01 Juli 2024
21:00 WIB
Laba Dari Produksi Camilan Raksasa
Giant Food mengemas produk atau snack menjadi kemasan raksasa. Beberapa merek besar sudah melakukan kolaborasi.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Ilustrasi produk Indomie ukuran besar buatan Giant Food. Dok Giant Food
JAKARTA - Antimainstream. Itulah kata yang tepat menggambarkan Giant Food, sebuah bisnis yang membuat produk kecil menjadi raksasa.
Dinakhodai Kezia Octaviani (31 tahun) dan rekannya Angela Rusmin (26 tahun), Giant Food lahir dari keresahan akan hadiah yang biasa-biasa saja. Dari situ, tercetus ide untuk membungkus hadiah dalam bentuk besar.
"Aku bikin Giant Food dari tahun 2019 awalnya gara-gara teman ada yang mau ulang tahun terus mereka suka Shihlin lah, Chatime lah. Akhirnya biar unik aku buat yang versi jumbonya," kata Eca, sapaan akrab Kezia kepada Validnews, Kamis (27/6).
Awalnya, Kezia hanya ingin memberikan hadiah yang berkesan kepada temannya. Namun, dalam beberapa momen dia sering mendapati hadiah seperti kue dan bunga terkesan umum dan kurang spesial.
Atas dasar pemikiran tersebut, mereka akhirnya mempunyai ide membuat snack dengan versi raksasa. Berbekal ilmu desain yang ia dapatkan dari bangku sekolah, mereka mulai mendesain camilan versi jumbo.
"Jadi akhirnya kita mulai memutuskan untuk membuat bisnis ini dan waktu pertama kali bikin kita pakai snack yang memang kita suka dan yang kemungkinan pasti akan habis," ujarnya.
Sebagai gambaran, produk atau snack sesuai produksinya akan tetap sama seperti bawaannya. Nantinya produk atau snack itu akan dibungkus dengan kemasan yang lebih besar. Kemasan itu pun akan didesain sesuai packing produk yang dipesan.
Snack Raksasa Bikin Shock
Memberikan Giant Snack sebagai hadiah bisa menjadi opsi yang sangat menarik. Ini lantaran ukurannya yang super besar bisa membuat siapapun yang menerimanya terkaget-kaget.
Belum lagi, banyak pelanggan setianya sering kali menggunakan Giant Snack untuk berfoto dan membagikan momen bahagia di media sosial.
“Karena banyak yang suka karena kalau misalnya teman aku dikasih surprise hadiah kayak snack-snack gitu dia merasa happy banget dan lucu juga karena bisa dipakai buat foto-foto gitu," tuturnya.
Awal terjun dalam bisnis ini Eca merogoh modal sebesar Rp12 juta. Dari situ kini dia memiliki omzetnya bisa mencapai Rp20-25 juta per bulan.
Harga yang ditawarkan juga cukup bervariatif, Sobat Valid bisa menyesuaikan dengan kemampuan kantong yakni mulai dari Rp200 ribu hingga Rp495 ribu.
Sejauh ini, orderan yang diterimanya berjumlah relatif bervariasi. Dia bercerita, saat booming pada akhir 2023, Giant Good bisa mendapat orderan yang sangat melimpah. Bahkan, mereka bisa tidur jam empat pagi untuk membantu mempersiapkan pengiriman.
Dalam satu hari, Giant Food bisa mengirim 40 produk untuk wilayah Jakarta, 40 produk ke wilayah Tangerang dan 40 produk menggunakan jasa logistik untuk dikirim ke seluruh nusantara, juga sisanya pengiriman ke luar negeri.
Saat high season seperti ini dia mengaku mampu memproduksi hingga 200 Giant Food hanya dalam satu hari.
"Pokoknya sehari itu bisa 100 sampai 200 karena lagi season hampers gitu ya. Kaya Natal, Tahun Baru terus juga pas 2024 lagi Lebaran, Valentine, Chinese New Year itu kan waktunya deketan jadi sehari bisa 100 sampai 200 produk," ucapnya.
Sementara untuk low season, Eca tetap berusaha membuat semua produk ready stok agar siap dikirim kapan saja.
Giant Food memang bisa menerima orderan untuk dikirim ke seluruh Indonesia. Terjauh, mereka pernah mengirimkan produknya ke Aceh dan Sulawesi. Sedangkan untuk luar negeri, dia pernah mengirim ke banyak negara di Asia seperti Malaysia, Singapura hingga Taiwan.
"Paling banyak Malaysia sama Singapura sih karena misalnya dia mengirim buat temannya yang kerja di sana atau saudaranya atau anak yang lagi kuliah di sana itu banyak dikirimi jadi yang mesen orang Indonesia untuk dikirim keluar negeri," ungkapnya.
Sempat Putuskan Vakum
Seperti pada bisnis pada umumnya, Giant Food juga sempat alami pasang surut saat memulai usaha. Misalnya saja, baru satu tahun berjalan, baik Eca dan Angela memutuskan untuk menghentikan operasional dan penjualan sementara. Ini lantaran keduanya ingin berfokus pada pekerjaan utama mereka berdua.
"Sebenarnya peminatnya banyak, cuma aku sama partner aku sama-sama sibuk kerja kantoran kan, sampai akhirnya ya kita memutuskan untuk vakum terlebih dahulu untuk fokus di kerja kantor," ungkapnya.
Meski memutuskan untuk vakum sementara, rupanya Giant Food masih sering menerima permintaan pesanan karena beberapa konten di media sosial terus menarik banyak pelanggan baru. Namun, saat itu dengan berbesar hati mereka terpaksa untuk menolak orderan tersebut.
Hingga akhirnya pada 2023 Giant Food melakukan comeback-nya. Menggunakan momentum Natal dan Tahun Baru, Eca dan rekan menggencarkan promosi besar-besaran.
Siapa sangka, meski memutuskan untuk berhenti produksi selama tiga tahun lamanya, namun Giant Food masih memiliki banyak peminat dan ia dibanjiri oleh banyaknya orderan.
Kini Eca memutuskan untuk fokus menjalani usaha Giant Snack, meski memiliki beberapa pekerjaan sampingan, ia bilang akan mengutamakan usahanya ini.
"Ada (kerjaan) tapi sekarang Giant Foodnya yang jadi lebih utama, sisanya sampingan," imbuhnya.
Giant Food kini punya workshop sendiri yang berlokasi di Ciputat, Tangerang. Giant Food juga memiliki enam karyawan yang bertugas untuk melakukan produksi dan pengiriman. Sedangkan, Eca dan sang partner berfokus pada corporate order, marketing, meng-handle key opinion leader (KOL), bazar event hingga membuat konten reguler.
Kolaborasi Dengan Brand Besar
Hasil tak menghianati upaya. Ini bisa disematkan terhadap upaya Eca. Siapa sangka kini Giant Snack sudah bisa berkolaborasi dengan banyak brand snack lokal ternama. Beberapa brand snack lokal, misalnya milik Orang Tua Grup yakni Tango dan Cannon Ball.
Selanjutnya dari Mayora seperti Kopiko dan Beng Beng, serta masih banyak lagi.
Meski belum semua produk Giant Snack hasil kerja sama resmi, Eca mengaku hampir 50% produknya merupakan hasil kolaborasi.
"Hampir 50% snack yang ada di menu kita itu karena kita suka terus branding-nya sudah jadi stempel banget itu kita desain sendiri. Tapi 50%nya itu brand collab sama kita," ucap Eca.
Ke depannya, dia berharap akan ada lebih banyak lagi upaya kolaborasi dengan snack lokal di Indonesia. Di samping itu, dia juga menyediakan ragam produk, seperti Chiki Balls, KitKat, Milo Nugget, Indomie, Kinder Bueno, Salonpas, Tolak Angin, yang tentunya semua dengan ukuran besar.
Eca mengatakan, Giant Food sangat terbuka dengan segala macam bentuk permintaan dari pelanggan. Hanya saja, mengingat aspek logistik serta proses pengiriman barang dia menyebutkan beberapa produk dibuat dengan terbatas.
"Nanti akan berat banget kan misalnya kalau susu dibikin literan dan apalagi kalau dibuat gede jadi kayak dari segi logistik agak ngeri kayak makanya kita enggak masukan ke menu utama. Jadi saat diterima customer juga enak enggak akan hancur," ucapnya.