10 Februari 2023
10:07 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Ditjen Minyak dan Gas Bumi terus menggenjot pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga. Kali ini, sebanyak 3.405 sambungan rumah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi resmi mendapatkan fasilitasi tersebut.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman menerangkan biaya penyaluran jargas itu berasal dari APBN TA 2022.
"Pasokan gas berasal dari WK Petrochina International Jabung dengan volume alokasi sebesar 0,2 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD)," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (10/2).
Ia pun melayangkan apresiasi terhadap pemerintah daerah setempat serta masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang bersedia menjaga dan mengamankan infrastruktur jargas. Dengan demikian, manfaat gas bumi dapat dirasakan semaksimal mungkin oleh rumah tangga.
"Dengan menjaga dan mengamankan infrastrukturnya, manfaat gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga sebagai bahan bakar yang murah, nyaman, aman, dan ramah lingkungan dapat terwujud," kata Laode.
Baca Juga: Produksi Gas WK Sengkang Tertahan, Penerimaan Negara Berpotensi Hilang
Sementara itu, Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat menyambut baik inisiatif Kementerian ESDM dan stakeholder untuk melaksanakan pembangunan jargas di wilayahnya.
Anwar pun berharap ke depan pembangunan jargas bisa dilakukan secara berkelanjutan mengingat masih banyak masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang belum mendapatkan fasilitas tersebut.
"Masyarakat kami sangat antusias menggunakan jargas karena sangat menghemat biaya bahan bakar jika dibandingkan menggunakan LPG 3 kg," imbuh dia.
Lebih lanjut, Laode menerangkan pembangunan jargas merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung diversifikasi energi. Program tersebut dilaksanakan dalam rangka optimalisasi potensi gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga.
Pembangunan jargas yang dilakukan pemerintah sendiri menggunakan dana dari APBN, di mana BUMN yang memiliki fungsi, kemampuan, dan pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan penyediaan dan pendistribusian gas bumi akan mendapat tugas mengoperasikan dan mengembangkan jargas.
"Pemerintah sudah melaksanakan pembangunan jargas melalui APBN sejak 2009 silam. Hingga 2022, telah dilaksanakan kepada 703.308 SR di 17 provinsi dan 64 kabupaten/kota," tambah Laode.
Baca Juga: PGN Salurkan Gas Untuk 9.200 Rumah Di Bekasi
Selain memberikan akses energi dan dampak positif kepada masyarakat lewat penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, manfaat dari gas bumi juga akan menekan emisi yang turut berdampak pada penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara drastis.
Laode pun turut menerangkan matriks perbandingan keekonomian dan penghematan penggunaan gas bumi lewat pipa untuk sektor rumah tangga. Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, penggunaan satu unit tabung LPG 12 kg per bulan dengan harga pasar Rp213.000/tabung atau 4 tabung LPG 3 kg per bulan seharga Rp22.000/tabung dapat disetarakan dengan 15 m3 gas bumi seharga Rp4.250/m3.
"Artinya, setiap rumah tangga dapat menghemat biaya konsumsi bahan bakar kurang lebih Rp150.000 (LPG Non Subsidi) dan Rp25.000 (LPG Subsidi) per bulannya," tandasnya.