c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

04 Januari 2024

13:47 WIB

Lazada PHK Sejumlah Karyawan di Asia Tenggara

PHK ini dilakukan pasca Alibaba mengucurkan dana sebesar US$634 juta (Rp9,48 triliun) ke Lazada pada Desember 2023 lalu.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Lazada PHK Sejumlah Karyawan di Asia Tenggara
Lazada PHK Sejumlah Karyawan di Asia Tenggara
Tampilan aplikasi Lazada pada layar ponsel dan monitor. ValidNewsID/Arief

JAKARTA - Lazada, platform e-commerce yang beroperasi di enam negara Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam dikabarkan telah memutuskan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya pada 3 Januari lalu. 

Karyawan junior dan senior dari berbagai departemen, termasuk tim komersial dan pemasaran, dikabarkan terkena dampaknya.

Melansir dari The Straits Times, juru bicara Lazada mengatakan, pihaknya melakukan penyesuaian proaktif untuk mentransformasi tenaga kerjanya.

"Agar dapat memposisikan diri kami dengan lebih baik dalam cara kerja yang lebih gesit dan efisien guna memenuhi kebutuhan bisnis masa depan," katanya dikutip, Kamis (4/1). 

Baca Juga: Lazada Sebut Tiga Tantangan Industri E-commerce, Apa Saja?

Dia menambahkan, transformasi ini mengharuskan pihaknya menilai kembali kebutuhan tenaga kerja dan struktur operasional. 

“Hal ini untuk memastikan bahwa Lazada berada pada posisi yang lebih baik dalam mempersiapkan masa depan bisnis dan sumber daya manusianya," lanjut dia. 

Namun juru bicara tersebut menolak untuk mengungkapkan berapa banyak pekerja di Singapura atau Asia Tenggara yang terkena dampaknya dan apakah staf telah menerima paket pesangon.

Hal yang sama juga terjadi di Indonesia, hingga berita ini tayang, pihak Lazada Indonesia belum menjawab serta mengkonfirmasi keputusan perusahaan induk untuk mem-PHK karyawannya dan dampaknya pada kantor Lazada di Indonesia. 

Diketahui, PHK ini dilakukan pasca Alibaba mengucurkan dana sebesar US$634 juta (Rp9,48 triliun) ke Lazada pada Desember 2023 lalu. Suntikan dana ini meningkatkan investasi Alibaba di perusahaan tersebut menjadi lebih dari US$1,8 miliar pada tahun 2023. 

Alibaba sendiri telah berulang kali menyuntikkan dana ke Lazada sejak tahun 2022 di tengah meningkatnya persaingan dalam industri e-commerce.

Proyeksi E-Commerce
Di Indonesia sendiri sebelumnya Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) mengumumkan catatan transaksi jual beli masyarakat Indonesia saat program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2023 melebihi target, yakni mencapai Rp25,7 triliun.

Ini termasuk transaksi produk lokal yang mencapai Rp12,3 triliun selama gelaran Harbolnas 2023 tersebut. 

Executive Director idEA, Arshi Adhini, mengatakan sebelumnya banyak yang beranggapan dengan dihapusnya PPKM akan berdampak pada penurunan aktivitas belanja online di marketplace. Faktanya, pihaknya sebagai pelaku industri optimis terhadap kinerja e-commerce di Indonesia.

Baca Juga: TikTok Shop Kembali ke Tanah Air, Ini Tanggapan CEO Lazada Indonesia

"Kami memang masih sangat optimis bahwa catatan positif akan bisa diraih. Digitalisasi jelas adalah sebuah keniscayaan. Jadi, kami mengimbau para pelaku usaha lokal, baik UMKM, industri, maupun artisan terus meningkatkan keahlian digitalnya," kata dia. 

Di sisi lain, Asisten Deputi Ekonomi Digital Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Theodore Sutarto mengatakan penting untuk terus mengawal pertumbuhan industri e-commerce ke depan. 

"E-commerce sampai dengan saat ini memberikan kontribusi yang besar dalam ekonomi digital, sehingga apa yang di-capture dalam report Harbolnas memberikan potret nyata potensi e-commerce yang mendukung pengembangan ekonomi digital Indonesia,” sebutnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar