c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

07 November 2024

16:20 WIB

Kurangi Impor, Kemenperin Luncurkan Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton

Pemerintah melalui peta jalan hilirisasi aspal buton menargetkan 3 hal, yakni mengurangi impor, meningkatkan pemakaian produk dalam negeri, dan mengembangkan industrinya.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Kurangi Impor, Kemenperin Luncurkan Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton</p>
<p id="isPasted">Kurangi Impor, Kemenperin Luncurkan Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton</p>

Ilustrasi pengaspalan jalan di Bengkulu. Sumber: Kementerian PUPR

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan peta jalan atau roadmap hilirisasi aspal buton guna mendongkrak utilisasi pabrik, serta mendongkrak persediaan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor.

Lewat peta jalan itu, Kemenperin menargetkan tiga hal, yaitu peningkatan penggunaan aspal buton hingga 90% dari kebutuhan nasional, mengembangkan dua industri pengolahan aspal murni, dan menyertifikasi 10 pabrik dengan standar industri hijau pada tahun 2030.

Plt. Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yanita menjabarkan, aspal buton adalah aset nasional yang memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung infrastruktur nasional.

Baca Juga: Kemenperin Susun Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton

"Melalui pemanfaatan itu, kita dapat meningkatkan kemandirian nasional dalam sektor aspal, mengurangi impor, dan membuka lapangan kerja baru," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (7/11).

Reni menyampaikan, aspal buton adalah satu-satunya aspal alam di Indonesia dengan cadangan yang sangat besar.

Dengan membangun industri Aspal Buton di Tanah Air, ia meyakini akan terdapat dampak besar pada ekonomi dan pemerataan pembangunan di Indonesia, terutama di daerah penghasil aspal seperti Buton, Sulawesi Tenggara.

"Potensi ini semakin strategis, mengingat pemerintah berupaya memenuhi sebagian besar kebutuhan aspal nasional dengan sumber daya domestik, sejalan dengan visi swasembada nasional 2030," kata Reni.

Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton
Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton memiliki visi besar, yaitu Aspal Buton Menjadi Tuan Rumah Pasok Aspal Nasional 2030.

Untuk mewujudkan hal itu, Kemenperin memetakan tiga misi utama. Pertama, meningkatkan utilisasi industri Aspal Buton yang berkualitas. Kedua, mendorong pertumbuhan industri aspal murni. Ketiga, menciptakan ekosistem industri berbasis hijau.

"Melalui langkah-langkah ini, pemerintah menargetkan peningkatan penggunaan Aspal Buton hingga 90% dari kebutuhan nasional, mengembangkan dua industri pengolahan aspal murni, dan menyertifikasi 10 pabrik dengan standar industri hijau pada 2030," ungkap Reni.

Kemenperin mencatat, saat ini terdapat 37 pabrik pengolahan Aspal Buton yang tersebar di seluruh Indonesia. Pabrik tersebut memproduksi berbagai jenis produk seperti B5/20, B50/30, CPHMA, pracampur, dan aspal murni, serta menyerap lebih dari 800 tenaga kerja.

Namun, sepanjang periode 2019-2023, rata-rata penggunaan Aspal Buton dalam proyek nasional hanya mencapai sekitar 5%. Sementara sisanya, kebutuhan aspal lain sebagian besar masih dipenuhi melalui impor.

Baca Juga: PUPR Manfaatkan Aspal Buton dan Aspal Karet Tangani Jalan Bengkulu

"Dengan beroperasinya pabrik-pabrik ini secara penuh, diperkirakan substitusi impor dapat meningkat drastis dan berkontribusi pada pengurangan defisit perdagangan" ujar Reni.

Dia menambahkan, Kemenperin telah menggelar business matching, menyusun kajian teknologi dan keekonomian, serta berencana merevisi standar kualitas nasional (SNI) untuk menjamin mutu produk aspal yang dihasilkan. Ini dilakukan guna mengatasi rendahnya utilisasi pabrik aspal buton.

Reni pun berharap, Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton ini bisa memperkuat koordinasi antar-kementerian, memastikan konsistensi kualitas, dan menjawab tantangan pasar agar Aspal Buton dapat menjadi pilihan utama untuk pembangunan infrastruktur nasional.

Nantinya, sambung Reni, implementasi Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton ini menjadi langkah besar untuk mencapai swasembada aspal yang berkelanjutan.

"Kami optimis dengan kerja sama dari berbagai pihak, Aspal Buton akan menjadi kekuatan utama dalam pembangunan infrastruktur nasional, membawa Indonesia lebih mandiri, kompetitif, dan berdaya saing di masa depan," tutup Plt. Dirjen IKFT.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar