c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 November 2025

16:50 WIB

Kinerja Solid! Aset SMF Tumbuh 6,7%, Laba Bersih Tembus Rp432 M

SMF melaporkan seluruh kinerja bisnis dan keuangan SMF 2025 mengalami pertumbuhan. Bisnis perseroan masih memiliki ketahanan di tengah tantangan ekonomi global maupun domestik saat ini

Penulis: Erlinda Puspita

<p>Kinerja Solid! Aset SMF Tumbuh 6,7%, Laba Bersih Tembus Rp432 M</p>
<p>Kinerja Solid! Aset SMF Tumbuh 6,7%, Laba Bersih Tembus Rp432 M</p>
Ilustrasi - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF. Antara/HO-SMF

SURAKARTA - PT Sarana Multi Griya (Persero) atau SMF menyatakan, bisnis perseroan masih memiliki ketahanan di tengah tantangan ekonomi global maupun domestik saat ini. Ketahanan ini tecermin dari pertumbuhan di seluruh sisi kinerja Perseroan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SMF Bonai Subiakto merinci, aspek kinerja aset di kuartal III/2025 mencapai Rp53,66 triliun atau tumbuh 6,7% dibandingkan periode yang sama tahun. Sementara, laba bersih menjadi Rp432 miliar atau tumbuh 3% dari periode tahun lalu.

"Pertumbuhan ini mencerminkan ketahanan bisnis SMF di tengah tantangan ekonomi yang tumbuh berkelanjutan," ungkap Bonai dalam konferensi pers di Solo, dikutip Sabtu (15/11).

Baca Juga: SMF Dorong Pembiayaan 3 Juta Rumah Atasi Backlog 25,3 Juta Hunian

Khusus pada kinerja laba, SMF mencatat terjadi peningkatan setiap tahun. Pada 2022, kinerja laba tercatat mencapai Rp418 miliar, lalu naik di 2023 menjadi Rp466 miliar, dan naik lagi menjadi Rp540 miliar di 2024.

Kemudian, tercatat pendapatan perseroan periode Januari-September 2025 mencapai Rp2,47 triliun. Secara tahunan, pendapatan SMF juga meningkat, yaitu sebesar Rp1,78 triliun di 2022, naik ke Rp2,08 triliun di 2023, dan mencetak Rp2,86 triliun di 2024.

Adapun indikator keuangan Perseroan juga menunjukkan kinerja positif, antara lain Return on Assets (ROA) sebesar 1,07%, Return of Equity (ROE) di level 2,82%, Profit Margin sebesar 17,68%, dan rasio Non Performing Loan (NPL) berada di level sangat rendah yakni 0,003%.

Peran 'Moneter' SMF
Berikutnya, SMF yang juga termasuk sebagai salah satu SMV Kemenkeu turut berperan dalam mendukung kebijakan moneter nasional. 

Bonai menyebut, Penetapan Surat Utang SMF sebagai underlying transaksi repo Bank Indonesia pertama menunjukkan pengakuan otoritas moneter atas kualitas aset SMF dan perannya dalam menjaga likuiditas sistem keuangan.

Ketersediaan instrumen repo berbasis surat utang SMF memberikan opsi likuiditas yang lebih luas bagi perbankan, sehingga memperkuat fungsi intermediasi yang pada akhirnya mendorong penyaluran pembiayaan perumahan.

Surat Utang SMF menjadi surat utang pertama yang dinyatakan eligible sebagai underlying transaksi repo Bank Indonesia berdasarkan outstanding yang besar, kepemilikan oleh perbankan, credit rating idAAA, status entitas, serta likuiditas di pasar.

“Dengan masuknya obligasi SMF dalam daftar underlying repo BI, perbankan kini memiliki sarana tambahan untuk mengelola likuiditasnya di pasar uang. Hal ini memperkuat stabilitas sistem keuangan dan pada akhirnya mendorong pembiayaan sektor perumahan yang lebih sehat dan berkelanjutan”, kata Dirut SMF Ananta Wiyogo.

Ananta menambahkan, sinergi kebijakan fiskal melalui penyaluran pembiayaan, serta dukungan moneter melalui instrumen repo BI, menciptakan ekosistem pembiayaan perumahan yang lebih stabil, berkelanjutan, dan inklusif. 

SMF berharap, langkah ini dapat mempercepat pencapaian target program pemerintah 3 Juta Rumah, sekaligus menekan angka backlog yang hingga kini masih mencapai 9,87 juta rumah tangga.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar