c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

17 Oktober 2025

08:36 WIB

Luhut Minta SAL Rp50 T Untuk INA, Purbaya: Buat Apa?

Ketua DEN meminta Menteri Keuangan mengucurkan dana SAL pemerintah yang ada di BI sebesar Rp50 triliun setiap tahunnya untuk Indonesia Investment Authority (INA), guna menarik investasi.

Penulis: Siti Nur Arifa

<p id="isPasted">Luhut Minta SAL Rp50 T Untuk INA, Purbaya: Buat Apa?</p>
<p id="isPasted">Luhut Minta SAL Rp50 T Untuk INA, Purbaya: Buat Apa?</p>

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.

JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mempertimbangkan kebijakan, untuk mengucurkan dana SAL yang ada di BI sebesar Rp50 triliun setiap tahunnya untuk Indonesia Investment Authority (INA).

Menurutnya, INA memiliki potensi untuk menarik investasi asing dalam skala besar guna mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Kalau kita tarik investasi Rp50 triliun ke situ tiap tahun, dari dana yang tadi ada masih sisa di Bank Indonesia Rp491 triliun, dari yang Rp200 triliun sudah ditaruh ke perbankan, itu kalau kita leverage itu bisa Rp1.000 triliun dalam 5 tahun ke depan," urai Luhut dalam agenda 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran di Jakarta, Kamis (16/10).

Baca Juga: Dukung Hilirisasi Industri Nikel, Danantara-INA Jalin Kemitraan Dengan Eramet

Lebih lanjut, Luhut menilai potensi dana yang nantinya akan dikucurkan untuk INA tersebut dapat menjadi pendorong utama peningkatan foreign direct investment (FDI) atau investasi asing ke Indonesia.

Tanggapan Purbaya
Dalam kesempatan sama, Menkeu Purbaya langsung menanggapi permintaan Luhut. Menurutnya, hingga saat ini Kemenkeu belum menerima proposal resmi dari INA terkait permintaan tersebut.

Sebaliknya, Purbaya justru menyoroti masih ada dana yang dinilai belum teroptimalkan dengan baik di lembaga tersebut.

"Saya lihat nanti INA-nya mau ngomongin seperti apa proposalnya. Saya sih belum lihat sampai sekarang," ujar Purbaya usai menghadiri agenda yang sama.

Purbaya mengungkap, dirinya memang baru saja melakukan rapat pertemuan dengan pihak INA sekitar dua pekan lalu. Namun, lembaga tersebut belum mengajukan permintaan resmi mengenai dana SAL yang dibicarakan oleh Luhut.

Baca Juga: INA Tegaskan Cari Modal, Bukan Pinjaman

Meski menyebut usulan Luhut sebagai masukan yang bagus, Purbaya menekankan perlu pertimbangan yang matang terlebih mengenai penilaian dirinya yang menyebut INA masih memiliki banyak dana menganggur.

"INA juga kayaknya masih banyak uang nganggur juga. INA juga sepertinya banyak uang yang belum dioptimalkan juga. Kalau saya kasih begitu, makin banyak yang anggur," kata Purbaya.

Lebih lanjut, Bendahara Negara juga mempertanyakan efektivitas pemberian dana SAL untuk INA jika penggunaannya hanya untuk disimpan dalam bentuk obligasi atau pos lainnya.

"Kalau dia cuma ngomongin untuk ditaruh di obligasi atau di pos itu saja, buat apa? Tapi nanti saya lihat," tandas Purbaya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar