c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

13 Oktober 2025

17:31 WIB

Menperin: Indonesia Punya Potensi Besar Kembangkan Industri Coal To Chemical

Kemenperin menjalin kolaborasi strategis dengan perusahaan energi asal Tiongkok, Beiken Energy Group Co, Ltd dalam pengembangan proyek coal to chemical.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Menperin: Indonesia Punya Potensi Besar Kembangkan Industri <em>Coal To Chemical</em></p>
<p id="isPasted">Menperin: Indonesia Punya Potensi Besar Kembangkan Industri <em>Coal To Chemical</em></p>

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan pertemuan dengan jajaran Beiken Energy Group Co., Ltd. di Shanghai, Tiongkok, Jumat (10/10) waktu setempat. Sumber: Kemenperin

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri coal to chemical, khususnya untuk menghasilkan produk turunan seperti methanol, olefin, propylene, BDO dan bahan kimia lanjutan lainnya.

Untuk itu, Agus menjalin kolaborasi strategis dengan perusahaan energi asal Tiongkok, Beiken Energy Group Co, Ltd dalam pengembangan proyek coal to chemical. Kementerian Perindustrian ingin memperkuat rantai pasok industri kimia nasional melalui pemanfaatan batu bara sebagai bahan baku industri petrokimia bernilai tambah tinggi.

“Kolaborasi dengan Beiken Energy diharapkan mampu mempercepat hilirisasi industri kimia, memperkuat rantai pasok nasional, serta meningkatkan substitusi impor bahan baku kimia,” kata Agus melalui keterangannya pada Senin (13/10).

Menurut dia, kolaborasi dengan mitra internasional yang memiliki keunggulan teknologi seperti Beiken diharap mampu mendukung peningkatan kapasitas industri kimia nasional, termasuk produksi methanol sebagai bahan antara untuk olefin, propylene, polyolefin, dan produk petrokimia lainnya.

Baca Juga: Hilirisasi Batu Bara, Proyek PTBA Yang Penuh Dilema

“Pengembangan coal to chemical menjadi bagian penting dalam strategi industrialisasi Indonesia, yang menekankan peningkatan value creation dan efisiensi rantai pasok,” jelas dia.

Perlu diketahui, Beiken Energy merupakan perusahaan di Beijing sejak tahun 2009, berbasis di bidang rekayasa terintegrasi, eksplorasi dan produksi minyak dan gas, serta pengembangan teknologi konversi energi termasuk teknologi gasifikasi batu bara.

Teknologi Beiken mampu mengatasi tantangan dalam pemrosesan batu bara kalori rendah serta menghadapi profil usaha berisiko tinggi, seperti kondisi bertekanan dan bersuhu tinggi (high-pressure/high-temperature), yang umum dijumpai pada proyek strategis di Indonesia.

Saat ini, Beiken belum memiliki investasi di Indonesia. Sehingga, pendekatan ini diharapkan dapat mendukung penguatan hilirisasi industri kimia nasional serta memperluas peluang kolaborasi dalam pengembangan industri berbasis gasifikasi.

“Teknologi Beiken dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pemrosesan batu bara kalori rendah menjadi bahan kimia bernilai tambah. Hal ini sejalan dengan agenda hilirisasi nasional untuk memperkuat struktur industri kimia dasar dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor,” jelas Agus.

Baca Juga: Keekonomian Masih Jadi Tantangan Gasifikasi Batu Bara

Maka dari itu, Agus menekankan pertemuan dengan Beiken Energy menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama internasional guna mendukung transformasi industri nasional berbasis inovasi teknologi.

Selain itu, lanjut dia, Kementerian Perindustrian juga berkomitmen menjembatani sinergi antara pelaku industri dalam negeri dan mitra global untuk memperkuat daya saing, transfer teknologi, serta memperluas investasi di sektor kimia hilir.

“Dengan dukungan mitra strategis seperti Beiken Energy, kami optimistis pengembangan proyek coal to chemical dapat mempercepat terbentuknya ekosistem industri kimia yang tangguh, efisien, dan berdaya saing global,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar