c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

12 Maret 2025

20:15 WIB

Luhut: Family Office Terbentuk Tahun Ini

Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan berharap agar pembentukan Family Office ini bisa tercapai pada beberapa bulan ke depan.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Luhut: <em>Family Office</em> Terbentuk Tahun Ini</p>
<p>Luhut: <em>Family Office</em> Terbentuk Tahun Ini</p>

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berpidato saat peluncuran dan sosialisasi implementasi komoditas nikel dan timah melalui Simbara di Jakarta, Senin (22/7/2024). Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa pembentukan Wealth Management Consulting (WMC) atau family office di Indonesia dipastikan akan terealisasi pada tahun ini.

"Ya kita segera (mulai family office), tadi tim bekerja, mulai besok mereka bekerja dengan timnya Pak Airlangga, dengan tim kami, karena sebenarnya kita sudah mengerjakan enam bulan," kata Luhut kepada media di Jakarta, Rabu (12/3).

Untuk memuluskan rencananya, Luhut juga sudah meminta masukkan atau feedback kepada pakar pelaku-pelaku, seperti Ray Dalio.

Selain itu, semua Kementerian/Lembaga termasuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dipastikan harus menyetujui terbentuknya Family Office. Terlebih, saat ini sudah ada yang ingin menanamkan investasi ke Indonesia.

Asal tahu saja, dalam upaya merealisasikan Family Office, investor asal Amerika Serikat (AS) yang telah menjadi Dewan Pengawas Danantara, Ray Dalio juga berkomitmen untuk membawa investasi ke RI usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Prabowo dan para taipan RI beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sambangi Kantor Airlangga, Luhut Bocorkan Hasil Pertemuan

Luhut mengatakan, pembentukan Family Office ini menjadi bagian dari pilot project yang digarap bersama Ray Dalio, termasuk penggarapan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Special Economic Zone di Bali, yaitu KEK Kura-Kura dan Sanur.

"Kita akan mulai dengan itu, nanti kalau ada yang lain kita akan kejar, seperti Batang misalnya, Batang itu dalam two countries twin parks, itu kita akan laporkan Presiden, supaya itu bisa kita jalankan," ujar Luhut.

Dirinya memastikan bahwa seluruh pembicaraan ini tujuannya untuk semakin memperkaya penciptaan lapangan kerja di Indonesia dan memperbaiki kondisi sumber daya manusia (SDM) di dalam negeri.

Ketua DEN ini berharap agar pembentukan Family Office ini bisa tercapai pada beberapa bulan ke depan.

"Kita harapkan ya dalam beberapa bulan ke depan, tinggal Presiden (Prabowo Subianto .red), karena Presiden sudah memberikan go-ahead waktu ketemu dengan (Ray Dalio) di Istana itu. Jadi secara teknis, kita nanti laporkan ke Presiden, kalau Presiden perintah eksekusi ya kita eksekusi," terang dia.

Baca Juga: Kemenkeu Masih Kaji Insentif Untuk Family Office

Sementara itu, Luhut menyadari bahwa kerja tim yang dilakukan pihaknya dengan pihak Menko Airlangga masih terbilang baru, yakni baru berjalan satu minggu.

Di sisi lain, program-program yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo juga terbilang apik. Sehingga, diperlukan koordinasi dengan baik.

"Karena saya pikir program-program Presiden Prabowo sangat bagus-bagus, tinggal kita bagaimana sekarang menjaga supaya kami pembantu-pembantu Presiden itu bisa melakukan koordinasi dengan baik," ujarnya. 

Gagasan Soal Family Office
Sebelumnya, Luhut mengusulkan target agar Family Office bisa mulai beroperasi pada Februari 2025. Terlebih, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui rencana ini.

Dia menekankan bahwa sudah banyak negara yang membuat Family Office untuk meningkatkan investasi, sehingga membentuk stabilitas pasar keuangan di dalam negeri, seperti Singapura, Abu Dhabi, dan Hong Kong.

Family office sendiri adalah perusahaan swasta yang dirancang khusus untuk melayani kebutuhan keluarga dengan kekayaan sangat tinggi. Selain mengelola keuangan dan investasi, mereka juga membantu dalam perencanaan masa depan, mengatur aset, dan mengurus urusan sehari-hari keluarga. 

Dikutip dari Antara, gagasan soal Family Office dilontarkan Luhut saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) pada Kabinet Indonesia Maju di bawah Pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Wacana itu dia sampaikan kepada para delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pertengahan Mei 2024.

“Kami dorong Bali ini menjadi hub (pusat) untuk family office seperti di Hong Kong dan Singapura,” kata Luhut, di sela World Water Forum di Denpasar, Sabtu (18/5/2024).

Pada Juli 2024, Luhut mengungkapkan sudah ada beberapa konglomerat asing yang berminat mendaftar program Family Office atau keluarga kaya yang menginvestasikan dana di Bali.

Menurut dia, kala itu, tim untuk program kantor orang kaya dari luar negeri itu sudah mulai bekerja dan rencananya melakukan kunjungan ke negara-negara atau wilayah administrasi khusus yang menerapkan konsep serupa, seperti Uni Emirat Arab, Hong Kong, dan Singapura.

Tujuannya untuk mengetahui pengelolaan dana orang kaya tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu tolok ukur konsep investasi tersebut.

Adapun penerapan family office dia harapkan dapat berlaku juga di kota-kota lain, seperti Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN). 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar