24 Oktober 2025
17:18 WIB
Menkeu Korek Permasalahan Coretax Yang Ditangani Vendor: Programmernya Males
Purbaya mengungkap vendor yang menangani Coretax terkesan cuek dan tidak peduli saat diminta menangani keluhan terkait permasalahan yang terjadi di sistem Coretax.
Penulis: Siti Nur Arifa
Seorang wajib pajak mengakses Simulator Coretax yang diluncurkan Ditjen Pajak. ValidNewsID/Arief Rachman
JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara detail merinci permasalahan yang terdapat pada sistem perpajakan Coretax. Di hadapan awak media, dirinya membeberkan kendala sekaligus perbaikan yang dilakukan melalui tiga lapisan (layer) sistem utama Coretax, yakni upper layer, middle layer, dan programming layer.
Menkeu mengatakan, tim khusus yang sudah dia rekrut sejauh ini telah memperbaiki berbagai layer dalam sistem coretax yang berada di bawah kendali Kementerian Keuangan. Mulai dari kendala seringnya kondisi time out, gagal login, atau sistem yang macet (freeze) saat bekerja.
Pada bagian upper layer, masalah-masalah kritis seperti pengguna yang terlempar dari sistem atau halaman gagal dimuat kini sudah selesai diperbaiki. Kemudian di bagian middle layer mencakup pengaturan session, cookie dan keamanan aplikasi menurutnya juga telah diperbaiki.
Baca Juga: Purbaya Umumkan Perbaikan Coretax: Masih Belum Sempurna
“Penerapan aplikasi firewall yang berkonsentrasi pada perlindungan aplikasi ini sudah statusnya fix, yang ini middle layer,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (24/10).
Masuk ke lapisan pemrograman (programming layer), menurut Purbaya jadi bagian yang cukup rumit lantaran sebagian besar kendali masih dikelola oleh vendor yang berdasarkan kontrak tidak memperbolehkan pihak Kemenkeu melakukan perbaikan atau perubahan sistem sendiri.
“Programming layer yang saya bilang tadi sebagian masih di sana (vendor), beberapa efek krisis sisi pengguna sering muncul error message, pop up warna merah. Yang itu katanya (vendor) sebenarnya diproses tapi programmer-nya males sehingga keluarnya error, padahal lagi diproses,” urai Purbaya.
Vendor Lambat
Masih banyaknya berbagai permasalahan yang terdapat di bagian programming layer, menurut Purbaya, membuat penanganan pada bagian tersebut saat ini masih berstatus partially fixed. Sambil berjalan, Menkeu mengaku pihaknya telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada pihak vendor dalam hal ini konsorsium LG dalam melakukan perbaikan.
"Rekomendasi-rekomendasi sudah disampaikan ke pihak LG, dan sudah dilakukan beberapa patch, karena tidak bisa kita lakukan sendiri, karena masih punya LG, masih kontrak sama LG sampai Desember itu," kata Purbaya.
Baca Juga: Wajib Pajak Lambat! Target 14 Juta WP Coretax, Baru 2,05 Juta yang Aktif
Selain mengungkap kendala secara teknis, Bendahara Negara juga membeberkan bahwa pihak vendor selama ini cenderung lambat dalam menanggapi keluhan yang disampaikan oleh pihak Kemenkeu sebagai klien. Khususnya sebelum Purbaya membuat tim khusus (task force) untuk memeriksa permasalahan yang terjadi.
“Jadi sebelumnya LG itu, sebelum kita jalankan tim special task force ini, mereka itu kalau ditanya enggak peduli. Ditanya di sana, cuek dan responsnya lama. Sekarang mereka sudah lebih cepat, walaupun masih lambat," ungkap Purbaya.