 250 mentor UMKM dalam lingkup asosiasi organisasi masyarakat ataupun pembina dinas yang membidangi koperasi dan UMKM.

"Kami lakukan di lima provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan D.I. Yogyakarta dengan target 2,5 juta pelaku usaha bisa bertransformasi dari informal ke formal," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar