c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

16 Agustus 2024

21:00 WIB

Maudon.id, Gurihnya Cuan Bisnis Mentai Cake

Tak hanya mempopulerkan masakan mentai, bisnis Maudon.id juga terus berkembang. Kini, produsen mentai cake ini sudah memiliki lima rumah produksi di Jabodetabek

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Maudon.id, Gurihnya Cuan Bisnis Mentai Cake</p>
<p id="isPasted">Maudon.id, Gurihnya Cuan Bisnis Mentai Cake</p>

Kue mentai produk dari Maudon.id. Instagram/maudon.id

JAKARTA - Bagi sebagian orang, hidangan mentai rasanya sudah tidak asing lagi. Bagaimana tidak? Berbagai hidangan kuliner zaman now ramai dengan racikan saus mentai. Ada chicken mentai, sushi mentai, nasi mentai, dimsum mentai dan masih banyak lagi.

Sebelum populer seperti sekarang, saus hasil campuran telur ikan, mayones dan saus sambal ini hanya hadir di restoran sushi Jepang saja. Harganya pun tergolong mahal bagi kantong orang kebanyakan.

Poin-poin itulah yang justru membuat Vian Maselyn (27 tahun) dan Maya Tiana Gondosari (26 tahun) tertarik untuk menjadikan masakan dengan saus mentai sebagai bisnis.

Kedua teman berawal dari pertemanan di sekolah menengah, Vian dan Maya kembali dipertemukan saat duduk di bangku kuliah. Karena pertemanan yang kuat dan rasa percaya yang sudah dibangun sejak lama, akhirnya keduanya memutuskan untuk memulai usaha bersama selepas lulus kuliah.

“Pada saat itu mentai itu belum ada yang affordable gitu kan harganya, jadi memang yang masih lumayan pricey. Jadi kami pengen buka mentai yang lumayan affordable. Nah dari situ kita mulai buka pre order,” tutur Vian kepada Validnews, Rabu (7/8).

Dengan merek Maudon.id, keduanya lantas mencoba menghadirkan kuliner mentai yang ramah di kantong. Secara resmi, Maudon.id dibuka oleh Vian dan Maya pada pertengahan tahun 2019.

Vian menuturkan, pada awal membuka usaha, modal yang dikeluarkan mencapai Rp30 juta. Ini digunakannya untuk menyewa tempat usaha, renovasi, peralatan masak hingga stok bahan baku.

Keduanya membagi tugas. Vian akan berfokus pada marketing, ads, endorsement, hingga konten media sosial. Sedangkan, Maya akan bertugas mengurus keuangan, pembukuan dan finansial.

“Untuk operasional itu kami masih bagi dua sih, masih bareng-bareng. Jadi kalau ada masalah mengenai operasional kita masih kontak-kontakan bareng-bareng, jadi mencari keputusan yang tepat,” serunya.

Diuji Pandemi
Sebagai pemilik usaha baru, Vian dan Maya bersemangat merancang strategi menumbuhkan bisnis. Salah satunya, dengan mulai membuka gerai offline pada awal 2020 setelah beberapa bulan memasarkan produk lewat pre-order.

Setelah melakukan berbagai survei dan perencanaan matang, dia akhirnya menemukan satu spot menarik yang diyakini bisa mendulang lebih banyak pembeli. Namun apa daya, setelah membayar sewa toko untuk enam bulan, pemerintah mengeluarkan pengumuman pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dari situ, dia harus segera menutup toko dalam 10 hari.

“Pas lagi awal covid-19 itu mungkin sangat sulit buat kami. Itu karena kami sebagai owner sudah sewa (toko) buat enam bulan tapi kita harus tutup dalam 10 hari,” kisahnya.

Tak terbayangkan bagi Vian, bisnis yang baru saja dimulai, harus terhambat datangnya pandemi covid-19. Segala rencana jangka panjang pun harus diubah.

Meski begitu, PSBB bukan menjadi akhir dari bisnisnya. Dia dengan rekannya berusaha memutar otak bagaimana agar biaya sewa bisa terbayarkan lunas, usaha bisa terus berjalan sembari juga mempertahankan omzet.

“Akhirnya kami coba buka di rumah, kebetulan kan pandemi kami banyak di rumah. Akhirnya kita pindah ke rumah. Nah, dari situ, semuanya (jual) online,” kata perempuan yang hobi memasak ini.

Setelah itu, keduanya mulai kembali membuka pre-order. Mereka mencoba menawarkan produk mentai ke berbagai kerabat terdekat dan kawan, sambil melakukan kembali tes market agar berbagai resep baru bisa diterima masyarakat. Di samping itu Maudon.id juga rajin mengikuti berbagai bazar kuliner. 

Setelahnya, Maudon.id mulai menggencarkan berbagai strategi marketing melalui kanal media sosial. Mereka sering membuat iklan serta endorsement ke banyak influencer untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap merek Maudon.id.

“Sosmed itu sangat berpengaruh ke marketing, apalagi pas jaman covid, aaktu pas kami pindah ke rumah produksi itu, kan, enggak ada trafik. Jadi kami harus gencar di sosmed, waktu itu harus iklan juga atau endorse,” bebernya. 

Pengganti Kue Ulang Tahun
Awalnya, Maudon.id hanya menjual nasi mentai pada umumnya, layaknya porsi satuan yang menggunakan tempat alumunium foil untuk dimakan sehari-hari. Namun berkat inovasi, keduanya akhirnya bisa menciptakan menu mentai cake.

Bukan seperti kue ulang tahun pada umumnya. Mentai cake terbuat dari Japanese rice dengan rasa dominan asin dari saus mentai dan berbagai topping melimpah seperti ikan salmon, daging sapi hingga ayam.

Bentuknya juga menyerupai kue ulang tahun yang memiliki berbagai ukuran dan diameter. Mulai dari berukuran 8 cm yang bisa dinikmati untuk satu hingga dua porsi, hingga yang terbesar dengan diameter 22 cm, dengan porsi hingga 10 orang.

Vian mengaku, produknya memiliki poin sales yang menurutnya sangat unik. Selain cantik untuk difoto, dibandingkan dengan kue manis pada umumnya, mentai cake milik Maudon.id ini sangatlah mengenyangkan dan memuaskan.

“Ini bisa juga menjadi kue ulang tahun, karena memang keresahan kita di awal itu adalah ketika kita ulang tahun banyak banget kan yang kirimkan kue manis dan itu bisa enggak habis berhari-hari. Makanya kenapa kita bikin mentai cake ini,” cetusnya. 

Meski terbuat dari nasi dengan berbagai topping melimpah, harga yang ditawarkan oleh Maudon.id ini terjangkau dan tidak kalah saing dengan kue ulang tahun biasa.

Untuk varian terkecil yakni 8cm biasa dijual seharga Rp68.000 saja. Sedangkan yang terbesar yaitu ukuran 22cm bisa dijual hingga harga Rp400.000. Tentunya harga ini bisa berubah-ubah tergantung varian apa yang akan dipesan.

Selain mentai cake, Maudon.id juga menyajikan varian unik lainnya, yaitu mentai toast yang base-nya bukan menggunakan nasi melainkan roti. Ada juga mentai tart, yang base nya menggunakan pancake namun memiliki rasa asin.

Menurut penuturan Vian, profil pembeli terbanyak datang dari wanita. Mereka biasanya datang membeli mentai cake sebagai hadiah ulang tahun atau kelulusan. 

Pada waktu waktu tertentu seperti tahun baru imlek, natal, hingga pergantian tahun baru, permintaan pemesanan mentai cake bahkan bisa melonjak.

“Di waktu-waktu itu, omsetnya bisa meningkat jauh gara-gara hampers. Kami juga sedia hampers soalnya. Nah itu jadi ada peningkatan,” terangnya.

Punya Lima Cabang
Sayangnya, produk mentai ini belum bisa dikirim ke luar kota. Vian mengatakan, khawatir jika produk yang diterima nantinya dalam keadaan rusak atau hancur. Karena itu, dia hanya melayani pengiriman di sekitar Jabodetabek saja.

“Jadi paling jauh itu biasanya kita pengiriman ke Jabodetabek yang bisa dikirim secara instan. Cuma ada beberapa customer kami yang dia hand carry untuk di bawa ke luar kota. Waktu itu ada yang ke Surabaya sama ke Medan, cuma itu memang mereka hand carry sendiri naik pesawat,” tuturnya.

Empat tahun lamanya membuka usaha, Vian dan Maya nyatanya tak hanya mempopulerkan masakan mentai. Kini, usahanya sudah makin membesar dengan lima rumah produksi yang tersebar di berbagai lokasi di Jakarta. Yakni, di Tanjung Duren Grogol, Kosambi Baru Cengkareng, Kelapa Gading Jakarta Utara, Permata Hijau Jakarta Selatan dan Gading Serpong Tangerang.

Vian mengaku, selama ini pihaknya tidak memiliki kesulitan berarti dalam mengontrol dan mengawasi kelima rumah produksi tersebut. Dengan mengandalkan CCTV, dia bisa secara langsung memantau produksi dan pengerjaan pembuatan mentai cake.

“Untuk kesulitan, so far, sih, belum ada yang sampai gimana banget. Paling, ya, kami hectic aja karena kan mesti keliling kelima cabang, seperti itu. Masih aman-aman saja,” imbuhnya.

Sayangnya, Vian enggan menyebutkan omzet pasti Maudon.id. Menurutnya, dalam beberapa waktu pendapatan usaha bisa berubah-ubah tergantung ramainya pemesanan.

Namun, dengan lima cabang tersebut, Maudon.id bisa memproduksi setidaknya 3.000 porsi mentai dan 300 cake mentai dalam satu bulan. Dia juga mempekerjakan beberapa karyawan untuk membantunya berproduksi, packing, dekor hingga administrasi.

Oh, iya, meski sempat tidak yakin di awal perjalanan Maudon.id, Vian mengaku sudah mencapai balik modal di tahun pertama berjualan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar