24 Juli 2025
19:09 WIB
Kopdes Merah Putih Bakal Jual Gas Melon, Siap-Siap Stok Di Pengecer Berkurang
Pengurangan stok dilakukan supaya volume LPG subsidi tak membengkak seiring rencana menjadikan Kopdes Merah Putih sebagai sub-pangkalan gas melon.
Penulis: Yoseph Krishna
Pekerja menata gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk didistribusikan di wilayah kota Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (11/1/2024). Antara Foto/Ardiansyah
JAKARTA - Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno mengakui Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sedang dirancang untuk menjadi penyalur resmi atau sub-pangkalan LPG 3 kg alias gas melon.
Untuk menjaga agar volume barang bersubsidi itu tak membengkak akibat bertambahnya jumlah penyalur, Kementerian ESDM pun tak menutup kemungkinan untuk mengurangi stok di tingkat sub-pangkalan lain maupun di tingkat pengecer.
"Bisa jadi (pengurangan stok di toko). Jadi, malah turun harusnya, kan yang menyalurkan lebih banyak, jumlahnya lebih sedikit tidak apa-apa," ujar Tri di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (24/7).
Tri memastikan volume subsidi LPG 3 kg tidak akan membengkak apabila sebagian stok yang selama ini disalurkan ke pengecer atau sub-pangkalan, dialihkan ke Kopdes Merah Putih.
Baca Juga: Puskepi Usulkan Pangkalan LPG 3 Kg Di Setiap RT Untuk Tekan Harga
"Tetap disesuaikan. Sementara ini kan 80.000 (Kopdes Merah Putih). Itu kan diharapkan jumlah segitu bisa mendistribusikan sesuai dengan tepat sasaran. Jadi bukannya bertambah, harusnya berkurang kalau tepat sasaran," sambungnya.
Asal tahu saja, Kementerian ESDM beberapa waktu lalu telah mengusulkan peningkatan kuota LPG 3 kg dari 8,17 juta MT pada APBN 2025 menjadi 8,31 juta MT tahun 2026 mendatang. Penyaluran gas melon sepanjang Januari-Mei 2025 lalu pun telah berada di angka 3,49 juta metrik ton (MT).
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan pemerintah merancang Kopdes Merah Putih ke depan sebagai sub-pangkalan LPG 3 kg dengan tetap memperhatikan efektivitas dan produktivitas penyerapan gas melon.
"Mereka itu ada pangkalan, dan kita kasih revisi untuk menjadi sub-pangkalan dengan tetap memperhatikan efektivitas dan produktivitas penyerapan LPG," kata Bahlil saat ditemui di Kantornya, Selasa (22/7).
Baca Juga: Pemerintah Pertimbangkan RW Jadi Sub Pangkalan LPG 3 Kg
Sementara pada kesempatan berbeda, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi meyakini Kopdes Merah Putih mampu menekan harga kebutuhan pokok, utamanya LPG 3 kg yang akan dijual dengan harga sekitar Rp18 ribu per tabung.
"LPG saat ini Rp25 ribu. Dengan Kopdes Merah Putih harga ini bisa turun menjadi sekitar Rp18 ribu, sehingga masyarakat dapat mengontrol manfaatnya secara langsung," jabarnya seperti dikutip Antara, Rabu (16/7).
Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 81.000 desa dan kelurahan yang membentuk Kopdes Merah Putih. Dari jumlah itu, sebanyak 77.900 Kopdes Merah Putih telah resmi berbadan hukum.
Nantinya, koperasi-koperasi tersebut bakal memiliki berbagai unit usaha seperti gerai sembako, agen LPG, agen pupuk bersubsidi, klinik dan apotek desa, pergudangan, logistik, sampai unit simpan pinjam.