c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

12 Juni 2025

12:02 WIB

Merosot, BI: Indeks Keyakinan Konsumen Mei 2025 Jadi 117,5

IKK Mei 2025 merosot sebesar 4,2 poin menjadi sebesar 117,5 poin. Capaian ini melemah dibanding IKK pada bulan sebelumnya yang sebesar 121,7 poin.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">Merosot, BI: Indeks Keyakinan Konsumen Mei 2025 Jadi 117,5</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Merosot, BI: Indeks Keyakinan Konsumen Mei 2025 Jadi 117,5</p>

Ilustrasi - Sejumlah pengunjung memilih pakaian di sebuah mal di Mataram, NTB, Senin (24/3/2025). Antara Foto/Ahmad Subaidi/nz

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2025 merosot sebesar 4,2 poin menjadi sebesar 117,5 poin. Capaian ini melemah dibanding IKK pada bulan sebelumnya yang sebesar 121,7 poin.

Dengan demikian, IKK Mei 2025 kembali melanjutkan tren penurunan sejak awal 2025. Adapun, IKK menurun selama tiga kali berturut-turut di awal tahun ini, yakni pada Januari hingga Maret 2025. Sedangkan, IKK April 2025 sempat berbalik menguat. Sayangnya, pada Mei 2025 kembali menurun.

Rincinya, IKK Januari 2025 sebesar 127,2 poin. Kemudian turun menjadi 126,4 poin pada Februari 2025, dan turun lagi menjadi 121,1 poin pada Maret 2025. Lalu, IKK April 2025 berbalik menguat menjadi 121,7 poin, dan IKK Mei 2025 kembali turun menjadi 117,5 poin.

Meski lebih rendah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny menilai, IKK pada Mei 2025 masih berada pada level optimistis.

"Survei Konsumen Bank Indonesia pada Mei 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2025 yang berada dalam level optimis sebesar 117,5, meski lebih rendah dari IKK pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 121,7," katanya dalam siaran resmi, Jakarta, Kamis (12/6).

Baca Juga: Lebih Pede, Indeks Keyakinan Konsumen April 2025 Tumbuh Jadi 121,7 Poin

Ramdan mengungkapkan, optimisme konsumen pada Mei 2025 bersumber dari keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yang tetap terjaga. 

Hal ini tecermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing tercatat sebesar 106,0 poin dan 129,0 poin.

Laporan Survei Konsumen BI mencatat, berdasarkan kelompok pengeluaran, keyakinan konsumen pada Mei 2025 tetap optimis untuk seluruh kelompok, dengan IKK tertinggi tercatat pada responden pengeluaran >Rp5 juta (120,5), diikuti oleh Rp4,1-5 juta (117,7).

"Meski demikian, perkembangan optimisme tersebut menurun dibandingkan kondisi bulan sebelumnya untuk seluruh kelompok pengeluaran," urai laporan.

Kemudian, berdasarkan kelompok usia, IKK juga tetap di level optimis pada seluruh kelompok usia, dengan IKK tertinggi tercatat pada responden usia 20-30 tahun (124,8 poin), 31-40 tahun (117,7 poin), dan 41-50 tahun (116,7 poin).

Sementara itu, kelompok usia di atas 60 tahun sedikit mengalami peningkatan optimisme dibandingkan periode sebelumnya, sementara kelompok usia lainnya mengalami penurunan. 

"Secara spasial, peningkatan IKK terjadi di beberapa kota, dengan peningkatan tertinggi di Semarang, diikuti oleh Manado dan Mataram. Sementara itu, sejumlah kota mengalami penurunan IKK, terutama di Medan, Banten, dan Surabaya," jabar laporan.

Keyakinan Konsumen Soal Ekonomi Sekarang
Selanjutnya, BI mencatat, pada Mei 2025 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap optimis. Tecermin dari IKE Mei 2025 sebesar 106,0, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 113,7 pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Bisa Di Bawah 4,87%

IKE Mei 2025 didukung oleh Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG) yang berada pada level optimis, yang masing-masing tercatat sebesar 118,1 poin dan 104,1 poin, meski lebih rendah dibanding kan periode sebelumnya sebesar 125,4 dan 113,9. 

Sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) tercatat turun ke level pesimis sebesar 95,7 poin.

"Secara spasial, beberapa kota mencatatkan penurunan IKE seperti Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya," kata laporan.

Penurunan IKE lebih dalam tertahan oleh peningkatan IKE di sejumlah kota, dengan peningkatan terbesar di Semarang, diikuti oleh Manado dan Mataram.

Berdasarkan kelompok pengeluaran dan usia, keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini terindikasi tetap terjaga meskipun seluruh kelompok mengalami penurunan optimisme. Indeks penghasilan tertinggi tercatat pada responden pengeluaran di atas Rp5 juta (125,8 poin) dan usia 20-30 tahun (128,8 poin).

Selanjutnya, secara umum persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini berada pada zona pesimis atau di bawah 100 poin, bersumber dari kelompok pendidikan SMA (92,0 poin) dan Akademi/Diploma (95,8 poin), sementara kelompok lainnya tetap berada di level optimis.

Berdasarkan kelompok usia, optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja masih meningkat pada kelompok usia 20-30 tahun (103,1 poin), sedangkan pada kelompok usia di atas 30 tahun tercatat berada di level pesimis.

Baca Juga: Ekonom: Deflasi Saat Ini Jadi Sinyal Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Dari sisi pengeluaran, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods tetap berada di level optimis didukung oleh peningkatan optimisme kelompok pengeluaran Rp1-2 juta (100,7 poin). 

Meski demikian kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan optimisme, terdalam pada kelompok pengeluaran di atas Rp5 juta (109,0 poin) dan Rp4,1-5 juta (101,1 poin).

Berdasarkan kelompok usia, optimisme pembelian barang tahan lama pada kelompok usia 20-50 tahun masih terjaga meski tercatat lebih rendah dari periode sebelumnya.

Ekspektasi Konsumen Soal Ekonomi Mendatang
Kemudian, Survei Konsumen BI juga memperkirakan, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan diprakirakan tetap terjaga. Hal ini tecermin dari IEK Mei 2025 sebesar 129,0 poin, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 129,8 poin. 

Tetap terjaganya IEK bersumber dari komponen Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) Mei 2025 tercatat sebesar 123,8 poin, sedikit lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 123,5 poin. 

Sementara itu, komponen Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) pada Mei 2025, masing-masing tercatat sebesar 135,4 poin dan 127,8 poin, masih berada pada level optimis meski lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 137,5 poin dan 128,5 poin.

"Secara spasial, beberapa kota yang tercatat mengalami peningkatan IEK, antara lain Semarang, Bandar Lampung, dan Manado, sedangkan yang tercatat mengalami penurunan, antara lain Medan, Banten, dan Makassar," jelas laporan.

Baca Juga: Kemenperin: Momentum Lebaran 2025 Gagal Kerek Permintaan Produk Manufaktur RI

Persepsi responden terhadap ekspektasi penghasilan enam bulan ke depan masih berada pada level optimis untuk seluruh kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran Rp1-2 juta (132,8 poin) tercatat meningkat, sedangkan kelompok pengeluaran lainnya tercatat turun.

Berdasarkan kelompok usia, keyakinan konsumen pada kelompok usia 20-30 tahun (143,5 poin) dan di atas 60 tahun (121,7 poin) tercatat meningkat, sementara kelompok usia lainnya tercatat turun.

Selanjutnya, prakiraan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang tetap berada dalam level optimis pada seluruh kelompok pendidikan dan terindikasi meningkat pada tingkat pendidikan SMA (122,2 poin). 

Sementara itu, ekspektasi konsumen dengan tingkat pendidikan Akademi/Diploma (120,9) mengalami penurunan paling dalam. 

Berdasarkan kelompok usia, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja juga tetap berada pada level optimis dengan mayoritas mengalami peningkatan, kecuali kelompok usia 31-40 tahun yang sedikit menurun menjadi 123,7 poin.

Ekspektasi konsumen terhadap perkembangan kegiatan usaha ke depan juga tetap terjaga pada level optimis di seluruh kelompok pengeluaran dan kelompok usia. Peningkatan optimisme tercatat pada kelompok pengeluaran Rp4,1-5 juta (127,9 poin) dan di atas Rp5 juta (132,7 poin), serta kelompok usia 20-30 tahun (138,0 poin), 31-40 tahun (128,1 poin) dan di atas 60 tahun (113,4 poin).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar