22 September 2022
17:07 WIB
JAKARTA – Kontribusi UMKM yang dilakoni perempuan punya peran sentral dalam mendongkrak perekonomian nasional. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo bahkan menyatakan kontribusi keekonomian dari 64% UMKM yang dikelola perempuan pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai sebesar US$135 miliar.
“Peran perempuan sangat sentral, tak hanya dalam lingkup keluarga, tapi juga dalam masyarakat. Bahkan, peran perempuan sangat penting bagi perkembangan ekonomi nasional,” kata Angela dalam kick-off AKSI (Akselerasi Bisnis) Perempuan yang diinisiasi Stellar Women dan Tjufoo di Jakarta, Kamis (22/9).
Hanya saja, dia mengakui, sekalipun ada potensi kontribusi dari pelaku usaha perempuan, namun masih banyak tantangan yang mereka harus hadapi. Khususnya terkait akses permodalan. Menurutnya, hanya 2,3% startup yang dipimpin perempuan yang memperoleh pendanaan.
Karena itu, Angela menilai langkah AKSI Perempuan menunjukkan keberpihakan terhadap perempuan dengan memberikan peningkatan kapasitas dan kualitas. Hal tersebut sangat diperlukan terutama dalam mempersiapkan pelaku usaha menghadapi era digitalisasi yang bertumbuh sangat cepat akibat pandemi covid-19.
“Sekarang ini, semuanya sudah serba digital. Kita belanja, bekerja, belajar, dan berinteraksi, semua serba online, sehingga para pelaku usaha tak terkecuali pelaku usaha perempuan perlu beradaptasi dan berinovasi dengan teknologi,” imbuhnya.

Kini, Indonesia juga sedang menghadapi kondisi global yang penuh ketidakpastian sehingga memberikan dampak terhadap ekonomi nasional. Pada era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), lanjutnya, diharapkan generasi produktif bisa lebih dinamis dan inovatif ketika menghadapi perubahan yang cepat dan kompleksitas yang tinggi.
“Besar harapan saya kita bisa terus bekerja sama dalam membangun sumber daya manusia di Tanah Air dengan pemikiran yang lebih jangka panjang, dengan memasukkan unsur-unsur ESG (Environmental, Social and Governance). Namun tetap bisa menjaga kinerja jangka pendek yang tanggap terhadap situasi ekonomi dan geopolitik hari ini,” ucap Angela.
Data dari Kementerian Keuangan pada tahun 2021 menyebutkan, 53.76% UMKM di seluruh Indonesia diinisiasi dan dipimpin oleh perempuan. Begitu juga dengan 97% karyawannya yang diisi oleh pekerja perempuan.
Angka tersebut seakan mempertegas bukti, perempuan memiliki potensi dan kapasitas yang cukup untuk bertindak serta produktif dalam kontribusinya pada kemajuan ekonomi Indonesia. Sayangnya, banyak dari para pebisnis perempuan masih terhambat dalam mengembangkan usahanya, mulai dari permodalan, akses pengembangan keterampilan, hingga tata kelola perusahaan dan pemasaran
Pelatihan dan Pendanaan
Karena alasan itulah, Stellar Women dan Tjufoo mengadakan program AKSI Perempuan, sebuah program inkubasi bisnis untuk membantu pebisnis perempuan mengembangkan usahanya. Lewat [program ini, pengusaha perempuan bisa mengikuti kegiatan bootcamp, mentoring, demo day, hingga mendapatkan pendanaan sebesar Rp1 miliar untuk 3 pebisnis terpilih.
"Program AKSI Perempuan ini merupakan perwujudan dan komitmen Tjufoo, dalam membuka peluang bagi semua pengusaha perempuan untuk terus tumbuh dan siap menghadapi masa depan," tutur CEO dan Co-Founder Tjufoo Tj Tham, Kamis.
Menurutnya, saat ini kesenjangan masih menjadi isu penting bagi para pebisnis perempuan untuk mengembangkan usahanya, salah satunya terkait dengan akses permodalan. Berdasarkan hasil studi Smeru Research Institute, di Indonesia, lebih dari 80% UMKM yang dikelola perempuan mengeluhkan kekurangan modal.
"Masih terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi perempuan dalam berbisnis. Di antaranya peran dalam keluarga, stigma sosial, akses pelatihan kewirausahawan, dan akses permodalan. Riset dari Crunchbase menemukan hanya 2,3% usaha yang dipimpin perempuan yang mendapat pendanaan," jelasnya.

Senada, Founder of Stellar Women dan CEO Tinkerlust Samira Shihab mengakui, banyak pebisnis perempuan harus menghadapi hambatan pembiayaan dalam membesarkan usahanya.
Karena itulah, melalui program AKSI Perempuan, Stellar Women dan Tjufoo ingin mendorong pebisnis perempuan melewati tantangan dan hambatan tersebut.
"Melalui program ini, kami dapat mengedukasi womenpreneur untuk mengatur bisnis mereka sehingga bisa tumbuh terus, berkembang, dan berkelanjutan," cetusnya.
Program AKSI Perempuan nantinya akan membantu para pebisnis memvalidasi ide bisnisnya, membuat produk yang dibutuhkan pasar dan menyusun strategi untuk memasarkan brand atau produknya kepada customer. Buat womenpreneur yang tertarik mengikuti program inkubator bisnis dan pendanaan tersebut, bisa langsung mendaftar di Stellarw.com/aksiperempuan.
Setelah Kick off pada 22 September 2022 ini, bootcamp akan digelar tanggal 1-2 Oktober 2022. Kemudian, sesi mentoring dimulai 10 Oktober-11 November 2022, lalu demo day atau mempresentasikan ide bisnis berlangsung tanggal 15 November 2022.
Selanjutnya, pemberian penghargaan bagi ide bisnis terbaik dan pemberian pendanaan tunai bagi pemenang diumumkan 22 November 2022.
Hingga saat ini, tercatat sekitar 1.500 pebisnis perempuan sudah mendaftar untuk mengikuti program AKSI Perempuan. Pendaftaran sendiri masih dibuka sampai 28 September 2022.