c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

13 Maret 2025

15:19 WIB

Lebaran 2025, ASDP Terapkan Kebijakan Tarif Satu Harga

Selama periode pemberlakuan single tarif, maka tiket dengan harga ekspres di Pelabuhan Merak ditiadakan. Pengguna jasa tidak dapat memilih kapal yang akan digunakan

<p>Lebaran 2025, ASDP Terapkan Kebijakan Tarif Satu Harga</p>
<p>Lebaran 2025, ASDP Terapkan Kebijakan Tarif Satu Harga</p>

Ilustrasi. Sejumlah kendaraan memasuki kapal yang bersandar di Dermaga 5 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (20/12/2024). ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto

JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan menerapkan kebijakan tarif satu harga atau tarif reguler pada layanan penyeberangan ekspres. Hal ini guna meringankan beban masyarakat dan mendorong pergerakan selama periode libur Lebaran 2025.

Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan, langkah ini bertujuan untuk memastikan aksesibilitas masyarakat semakin mudah dan terjangkau. Juga untuk memastikan perjalanan para pemudik yang melakukan perjalanan dari Jawa ke Sumatera, berjalan lancar, aman, nyaman dan selamat.

"Kami memastikan, masyarakat yang akan menyeberang dari Jawa menuju Sumatera dapat menikmati perjalanan yang lebih terjangkau. Selama periode tersebut, seluruh kendaraan penumpang akan menikmati diskon tarif hingga sebesar 36%," ujar Heru di Jakarta, Kamis (13/3).

Kebijakan single tarif berlaku di Pelabuhan Merak mulai Rabu (26/3) pukul 12.00 WIB hingga Minggu (30/3) pukul 20.00 WIB atau H-5 hingga H-1 Lebaran 2025, di mana pengguna jasa dapat menikmati diskon tarif senilai 36% dari tarif kapal ekspres. 

Penerapan single tarif berlaku untuk seluruh golongan yang dilayani di Pelabuhan Merak pada periode tersebut (Pejalan Kaki, Gol IVA, Gol IVB, Gol VA, Gol VIA). Adapun besaran diskon tarif untuk kendaraan penumpang berkisar 21-36%.

"Selama periode pemberlakuan single tarif, maka tiket dengan harga ekspres di Pelabuhan Merak ditiadakan, dan pengguna jasa tidak dapat memilih kapal yang akan digunakan," ucapnya.

Bagi pengguna jasa yang telah melakukan reservasi layanan ekspres selama periode tersebut, akan dilakukan pengembalian dana (refund) berupa selisih harga tiket yang telah dibayarkan.

Sebelumnya, terkait hal ini Menteri Perhubungan Duddy Purwagandhi menyebutkan peniadaan layanan dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, Cilegon, dimaksudkan untuk mempermudah distribusi pemudik. Peniadaan layanan eksekutif tersebut efektif dilakukan pada masa angkutan Lebaran 2025.

"Karena salah satu yang kita menjadi evaluasi adalah keberadaan terminal eksekutif itu, kalau teman-teman tahu itu kan ada di mulut ya di depan, itu sering menimbulkan kemacetan. Jadi kita berlakukan sama," kata Dudy di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu.

Dudy mengatakan, peniadaan layanan dermaga eksekutif tersebut dilakukan mulai 24 Maret 2025. Ia kembali menegaskan, semua layanan dermaga Pelabuhan Merak bersifat reguler.

Sembilan Lintasan Utama
Pada Angkutan Lebaran 2025, ASDP mencatat ada sembilan lintasan utama yang masuk dalam pantauan nasional, yakni Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Jangkar-Lembar, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Tanjung Api-Api-Tanjung Kelian, Ajibata-Ambarita, Penajam-Kariangau, dan Bajoe-Kolaka. Selain itu, ASDP juga menyiapkan layanan di pelabuhan perbantuan, yakni Ciwandan-Wika Beton dan Bojonegara-Muara Pilu, guna mengurangi kepadatan di lintasan utama.

Dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 4,56 juta orang dan total kendaraan sebanyak 1,13 juta unit atau meningkat sekitar 10% dari realisasi tahun lalu, ASDP memastikan kesiapan operasional dengan total 68 unit dermaga yang siap digunakan, terdiri dari 56 unit milik ASDP dan 12 unit non-ASDP. Sebanyak 203 unit kapal juga telah disiapkan, yang terdiri dari 59 kapal ASDP Group dan 144 kapal reguler non-ASDP.

Sementara itu, untuk kondisi cuaca ekstrem, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan, pembatalan pemberangkatan kapal penyeberangan, yang disebabkan oleh cuaca ekstrem akan mendapat pengembalian dana (refund) atau dapat menjadwalkan kembali tanpa biaya.

"Untuk ekstrem, kalau misalnya terjadi pembatalan keberangkatan, kami akan terapkan refund atau rescheduling tanpa ada penambahan biaya apapun," ujar Direktur Utama ASDP Heru Widodo.

Heru menyampaikan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dengan prediksi cuaca. Terlebih, pada Maret 2025, diprediksi adanya potensi cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Lebih lanjut, kata Heru, saat ASDP mendapat peringatan cuaca, maka pihaknya akan menunggu keputusan dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk persetujuan pemberangkatan.

"Kalau memang masih bisa mungkin untuk berjalan, KSOP akan keluarkan surat izin untuk berjalan, untuk kapal. Tapi, kalau memang cuacanya sangat buruk sekali, untuk keselamatan, tidak akan diberangkatkan," tuturnya.

Berdasarkan tren arus kendaraan dalam tiga tahun terakhir (2022–2024), puncak kepadatan di Pelabuhan Merak terjadi pada H-5 hingga H-1 Lebaran. Selain itu, mayoritas pemudik cenderung tiba di pelabuhan pada pukul 20.00–02.00 dan 05.00–11.00, yang berpotensi menimbulkan kepadatan signifikan.

"Melihat pola pergerakan pemudik tahun sebelumnya, kami akan mengoptimalkan seluruh sumber daya di momen-momen kritis untuk memastikan kelancaran operasional," jelas Heru.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar