02 Agustus 2025
17:30 WIB
Menkeu Pamer Upaya Kemudahan Investasi RI ke Duta Besar AS
Menkeu menyampaikan Indonesia berupaya untuk menciptakan kemudahan berbisnis kepada AS. Hal ini berfokus pada peningkatan efisiensi birokrasi via penyederhanaan aturan dan perbaikan iklim investasi.
Editor: Khairul Kahfi
Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes AS Peter M Haymond berjabat tangan dengan Menkeu RI Sri Mulyani di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (1/8). Instagram/@smindrawati
JAKARTA - Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati menunjukkan kemudahan iklim investasi di Indonesia saat menerima kunjungan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) atau US Charge d’Affaires ad interim Peter M Haymond.
"Kami membahas mengenai kemitraan AS dan Indonesia di bidang ekonomi. Saya menjelaskan mengenai upaya Indonesia saat ini untuk menciptakan kemudahan berbisnis di Indonesia. Salah satunya, melalui deregulasi,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati, Jakarta, dikutip Sabtu (2/8).
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Deregulasi Jadi Kunci Percepatan Investasi RI
Dia menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kepada jajarannya untuk berfokus pada upaya menyederhanakan aturan dan memperbaiki iklim investasi di Indonesia melalui peningkatan efisiensi birokrasi.
Langkah itu diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi global dan meningkatkan daya saing usaha Indonesia di pasar internasional.
Dalam pertemuan itu, Sri menyampaikan, Peter sepakat untuk memperkuat sinergi dan terbuka untuk menjalin kerja sama baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan antara Indonesia dengan AS, terutama dalam sektor ekonomi dan pembangunan.
“Saya dan Ambassador Peter berharap kolaborasi ini akan terus berkembang demi kemajuan bersama dan berkomitmen untuk terus merawat hubungan baik antara AS dan Indonesia yang sudah terjalin lama,” sebutnya.
Baca Juga: RI-AS Teken MoU Perkuat Kerja Sama Strategis Investasi
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menerima kunjungan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar AS Ambassador Peter M Haymond di Kantor Kemenko Perekonomian.
Airlangga meminta dukungan AS dalam proses aksesi Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
“Proses aksesi OECD ditargetkan akan selesai dalam tiga tahun. Dukungan negara-negara anggota OECD seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa sangat diperlukan untuk percepatan penyelesaian proses aksesi,” ujar Airlangga, Senin (21/7).
Baca Juga: Perkuat Daya Saing, Indonesia Mulai Deregulasi Kebijakan Impor Tahap Awal
Pertemuan tersebut juga menjadi ajang perkenalan diplomat AS yang baru sekaligus membahas penguatan kerja sama ekonomi bilateral antarkedua negara.
Merespons hal tersebut, Ambassador Peter menyatakan komitmen AS untuk mendukung penuh upaya Indonesia dalam bergabung dengan OECD. Menurutnya, proses aksesi tersebut merupakan peluang strategis bagi Indonesia untuk mempercepat reformasi struktural dalam negeri.