c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

23 Agustus 2025

15:37 WIB

Menko AHY: Infrastruktur Berkelanjutan Jadi Jangkar Transisi Menuju Ekonomi Hijau

Tidak hanya tangguh dan efisien, infrastruktur berkelanjutan tapi juga rendah karbon, tahan iklim dan inklusif, serta infrastruktur yang memberdayakan masyarakat,  

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Menko AHY: Infrastruktur Berkelanjutan Jadi Jangkar Transisi Menuju Ekonomi Hijau</p>
<p id="isPasted">Menko AHY: Infrastruktur Berkelanjutan Jadi Jangkar Transisi Menuju Ekonomi Hijau</p>

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menanggapi pertanyaan wartawan di Jakarta, Sabtu (23/8/2025). Antara/Arnidhya Nur Zhafira

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan masa depan Indonesia harus dibangun di atas infrastruktur yang berkelanjutan. Menurut dia, visi ini hadir dengan tantangan yang mendesak dan menjadi kunci dari transisi energi serta ekonomi hijau.

“Masa depan harus dibangun di atas infrastruktur yang berkelanjutan. Infrastruktur yang tidak hanya tangguh dan efisien, tapi juga rendah karbon, tahan iklim dan inklusif, serta infrastruktur yang memberdayakan masyarakat, menjadi jangkar transisi menuju ekonomi hijau,” kata AHY dilansir Antara pada Sabtu (23/8).

Pada tahun 2024, kata AHY, pangsa energi terbarukan Indonesia baru mencapai 14%, masih kurang dari target 23% untuk tahun 2025. Di sisi lain, AHY menyebut 99,83% penduduk Indonesia kini memiliki akses listrik tapi kualitasnya masih belum merata.

Baca Juga: BNI dan SMI Jalin Kerja Sama Repo Rp550 M Untuk Biayai Proyek Infrastruktur

“Rumah tangga masih mengalami pemadaman listrik lebih dari lima jam setiap tahun dan beberapa kali gangguan layanan,” ujarnya.

Kata dia, produktivitas listrik masih rendah di mana kontribusinya kurang dari 2% terhadap pertumbuhan PDB.

“Sementara itu, subsidi energi (juga) memberikan tekanan pada anggaran nasional kita. Angka-angka ini bukan sekadar data, melainkan ajakan untuk bertindak,” jelas dia.

Memang, AHY mengatakan pendanaan terkait transisi energi masih menjadi tantangan saat ini sehingga membutuhkan perpaduan instrumen yang strategis. Namun, ia kembali menegaskan, transisi energi bukan lagi sebuah pilihan tapi kebutuhan ekonomi, sosial dan geopolitik.

“Singkatnya, kita membutuhkan arsitektur keuangan baru yang mengubah ambisi iklim menjadi kenyataan yang dapat diinvestasikan,” imbuhnya.

Baca Juga: Indonesia dan Inggris Tingkatkan Kolaborasi di Sektor Transportasi Hijau

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, AHY menyampaikan pemerintah menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari perencanaan infrastruktur dan investasi publik.

"Pendekatan terpadu ini menegaskan prinsip penting bahwa transisi energi dan infrastruktur berkelanjutan harus berkembang bersama. Keduanya harus saling memperkuat untuk memastikan pertumbuhan ekonomi kita tumbuh, alih-alih mengikis lingkungan kita," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar