12 Juni 2024
12:20 WIB
Menteri PUPR Sampaikan Peluang Kerja Sama Infrastruktur SDA Dengan Uzbekistan
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan sejumlah peluang kerja sama antar kedua negara di bidang infrastruktur SDA dalam kunjungan kerjanya ke Tajikistan dan Uzbekistan
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Pertemuan Bilateral Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ke Uzbekistan. Dok. Kementerian PUPR
JAKARTA - Dalam kunjungan kerjanya ke Tajikistan dan Uzbekistan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Sumber Daya Air (SDA) Uzbekistan Shavkat Khamraev, Selasa (11/6).
Dalam pertemuan tersebut, Basuki menyampaikan sejumlah peluang kerja sama antar kedua negara di bidang infrastruktur SDA.
Khususnya dalam hal modernisasi irigasi, program insfrastruktur SDA berbasis masyarakat, dan pembangunan infrastruktur SDA dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).
"Indonesia telah mengembangkan beberapa teknologi irigasi untuk menjaga efisiensi air untuk irigasi, yakni big gun sprinkler, teknologi modular pracetak dan cut-throat flume (CTF) yang digunakan di beberapa daerah irigasi di Indonesia, berdasarkan kondisi masing-masing daerah," kata Basuki dikutip, Rabu (12/6).
Dia menjelaskan, teknologi Big Gun Sprinkler merupakan teknologi yang cocok untuk mengembangkan lahan kering karena efisiensinya.
Baca Juga: Sri Mulyani: World Water Forum Momentum Inisiasi Pendanaan Infrastruktur Air
Sedangkan teknologi saluran irigasi modular merupakan teknologi saluran irigasi yang menggunakan beton pracetak yang dapat diterapkan pada berbagai desain saluran dimensi dan mudah untuk diproduksi.
Terakhir, untuk teknologi cut-throat flume (CTF) berguna untuk membangun saluran irigasi yang lebih efektif dan efisien.
Dikatakan Basuki, Uzbekistan telah melakukan modernisasi sistem irigasi regional untuk meningkatkan pasokan air ke sektor pertanian dengan menerapkan saluran beton untuk mengurangi kehilangan air.
"Berkaca pada pengalaman modernisasi irigasi kedua negara, kami terbuka untuk berkolaborasi dengan Uzbekistan di bidang pembangunan infrastruktur sumber daya air," kata Basuki.
Basuki juga mengajak berbagi pengalaman untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan layanan dasar dan infrastruktur di daerah perkotaan/pedesaan.
"Indonesia mempunyai pengalaman dalam proyek infrastruktur berbasis masyarakat yang fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat agar aktif berpartisipasi dan bertanggung jawab atas infrastruktur yang mereka bangun. Peran pemerintah adalah memfasilitasi masyarakat," ujar Basuki.
Terakhir, Basuki juga menyampaikan sejumlah proyek infrastruktur SDA yang dilaksanakan melalui skema KPBU/PPP di Indonesia. Dia menyebut saat ini Indonesia sedang melakukan persiapan pada sebanyak 20 proyek pembangunan infrastruktur penyediaan air minum, yang dibiayai melalui skema KPBU dan 7 proyek pengembangan SDA.
Baca Juga: Kementan Manfaatkan Infrastruktur Air Antisipasi El Nino
Dikatakan Basuki, terdapat beberapa proyek KPBU yang siap ditawarkan, yakni 4 proyek pengembangan SDA (pembangkit listrik tenaga air, sistem irigasi, pembangunan bendungan dan infrastruktur terkait), dan 2 proyek pembangunan infrastruktur penyediaan air minum.
Dalam kesempatan tersebut dia juga menyampaikan terimakasih atas kehadiran Menteri Shavkat di Bali bulan Mei lalu pada World Water Forum ke-10.
"Saya sangat menghargai cara orang Uzbekistan memuliakan air dan memulai pendidikan pada anak-anak untuk menjaga air. Ke depan kami berharap ada kerja sama yang konkret antara Uzbekistan dengan Indonesia khususnya di bidang air," kata Basuki.
Menanggapi hal ini, Menteri SDA Uzbekistan Shavkat Khamraev menyampaikan ketertarikannya dengan pembangunan di Indonesia. Dia menyebut, harapannya agar bisa bekerja sama dengan Indonesia.
"Kami berharap hubungan Indonesia dengan Uzbekistan dapat terus ditingkatkan, terutama kerja sama di bidang pertanian dan pengairan," ujar Shavkat.