c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

21 Agustus 2025

14:33 WIB

Menteri Amran Optimistis Penurunan Harga Beras Terus Berlanjut

Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 20 Agustus 2025, harga beras medium dan premium berangsur turun secara nasional.  

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Menteri Amran Optimistis Penurunan Harga Beras Terus Berlanjut</p>
<p id="isPasted">Menteri Amran Optimistis Penurunan Harga Beras Terus Berlanjut</p>

Ilustrasi beberapa merk yang berada di minimarket. ValidNewsID/Hasta Adhistra.

JAKARTA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman optimistis harga beras akan terus turun. Keyakinan Amran itu berdasarkan tren penurunan harga beras di 13 provinsi di Indonesia. Meskipun, harga beras di beberapa wilayah juga masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp12.500 per kg untuk beras medium, dan Rp14.900 per kg untuk beras premium di Zona 1.

Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 20 Agustus 2025, harga beras medium dan premium berangsur turun secara nasional. Penurunan ini menjadi sinyal positif bahwa upaya pemerintah dalam menstabilkan harga pangan mulai membuahkan hasil.

Menurut laporan, penurunan harga beras terjadi di 13 provinsi yakni Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi, Pengamat Usulkan Tiga Langkah Tekan Harga

Senada, lanjut Amran, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) juga telah melaporkan harga beras premium di pasaran sudah mulai turun. Karena itu, ia menyambut baik tren penurunan ini dan optimistis harga beras akan terus melandai dalam waktu dekat.

“Premium kan sudah turun Rp1.500 untuk kemasan 5 kilogram. Ini laporan dari Ketua Aprindo. Saya optimistis dalam beberapa hari ke depan harga akan semakin stabil seiring penguatan distribusi beras SPHP,” kata Amran melalui keterangannya pada Kamis (21/8).

Faktor yang juga turut memengaruhi harga beras adalah upaya pemerintah mendorong distribusi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui Perum Bulog untuk mengatasi fluktuasi harga.

“Pemerintah fokus pada distribusi beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton hingga akhir tahun. Stok beras nasional saat ini mencapai 3,9 juta ton, sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun,” jelas dia.

Ia kembali menegaskan, dengan stok beras nasional yang melimpah, penyaluran SPHP yang semakin masif, dan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga, masyarakat dapat berharap bahwa harga beras akan terus turun dalam beberapa minggu ke depan.

Baca Juga: Mendag Ungkap Penyebab Harga Beras Mulai Turun

Meski begitu, Amran mengakui masih terdapat tantangan dalam distribusi sehingga pengawasan perlu diperkuat untuk mencegah praktik oplosan beras yang merugikan konsumen. 

Temuan penjualan beras yang tidak sesuai standar pun telah dilaporkan untuk diproses secara hukum oleh aparat yang berwajib.

“Kami telah menemukan beras yang tidak sesuai standar. Ini sudah kami laporkan ke penegak hukum untuk ditindak tegas,” tegasnya.

Ia berharap langkah ini akan meminimalkan manipulasi harga dan memastikan kualitas beras yang sampai ke tangan masyarakat telah sesuai dengan label yang tertera dalam kemasan.

Di samping itu, pemerintah mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi distribusi beras SPHP agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh rakyat kecil.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar