c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Januari 2025

21:00 WIB

Menteri PU Sebut Bendungan Jatigede Tingkatkan Produksi Padi 2,5 Kali

Sebagai sarana irigasi, Bendungan Jatigede menyuplai air Daerah Irigasi (DI) Rentang yang mengairi areal pertanian seluas 87.840 ha. Produksi padi disebut meningkat hingga 2,5 kali lipat.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Menteri PU Sebut Bendungan Jatigede Tingkatkan Produksi Padi 2,5 Kali</p>
<p id="isPasted">Menteri PU Sebut Bendungan Jatigede Tingkatkan Produksi Padi 2,5 Kali</p>

Menteri PU Dody Hanggodo di sela-sela acara peresmian PLTA Jatigede, Senin (20/1). Sumber: Kementerian PU

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengatakan pemanfataan Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dapat meningkatkan produksi padi hingga 2,5 kali lipat dan juga mendukung target swasembada pangan.

“Sebagai sarana irigasi, Bendungan Jatigede menyuplai air Daerah Irigasi (DI) Rentang yang mengairi areal pertanian seluas 87.840 ha di Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu sehingga meningkatkan produksi padi hingga 2,5 kali lipat,” kata dia Menteri PU Dody Hanggodo di sela-sela acara peresmian PLTA Jatigede, dikutip Senin (20/1).

Berdasarkan data Dinas Provinsi Jawa Barat tahun 2023, terjadi peningkatan produksi padi setelah terbangunnya Bendungan Jatigede yakni di Kabupaten Majalengka dari sebelumnya 3,6 ribu ton menjadi 11,6 ribu ton, Kabupaten Cirebon dari 121 ribu ton menjadi 266 ribu ton, dan Kabupaten Indramayu dari 450 ribu ton menjadi 1,2 juta ton.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Keruk Sedimen Bendungan Bili-Bili dan Bissua

Karena itu, menurut Dody, pengoptimalan pemanfataan Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini dapat mewujudkan misi Asta Cita Presiden Prabowo tentang ketahanan air, pangan, dan energi.

"Pemanfaatan bendungan tidak berhenti untuk menampung sumber air saja, namun akan terus dilanjutkan oleh Kementerian PU dan Pemda dengan membangun jaringan penyaluran air ke masyarakat untuk air minum, peternakan dan pertanian yang menunjang ketahanan pangan," kata dia.

Bendungan Jatigede sendiri dibangun pada tahun 2007-2017 dengan biaya sebesar Rp4,4 triliun. Bendungan ini memiliki fungsi untuk sarana irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), penyediaan air baku, mereduksi banjir serta pariwisata.

Selain itu, bendungan ini juga melayani kebutuhan air baku sebesar 3.500 ltr/det di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Majalengka. Bendungan Jatigede juga berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 81,4% dan sebagai sarana wisata.

Baca Juga: Capai Ketahanan Pangan, PUPR Akan Fokus Perluas Jaringan Irigasi

Sementara untuk dukungan ketahanan energi, Bendungan Jatigede memiliki potensi energi kinetik yang dimanfaatkan oleh PLTA Jatigede berdaya 2x55 megawatt (MW). Selain PLTA, PLTS Terapung sebesar 100 MW yang terinterkoneksi ke Gardu Induk (GI) Jatigede juga direncanakan akan dibangun.

"Kolaborasi lintas kementerian dan lembaga dalam pembangunan infrastruktur seperti yang terjadi di Jatigede hari ini diharapkan dapat turut berkontribusi dalam mendukung penurunan ICOR di bawah 6%, pengentasan kemiskinan 0% dan pertumbuhan ekonomi 8% sesuai dengan arahan Presiden," tutupnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar