24 Januari 2025
17:30 WIB
KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Q4/2024 Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global
Stabilitas Sistem Keuangan RI masih terjaga, meski ada peningkatan ketidakpastian ekonomi global dan pasar keuangan global.
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konpers KSSK I Tahun Anggaran 2025, Jakarta, Jumat (24/1). ValidNewsID/ Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, stabilitas sistem keuangan pada kuartal IV/2024 masih terjaga di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global dan pasar keuangan global.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ke depan, KSSK akan terus mewaspadai faktor-faktor eksternal yang bakal berdampak terhadap stabilitas sistem keuangan dalam negeri.
"Stabilitas sistem keuangan triwulan IV/2024 tetap terus terjaga di tengah divergensi pertumbuhan ekonomi dunia dan ketidakpastian ekonomi global yang meningkat," ujarnya dalam Konpers KSSK I Tahun Anggaran 2025, Jakarta, Jumat (24/1).
Sri Mulyani mengungkapkan, anggota KSSK yang terdiri dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan terus berkoordinasi.
Baca Juga: Penilaian IMF-Bank Dunia, Sektor Keuangan RI Stabil
Menurutnya, itu penting untuk memitigasi potensi dampak rambatan atau spillover faktor-faktor risiko yang berasal dari eksternal atau global terhadap perekonomian Indonesia. Utamanya, dalam memasuki awal tahun 2025 ini.
"Memasuki triwulan I/2025 ini, perkembangan perekonomian dan pasar keuangan terus dipantau dan diantisipasi seiring masih berlangsungnya downside risk dan dinamika yang sangat muncul dari sisi eksternal," ucap Menkeu.
Lebih lanjut, Sri Mulyani memaparkan, salah satu penyebab ketidakpastian perekonomian global lantaran terjadi pertumbuhan ekonomi yang jomplang atau berbeda-beda antar negara.
Hal itu, sambungnya, justru meningkatkan kompleksitas dan ketidakpastian di pasar keuangan global. Ia mencontohkan, tahun 2024, perekonomian Amerika mampu tumbuh kuat, sedangkan Eropa, Jepang, China mengalami pelemahan.
"Arah kebijakan dari pemerintah dan bank sentral Amerika Serikat juga menjadi faktor yang memberikan pengaruh paling besar pada kondisi ketidakpastian pasar keuangan global," imbuh Sri Mulyani.
Dia melanjutkan, kondisi perekonomian global turut diperkeruh dengan adanya ketegangan politik global. Selain itu, pergeseran preferensi investor ke aset-aset keuangan Amerika Serikat. Imbasnya, dolar AS menguat, sedangkan mata uang lain jadi lesu.
Baca Juga: KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal III/2024 Terjaga
Menkeu juga menegaskan, proyeksi IMF pada Januari 2025 menyatakan, pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan stagnan, dan berada di level 3,3%.
Meski ada serangkaian peristiwa global tersebut, Sri Mulyani meyakini, ekonomi RI masih memiliki daya tahan. Dia menyebut pada kuartal III/2024, perekonomian RI mampu tumbuh di angka 4,95% didukung oleh investasi, konsumsi rumah tangga, dan pertumbuhan ekspor.
Sementara di kuartal IV/2024, dia menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap terjaga. Itu ditopang oleh kenaikan investasi, terjaganya konsumsi rumah tangga, serta belanja pemerintah pada akhir tahun.
"Dengan suasana itu, ekonomi Indonesia masih mampu menunjukkan resiliensi atau ketahanan," ucap Menkeu.