23 Oktober 2025
11:41 WIB
Menperin: Cargill Bangun Kilang Untuk Perkuat Industrialisasi Minyak Kelapa Sawit
Investasi kilang minyak kelapa sawit berteknologi tinggi yang dilakukan oleh Cargill dilengkapi dengan kapasitas produksi mencapai mencapai 1 juta metrik ton per tahun.
Penulis: Ahmad Farhan Faris
Ilustrasi. Pekerja mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kota Bengkulu, Bengkulu, Kamis (10/10/202 4). Sumber: AntaraFoto/Muhammad Izfaldi
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi langkah strategis Cargill dalam memperkuat struktur industri kelapa sawit nasional melalui investasi industrialisasi yang bernilai tinggi. Menurut dia, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Program industrialisasi kelapa sawit telah mendorong pertumbuhan pusat ekonomi baru di luar Pulau Jawa. Salah satunya di Provinsi Lampung, yang menjadi lokasi pembangunan dan pengoperasian pabrik kilang (refinery) dari PT. Pacrim Nusantara Lestari Food bagian dari Cargill. Perusahaan multinasional tersebut telah menginvestasikan senilai US$200 juta untuk membangun kilang minyak sawit berteknologi tinggi di Lampung.
“Kehadiran fasilitas ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi nasional, tetapi memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok minyak nabati global yang berkelanjutan,” kata Agus melalui keterangan resminya pada Rabu (22/10).
Baca Juga: B50 Bisa Rugikan RI Rp18 T dan Ancam Daya Saing Sawit, Kok Bisa?
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mengatakan industrialisasi kelapa sawit berperan penting dalam menghadirkan beragam pasokan produk. Menurut dia, industrialisasi kelapa sawit telah menyediakan pasokan bagi produk pangan, non pangan, pakan, hingga bahan bakar.
“Produk-produk tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, namun turut berkontribusi pada pemenuhan permintaan pasar global,” jelas dia.
Investasi kilang minyak sawit berteknologi tinggi yang dilakukan oleh Cargill dilengkapi dengan kapasitas produksi mencapai mencapai 1 juta metrik ton per tahun. Fasilitas ini juga didukung dengan empat jetty mampu melayani kapal bertipe Mothervessel hingga kapasitas 65.000 Deadweight Tonnage.
Keberadaan jetty ini memungkinkan ekspor dilakukan langsung dari Provinsi Lampung, tanpa perlu melakukan proses alih muat (transshipment) ke negara lain menjadikan proses distribusi ini lebih efisien dan kompetitif di pasar global.
Putu menyebut, pembangunan kilang (refinery) minyak kelapa sawit ini menjadi bukti konsistensi pemerintah dalam menjaga kemudahan berusaha (ease of doing business) bagi pelaku industri dalam negeri, dan mewujudkan kemandirian ekonomi nasional.
Baca Juga: Realisasi Investasi Hilirisasi Kuartal III/2025 Capai Rp150,6 T
Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan berbagai fasilitas dan kemudahan agar pelaku usaha industri semakin nyaman untuk membangun pabrik pengolahan di dalam negeri. Salah satunya fasilitas perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, dan fasilitas/kemudahan lainnya.
“Kami sangat mengharapkan agar fasilitas/kemudahan yang telah disiapkan pemerintah ini dimanfaatkan untuk memperluas kapasitas produksi sektor industri yang berdaya saing dan berkelanjutan,” kata Putu.
Putu menambahkan pembangunan pabrik kilang minyak kelapa sawit milik PT Pacrim Nusantara Lestari Food, diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan regional.
“Kami juga berharap Cargill dapat memperluas portofolio investasi di komoditas agro lainnya, mengingat sumber daya agro selain kelapa sawit yang dimiliki bangsa Indonesia ini masih sangat luas, prospektif, dan melimpah,” tukasnya.