05 Juli 2022
13:15 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Dian Kusumo Hapsari
SEMARANG – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengingatkan pelaku pembangunan agar concern terhadap technical challenge pada proyek Jalan Tol Semarang-Demak yang dibangun di atas perairan.
Dalam kunjungannya ke proyek itu, Basuki menegaskan pembangunan Tol Semarang-Demak harus memerhatikan aspek konstruksi, waktu, dan keuangan. Dengan begitu, dia yakin tujuan pembangunan dapat terpenuhi, yakni melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara.
"Sekaligus juga menjadi penghubung kawasan strategis, seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi di Demak," imbuhnya di Semarang, Selasa (5/7).
Selain itu, kehadiran Jalan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut turut dapat mengatasi persoalan banjir rob di Semarang Timur, utamanya di Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi secara signifikan.
"Semoga banjir rob bisa teratasi setidaknya akhir 2023 dengan terbangunnya tanggul hingga empat lapis timbunan dan beroperasinya rumah pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan," sambung Basuki.
Asal tahu saja, Tol Semarang-Demak membentang sepanjang 26,95 km dan terbagi atas dua seksi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Khusus untuk Seksi I Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi tanggung jawab pemerintah dengan kebutuhan biaya dari APBN sebesar Rp10 triliun.
Proyek Tol Semarang-Demak Seksi I telah terkontrak dengan paket pekerjaan mencakup peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, serta pile slab untuk segmen IA. Kemudian untuk segmen IB, pekerjaannya mencakup Jembatan Kali Babon dan Sayung, tanggul laut dan jalan utama, serta rest area.
"Telah terkontrak juga untuk paket pekerjaan Kolam Retensi Terboyo lebih kurang 189 hektare dan Sriwulan 28 hektare, serta Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk IC," jelas dia.
Saat ini, pekerjaan Seksi I Semarang/Kaligawe-Sayung tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres 7,63% dan diharapkan rampung pada Januari 2023 hingga dua lapis timbunan.
Nantinya, pekerjaan itu juga akan menjadi acuan untuk pekerjaan tanggul laut di paket IB dimana pekerjaan timbunan ditargetkan mulai pada Januari 2023.
Tol Semarang-Demak yang terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut itu diperkuat juga dengan matras bambu setebal 13 lapis. Selain itu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan memasang material penyalir vertikal pra-fabrikasi.
"Penguatan juga dilakukan dengan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan Trailing Suction Hopping Dredger (TSHD)," kata Menteri Basuki.
Sementara pada Seksi II, BUJT PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak akan mengambil tanggung jawab pada proyek ruas Sayung-Semak sepanjang 16,31 km. Proyek tersebut secara teknis digarap oleh PT PP-PT Wika Konsorsium Maratama-Studi Teknik dan konsultan supervisi PT Virama Karya dengan biaya sebesar Rp4,7 triliun.
"Seksi II saat ini sudah tahap konstruksi dan progresnya 87,4%. Kami targetkan rampung akhir tahun ini," tandas Basuki Hadimuljono.