c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

22 September 2022

15:35 WIB

MenkopUKM: Kemitraan Rantai Pasok Jadi Kunci Hilirisasi Rumput Laut

Koperasi harus bisa memainkan peran sebagai offtaker ataupun pengolah rumput laut, sehingga pembudidaya bisa fokus meningkatkan produksi

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Dian Kusumo Hapsari

MenkopUKM: Kemitraan Rantai Pasok Jadi Kunci Hilirisasi Rumput Laut
MenkopUKM: Kemitraan Rantai Pasok Jadi Kunci Hilirisasi Rumput Laut
MenkopUKM Teten Masduki melihat pengolahan rumput laut Glacilaria di kampung nelayan Cangkring, Cantigi, Indramayu, Rabu (21/9). ANTARA FOTO/Dedhez A

JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa perlu ada kemitraan rantai pasok dengan basis kelembagaan koperasi sebagai kunci utama dalam hilirisasi industri rumput laut di Indonesia.

Dalam model bisnis tersebut, Menteri Teten mengatakan, koperasi bisa memainkan perannya sebagai offtaker pertama dari seluruh hasil panen budidaya rumput laut. Dengan begitu, para pembudidaya di sektor hulu bisa fokus meningkatkan produksi.

Tak sampai situ, Menteri Teten di sela-sela acara panen rumput laut di Indramayu, Jawa Barat pun menyebut koperasi bisa mengolah produk rumput laut setengah jadi, mulai dari proses penyortiran, pengeringan, hingga ke pengolahan menjadi tepung dan berbagai produk turunan lain.

"Di sektor hulu, biarlah para pembudidaya fokus meningkatkan produksi. Namun tetap, jangan lupa untuk berkoperasi," imbuhnya lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (22/9).

Setelah koperasi memainkan peran-peran strategis, mulai dari offtaker hingga pengolah rumput laut, mitra swasta atau BUMN kemudian bisa menyerap produk itu dari koperasi. Dengan begitu, kemitraan usaha tersebut akan semakin kokoh dan saling menguatkan.

"Kemitraan rantai pasok seperti ini, baik nasional maupun global, akan mempercepat hilirisasi produk rumput laut Indonesia," ucap MenkopUKM.

Sementara itu, Bupati Indramayu Nina Agustina menerangkan Kecamatan Cantigi yang baru saja melakukan panen rumput laut punya potensi yang luar biasa. Menurut Nina, Kecamatan Cantigi sangat berpeluang untuk dikembangkan sebagai sentra rumput laut.

Lahan budidaya rumput laut di Kecamatan Cantigi ia sebut sebagai yang paling luas jika dibandingkan dengan kecamatan yang ada di wilayah pesisir lainnya di Kabupaten Indramayu. Secara keseluruhan, Kabupaten Indramayu sendiri punya total lahan budidaya rumput laut sebesar 485 hektare.

"Jumlah tersebut terbagi di enam kecamatani, yakni Kecamatan Cantigi 225 hektare, Pasekan 125 hektare, Indramayu 75 hektare, Sindang 25 hektare, Kandanghaur 20 hektare, dan Losarang 15 hektare. Secara total, kita memiliki garis pantai sepanjang 147 kilometer," sebut Nina.

Lebih lanjut, Menteri Teten Masduki menerangkan bahwa potensi yang besar atas komoditas rumput laut di Kabupaten Indramayu itu harus didukung akses pembiayaan yang mumpuni, baik melalui perbankan ataupun LPDB-KUMKM.

Termasuk bagi para nelayan selaku anggota koperasi, permodalan sangat mereka butuhkan sebagai penguatan bisnis dan investasi pada kegiatan usaha budidaya, dimana selain rumput laut, ada potensi yang besar juga atas produk ikan bandeng dari Kabupaten Indramayu.

"Butuh penguatan permodalan dan investasi pada kegiatan budidaya ikan bandeng dan rumput laut karena usaha tersebut memiliki nilai jual dan potensi yang cukup tinggi," tandas MenkopUKM Teten Masduki.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar