c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

EKONOMI

01 November 2022

20:45 WIB

Kuartal III-2022, BTPN Cetak Laba Rp2,41 Triliun

Pertumbuhan laba bersih kuartal III yang naik 18%, terutama disokong oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit

Editor: Faisal Rachman

Kuartal III-2022, BTPN Cetak Laba Rp2,41 Triliun
Kuartal III-2022, BTPN Cetak Laba Rp2,41 Triliun
Foto udara gedung Bank BTPN di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. dok.Shutterstock/Esa H artadi

JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk mencatatkan laba bersih Rp2,41 triliun di kuartal III-2022. Angka ini meningkat sebesar 18% secara tahunan (year on year/yoy) jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp2,04 triliun.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, pertumbuhan ini terwujud seiring upaya Bank BTPN untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional, di tengah ketidakpastian global.

“Pertumbuhan laba bersih Bank BTPN yang impresif tidak lepas dari optimisme masyarakat dan pelaku usaha, terhadap pertumbuhan ekonomi. Juga kepercayaan para nasabah kami terhadap Bank BTPN di tengah tingginya inflasi dan tren kenaikan suku bunga bank,” kata Henoch di Jakarta, Selasa (1/11).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pertumbuhan laba bersih Bank BTPN terutama dikontribusi oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional sendiri tercatat naik 4% yoy, didukung oleh naiknya pendapatan bunga bersih yang naik 4% yoy menjadi Rp8,66 triliun per akhir September 2022 dan pendapatan operasional lainnya sebesar 5% yoy.

Kenaikan pendapatan bunga bersih tersebut didorong oleh peningkatan kredit segmen korporasi sebesar 23% yoy dan pembiayaan syariah sebesar 11% yoy. Sementara itu, biaya kredit turun 19% yoy menjadi Rp1,29 triliun.

“Kami terus memantau kualitas kredit nasabah dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit,” ujar Henoch.

Kemudian, total kredit yang disalurkan Bank BTPN meningkat 13% yoy menjadi Rp155,43 triliun per akhir September 2022, seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang optimistis.

Pertumbuhan kredit Bank BTPN ini diklaimnya lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit di industri perbankan yang tercatat sebesar 11% yoy pada akhir September 2022, menurut data Bank Indonesia.  Pertumbuhan kredit juga mendorong aset Bank BTPN naik 9% yoy menjadi Rp199,90 triliun pada akhir Triwulan III-2022.

Henoch menuturkan, Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik. Hal itu tercermin dari rasio gross non-performing loan (NPL) yang berada di level 1,41%, turun dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 1,56% dan lebih rendah dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,88% pada akhir Agustus 2022.

Pihaknya menyesuaikan jumlah dana pihak ketiga (DPK) dengan kebutuhan pendanaan kredit dan kebutuhan likuiditas Bank. DPK Bank BTPN meningkat sebesar 1% yoy menjadi Rp103,88 triliun pada akhir September 2022.

Terdapat pergerakan DPK dari deposito berjangka ke Current Account Saving Account (CASA). CASA Bank BTPN meningkat 21% yoy sebesar Rp7,30 triliun menjadi Rp42,87 triliun per akhir September 2022, dan rasio CASA naik menjadi 41%. Deposito berjangka turun 10% yoy atau sebesar Rp6,64 triliun menjadi Rp61,01 triliun.

Selain itu, rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 194,4% dan net stable funding ratio (NSFR) 123,1% per akhir September 2022. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat di 25,0%.

Pertumbuhan Jenius
Dalam kesempatan yang sama, Henoch juga menyatakan, Bank BTPN terus meningkatkan berbagai keandalan fitur Jenius—aplikasi life finance solution bagi nasabah digital savvy—melalui proses kokreasi dan kolaborasi dengan para kokreator. Termasuk Kartu Kredit Jenius Visa yang baru saja diluncurkan pada 28 Oktober 2022.

Jenius, menurutnya, mencatatkan pertumbuhan jumlah registered user hampir 20% yoy menjadi 4,21 juta akhir September 2022, dari 3,51 juta pada periode yang sama tahun lalu. Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius pun turut menunjukkan kenaikan sebesar 33% yoy menjadi Rp19,4 triliun, dan total kredit yang disalurkan melalui Jenius (Flexi Cash) mencapai Rp786,86 miliar, atau naik 185% yoy dari Rp275,89 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

“Dengan kinerja baik dan fundamental yang sehat, kami optimis bisa menjaga pertumbuhan ini dari waktu ke waktu guna memenuhi kebutuhan finansial nasabah kami di berbagai segmen,” pungkas Henoch.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar