c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

02 September 2024

19:48 WIB

Menlu: RI-Afrika Jalin Kesepakatan Senilai US$3,5 Miliar

Kesepakatan RI-Afrika senilai US$3,5 miliar tersebut terdiri dari sektor energi, kesehatan, pangan, infrastruktur, dan industri strategis.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Menlu: RI-Afrika Jalin Kesepakatan Senilai US$3,5 Miliar</p>
<p id="isPasted">Menlu: RI-Afrika Jalin Kesepakatan Senilai US$3,5 Miliar</p>

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan keterangan pers terkait Indonesia Afrika Forum (IAF) II di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (2/9/2024). Antara Foto/Media Center IAF II-HLF MSP/Paramayuda

JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan hasil kemitraan antara Indonesia dan Afrika sangat nyata lewat Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2. Pasalnya, terjadi kesepakatan bisnis Indonesia dengan negara-negara Afrika senilai US$3,5 miliar.

Dalam konferensi pers di sela IAF ke-2 2024 di Bali, Senin (2/9) itu, ia menyebutkan kesepakatan US$3,5 miliar tersebut terdiri dari sektor energi, kesehatan, pangan, infrastruktur, dan industri strategis.

Retno menjelaskan, nilai kerja sama IAF ke-2 ini meningkat dibanding IAF ke-1. Ketika IAF ke-1 pada 2018 lalu, kesepakatan bisnisnya sebanyak $586,6 juta.

“Berarti peningkatannya hampir sekitar 600% dibanding IAF pertama. Dan ini patut kita banggakan peluang baru kerja sama ekonomi terus terbuka,” jelasnya.

Baca Juga: Kemenlu: Indonesia-Africa Forum Targetkan Kerja Sama US$3,5 Miliar

Ia menegaskan, Indonesia akan terus mengawal implementasi dari berbagai kesepakatan agar benar-benar dapat memberikan manfaat yang nyata bagi rakyat Indonesia dan Afrika.

Lebih lanjut, Retno menekankan penyelenggaraan IAF adalah hal yang penting. Sebab, IAF merupakan jalan Indonesia untuk memperkuat kemitraan dengan Afrika.

Ia mengatakan, Afrika diproyeksikan menjadi kontinen masa depan. Peluang kerjasamanya sangat besar.

“Tahun lalu pertumbuhan ekonominya mencapai empat persen melampaui pertumbuhan ekonomi dunia 2,7%. Afrika juga mempunyai bonus demografi dengan penduduk usia muda yang besar. Selain itu, Afrika juga diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah, termasuk mineral kritis,” katanya.

Retno menyampaikan, kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika terus meningkat dari waktu ke waktu. Sejauh ini telah terdapat beberapa kerja sama bisnis Indonesia-Afrika yang sudah berjalan.

Kerja sama itu antara lain Indonesia mengekspor vaksin ke 41 negara Afrika sejak 2001. Kemudian pembangunan pabrik mi instan di Nigeria. Selain itu, juga mengekspor alat pertanian dan pupuk Indonesia ke Afrika.

Baca Juga: Sambangi Afrika, Pertamina Jajaki Sejumlah Peluang Kerja Sama

Di dalam IAF, kata Retno, beberapa penguatan kerja sama ekonomi juga dilakukan, diantaranya dibuat nota kesepahaman (MoU) pengembangan geothermal antara PLN dengan Tanesco Tanzania.

Kemudian ada master agreement kerja sama transfer teknologi kesehatan antara Biofarma dengan Ghana, MoU kerjasama bidang farmasi antara Biofarma dengan Zimbabwe, master agreement kerja sama transfer teknologi vaksin antara Biofarma dan juga Biofex Kenya, dan kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan Kongo dan Senegal terkait pembelian dan perawatan pesawat.

“Afrika terlalu besar untuk tidak menjadi perhatian kita. Dan Indonesia menyatakan siap bermitra dengan negara-negara Afrika, khususnya di sektor pangan, energi, Kesehatan, dan mineral,” ucap Menlu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar