c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

01 November 2025

17:03 WIB

KKP Bekali SPPG Cara Mengolah Ikan Biar Aman Dikonsumsi Penerima MBG

KKP memperkuat kapasitas teknis para pengelola SPPG agar mampu menghasilkan produk olahan ikan yang mudah, aman, bergizi, menarik, dan sesuai standar mutu, di tengah temuan kasus keracunan pada MBG.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">KKP Bekali SPPG Cara Mengolah Ikan Biar Aman Dikonsumsi Penerima MBG</p>
<p id="isPasted">KKP Bekali SPPG Cara Mengolah Ikan Biar Aman Dikonsumsi Penerima MBG</p>

Ilustrasi. Proses pengolahan udang untuk ekspor di salah satu unit pengolahan ikan yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. KKP/Dok

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberi pembekalan cara penanganan dan pengolahan ikan kepada para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal ini untuk menyukseskan program makan bergizi nasional (MBG).

Pembekalan ini berkat kolaborasi Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Unilever Indonesia, yang diselenggarakan dua kali bimbingan teknis pada Oktober 2025.

Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Machmud mengatakan komoditas yang diolah meliputi ikan patin, kembung dan udang.

Melalui kegiatan ini, kata dia, KKP memperkuat kapasitas teknis para pengelola SPPG agar mampu menghasilkan produk olahan ikan yang mudah, aman, bergizi, menarik, dan sesuai standar mutu.

Baca Juga: KKP Mengaku Siap Penuhi Kebutuhan Produk Ikan di MBG

“Melalui bimtek ini, kami ingin para pengelola SPPG memahami standar mutu bahan baku, mampu menerapkan teknik pengolahan produk yang mudah, higienis, menarik dan ramah gizi, serta aman untuk dikonsumsi,” kata Machmud melalui keterangannya pada Sabtu (1/11).

Sementara Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Nikendarti H. Gandini mengatakan pembekalan mengenai sistem gizi sekolah dan penerapan prinsip keamanan pangan sangat penting di lingkungan pendidikan.

Menurut dia, program makan bergizi nasional merupakan bagian penting dari upaya nasional mengatasi persoalan gizi anak sekolah.

“Karenanya, kami ingin membangun sistem pembinaan berkelanjutan bagi para pengelola gizi sekolah agar setiap anak Indonesia memperoleh asupan ikan yang bergizi, aman, dan menyehatkan,” kata Nikendarti.

Kasus Keracunan
Hingga 13 Oktober 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendata, kasus keracunan program MBG terus meluas. Hasil pemantauan dan laporan yang diterima JPPI, sepanjang 6-12 Oktober 2025 terdapat 1.084 korban keracunan MBG. Sehingga, jumlah korban keracunan MBG sejak program ini diluncurkan, awal Januari 2025 mencapai 11.566 anak.

Dia melanjutkan, menurut data sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, Jawa Barat menjadi provinsi dengan korban keracunan MBG terbanyak, yaitu 4.125 korban. Angka ini diikuti provinsi Jawa Tengah dengan 1.666 korban, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan 1.053 korban, Jawa Timur dengan 950 korban, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 800 korban.

Baca Juga: KKP Usulkan Pemberian Ikan Kaleng Dalam Program Makan Bergizi Gratis

Catatan JPPI menunjukkan ada lonjakan signifikan di Jawa Timur dan NTT. Dua provinsi ini per 30 September 2025 tidak termasuk lima besar provinsi dengan jumlah korban keracunan MBG tertinggi. Namun, kini masuk ke daftar provinsi dengan jumlah korban terbanyak.

"Ini menandakan peningkatan eskalasi dan kegagalan pengendalian mutu di lapangan," kata Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji  melalui keterangan tertulis, Senin (13/10).

Dilansir dari Antara, salah satu kasus keracuran dialami siswa SDN 12 Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Sebanyak 24 siswa dan seorang guru di Ketapang, Kalimantan Barat, diduga keracunan usai mengonsumsi MBG dengan lauk ikan hiu yang mengandung terlalu banyak kandungan merkuri.

Sebagai informasi, KKP mencatat angka konsumsi ikan nasional pada 2024 mencapai 17,65 juta ton atau rata-rata sebanyak 62,5 kg ikan yang dikonsumsi setiap individu per tahun. 

Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya yaitu 58,48 kg, sementara volume produksi perikanan per November 2024 mencapai 10,25 juta ton. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar