c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

29 September 2022

10:26 WIB

Mendag Jamin Hasil Produksi Tembakau Petani Terserap Industri

Kelancaran pasokan bahan baku untuk industri rokok merupakan salah satu langkah perlindungan petani tembakau

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Mendag Jamin Hasil Produksi Tembakau Petani Terserap Industri
Mendag Jamin Hasil Produksi Tembakau Petani Terserap Industri
Petani memikul hasil panen daun tembakau di lahan pertanian Genting, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

KUDUS – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan terus melindungi kesejahteraan petani tembakau dan cengkeh di dalam negeri. Salah satunya, memastikan kelancaran pasokan bahan baku untuk industri rokok, agar tetap berkembang dan maju, dengan mempertemukan petani dengan industri.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan usai melakukan pertemuan dengan petani tembakau dan pelaku industri rokok di Kudus, Jawa Tengah. Pada pertemuan tersebut, Mendag juga didampingi Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto dan Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra. 

Turut hadir pada pertemuan, Anggota DPR RI daerah pemilihan Madura Slamet Ariyadi, Ketua Umum Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM), serta pelaku industri rokok. Pertemuan dilakukan di sela peninjauan pabrik rokok PT Djarum dan PT PR Sukun.

"Agar petani tidak dirugikan, saya mempertemukan petani dengan industri untuk memotong rantai pasok dan melindungi petani tembakau," kata Mendag dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (28/9). 

Dengan langkah tersebut, Mendag optimistis, petani akan mendapat harga yang bagus dan makmur, lalu pabrik rokoknya maju, sehingga kedua belah pihak sama-sama untung.

Zulhas juga menyampaikan, pemerintah akan terus mendukung industri dalam negeri, seperti industri rokok. Industri rokok merupakan industri padat karya dan menyerap hasil petani cengkeh dan tembakau.

"Saya mendatangi industri-industri kita, karena industri ini harus didukung dan perkuat. Kalau industri kuat, maka akan tumbuh dan maju sehingga dapat menyerap tenaga kerja," imbuhnya.

Sebelumnya, Mendag Zulkifili Hasan telah melakukan pertemuan dengan perwakilan P4TM pada 2 September 2022. 

Pada pertemuan tersebut, perwakilan P4TM menyampaikan beberapa hal, di antaranya adanya isu penutupan gudang yang menimbulkan kekhawatiran tidak terserapnya tembakau petani, maraknya tembakau dari luar yang masuk ke Madura, terjadinya praktik pengambilan sampel tembakau di luar kewajaran, serta adanya penimbang nakal yang menyebabkan penyusutan timbangan tembakau petani.

Menanggapi hal tersebut, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, agar pasokan tembakau dan cengkeh dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri. 

Kemendag juga akan berkoordinasi dengan pelaku industri tembakau, agar industri tembakau melakukan program kemitraan dengan petani. 

Salah satunya, dengan pembinaan produksi tembakau petani agar sesuai standar industri sehingga berdampak pada kepastian pasar, harga jual, dan memperpendek mata rantai perdagangan tembakau.

Selain itu, Kemendag akan melakukan pemantauan terhadap permasalahan tembakau petani yang susut saat dilakukan penimbangan dan menindak oknum yang melakukan penyelewengan dalam proses penimbangan tembakau.

Bobot Ekonomis IHT
Kemenperin mencatat, sektor Industri Hasil Tembakau (IHT) merupakan penyumbang penerimaan negara terbesar melalui cukai hasil tembakau, PPN dan PPh. Pada 2020, pendapatan cukai hasil tembakau mencapai Rp170,24 triliun atau berkontribusi 10,4% bagi APBN. 

Selain itu, Indonesia adalah negara eksportir terbesar ke-6 di dunia untuk produk IHT. Pada tahun yang sama, IHT mencatatkan nilai ekspor sebesar US$864 juta.

Sementara itu, per September 2021, industri hasil tembakau juga mempunyai keterkaitan yang cukup erat dari sektor hulu ke hilir. Kerkaitan ini berdampak luas secara sosial dan ekonomi, melibatkan sekitar 2 jutaan petani tembakau dan cengkeh, 600 ribu buruh pabrik rokok, hingga melibatkan 2 juta pelaku usaha dan tenaga kerja di sektor distribusi dan ritel.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar