17 Oktober 2025
12:49 WIB
Menkeu Purbaya Ungkap Alasan Sering Kritik Kinerja K/L
Dalam mengkritisi kinerja K/L, Menkeu Purbaya mengaku hanya fokus menjaga agar uang negara terserap optimal dalam menjalankan program prioritas pemerintah.
Penulis: Siti Nur Arifa
Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Jakarta, Selasa (14/10/2025). ANTARA/Aji Cakti
JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons tudingan yang menyebut dirinya terlalu sering mengkritisi kinerja Kementerian/Lembaga (K/L) lain.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan semata-mata untuk menjaga keuangan negara yang dikelola Kementerian Keuangan agar terserap secara optimal dalam menjalankan program-program prioritas pemerintah secara maksimal.
"Saya sudah dikritik banyak orang, katanya jangan ngomong-ngomong komentarin menteri ini, menteri itu. Tapi saya enggak ngomentarin, sebetulnya saya jaga duit saya agar aman, sekaligus memastikan program ekonominya berjalan dengan baik," ujar Purbaya dalam agenda 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran di Jakarta, Kamis (16/10).
Baca Juga: Menkeu: Beli Rumah, Bisa Dukung Ekonomi Tumbuh 5,7%!
Selain itu, Purbaya juga menegaskan bahwa dirinya hanya fokus untuk mengejar agar ekonomi dapat tumbuh di atas 5%. Terkait hal ini, dirinya bahkan mengaku optimis ekonomi Indonesia di kuartal IV/2025 dapat tumbuh hingga 5,67%.
Hadiah dari Prabowo
Pada kesempatan sama, Purbaya secara gamblang menyebut dirinya dijanjikan hadiah oleh Presiden Prabowo jika berhasil mengerek pertumbuhan ekonomi hingga melampaui 5,5%.
"Mungkin triwulan keempat bisa tumbuh 5,5% lebih. Kalau lebih lagi kata Presiden, saya dikasih hadiah," kelakar Purbaya.
Meski demikian, Menkeu tidak mengatakan lebih jauh apa hadiah yang dimaksud akan diberikan oleh Presiden.
"Hadiahnya apa nanti saya kasih tahu kalau dapat 5,5-5,6%," tambahnya.
Baca Juga: Bright Spot! IMF Revisi Naik Proyeksi Indonesia 2025-2026 Tumbuh 4,9%
Pada saat bersamaan, selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, ekonomi Indonesia masih cukup kuat ditandai stabilitas makroekonomi yang terjaga dan kesejahteraan membaik.
Menkeu juga memastikan inflasi tetap terjaga rendah yaitu sebesar 2,65% pada September 2025. Sementara itu, defisit APBN juga masih terjaga di bawah batas, yakni 1,56% hingga September 2025.
"So far, ekonomi kita lumayan lah. Ini angka dari kuartal II mencapai 5,12%. Itu angka ajaib. Karena lima tambah dua tambah satu sama dengan delapan katanya. Jadi selalu fokus ke 8%," imbuh Purbaya.