c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

19 Juni 2025

16:45 WIB

Menperin Resmikan Pabrik Panel Surya Terbesar Di Indonesia

Menperin resmikan pabrik solar sel dan modul panel surya terbesar di Indonesia, PT Trina Mas Agra Indonesia, di Kendal, Jawa Tengah. Upaya ini membentuk ekosistem industri pendukung EBT nasional.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Menperin Resmikan Pabrik Panel Surya Terbesar Di Indonesia</p>
<p>Menperin Resmikan Pabrik Panel Surya Terbesar Di Indonesia</p>

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) meresmikan pembukaan pabrik solar sel dan modul panel surya, PT Trina Mas Agra Indonesia, di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Kamis (19/6/2025). Antara/I.C. Senjaya

KENDAL - Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan pembukaan pabrik solar sel dan modul panel surya terbesar di Indonesia, PT Trina Mas Agra Indonesia, di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.

Menurut Menperin, keberadaan pabrik yang terintegrasi antara produksi solar sel dan panel surya dalam satu lokasi itu merupakan salah satu upaya membentuk ekosistem industri pendukung Energi Baru Terbarukan (EBT).

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik  (RUPTL) 2025-2034, kata dia, pemerintah menargetkan pemenuhan pasokan dari sumber energi terbarukan mencapai 52,8 gigawatt (GW). Dari jumlah tersebut, sebanyak 17,1 GW di antaranya ditargetkan akan bisa dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada 2034 mendatang.

"Pada 2025 hingga 2029 diharapkan produksi yang dihasilkan per tahun sekitar 0,8 GW dan akan meningkat menjadi 1,9 GW per tahun hingga 2034," katanya melansir Antara, Jakarta, Kamis (19/6).

Baca Juga: Pemerintah Longgarkan Aturan TKDN Untuk PLTS

Dalam upaya mewujudkan pasokan dari energi baru terbarukan tersebut, lanjutnya, penting bagi Indonesia untuk mendapat sumbangan dari industri panel surya dalam negeri. 

Dia mengakui, Indonesia masih punya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terkait industri terkait. Salah satunya, yakni daya saing produk modul surya buatan dalam negeri yang masih tertinggal dibanding produk impor.

"Harga PLTS lokal masih 30-45% lebih tinggi dibanding produk impor," katanya.

Kondisi tersebut, ujar dia, menjadi perhatian dan harapan melalui pendirian pabrik yang bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri itu. Pabrik solar panel yang terintegrasi dengan perakitan modul panel surya tersebut diharapkan mampu menjawab ketergantungan Indonesia terhadap produk panel surya impor.

"Industri panel surya ke depan diharapkan tidak hanya sebatas sebagai pemasok teknologi, namun juga menjadi katalis untuk terciptanya industri terbarukan yang berdaulat," katanya.

Baca Juga: Indonesia Peringkat Kedua Global Potensi Energi Surya Di Lahan Bekas Tambang

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Trina Mas Agra Indonesia Lokita Prasetya mengatakan, pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1 Gigawatt (GW) per tahun dengan daya yang dihasilkan mencapai 720 Watt peak (Wp) per panel.

Pabrik dengan nilai investasi mencapai Rp1,5 triliun tersebut ditargetkan mampu meningkatkan produksi hingga 3 GW per tahun. Pihaknya meyakini, pabrik modul surya terbesar ini siap mendukung pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia.

Seiring dengan tumbuhnya ekosistem energi baru terbarukan, Lokita menilai, biaya produksi penyediaan pembangkit listrik akan semakin mudah dan berkualitas.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar