c

Selamat

Sabtu, 20 April 2024

EKONOMI

20 Juni 2022

14:03 WIB

Kesalahan Logistik Sapi Rugikan Indonesia Rp1,62 Triliun/Tahun

Proses penurunan dilakukan menggunakan crane dengan mengikat leher sapi, yang merupakan salah satu bentuk kesalahan penanganan logistik sapi

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Kesalahan Logistik Sapi Rugikan Indonesia Rp1,62 Triliun/Tahun
Kesalahan Logistik Sapi Rugikan Indonesia Rp1,62 Triliun/Tahun
Pemindahan sapi qurban di Samarinda, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu. Sumber: Soalsamarinda/Instagram

BANDUNG - Supply Chain Indonesia (SCI) menilai kesalahan penanganan dalam pendistribusian sapi potong di Indonesia, menimbulkan kerugian setiap tahunnya yang diperkirakan mencapai Rp1,625 triliun/tahun. 

Chairman SCI Setijadi menjelaskan, kesalahan pendistribusian bisa terjadi berupa ketidaktersediaan atau kekuranglengkapan peralatan dan fasilitas, serta kesalahan beragam proses selama pengangkutan. Ia mencontohkan, kesalahan juga dapat dilihat dari video penurunan sapi dari kapal ke truk di salah satu pelabuhan yang sempat viral pekan lalu. 

"Proses penurunan dilakukan menggunakan crane dengan mengikat leher sapi, yang merupakan salah satu bentuk kesalahan penanganan," sebutnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (20/6).

Karena itu, ia menegaskan, semua pihak mesti menyadari dan melakukan perbaikan proses transportasi hewan ternak di dalam negeri. Hal ini penting untuk mengurangi kerugian berupa penyusutan bobot dan mutu ternak selama perjalanan; akibat dehidrasi, luka, dan sebagainya. 

Asumsinya, kerugian yang diperkirakan hingga triliunan pertahun itu berdasarkan penyusutan sekitar 10% bobot sapi sebanyak 1 juta ekor/tahun. Adapun bobot rata-rata sapi sekitar 325 kg/ekor, dengan harga bobot hidup sapi sebesar Rp50.000/kg.

Setijadi juga menekankan, penanganan sapi dan hewan ternak lainnya dalam proses transportasi harus memperhatikan aspek kesejahteraan hewan (animal welfare). Hal ini juga sesuai Peraturan Pemerintah 95/2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan. 

"Perbaikan transportasi hewan ternak harus melibatkan sejumlah pihak. Pemilik kapal, misalnya, harus menyediakan tangga untuk penurunan ternak. Penyediaan tangga dan fasilitas penanganan ternak bisa disediakan oleh pihak pelabuhan," ujarnya. 

Dalam skala yang lebih besar, ia menyarankan, agar pemerintah perlu mempertimbangkan pengembangan pelabuhan khusus ternak. Penggunaan kapal khusus ternak juga sangat penting dalam perbaikan transportasi ternak. 

Kondisi dan fasilitas kapal biasa yang tidak memadai untuk ternak dapat berdampak buruk. Misalnya, sapi mengalami heat stroke yang dapat berujung pada kematian akibat ditempatkan pada palka bawah yang kondisinya sangat panas.

Asal tahu, gejala stres panas dapat terjadi pada sapi akibat gangguan pada proses metabolisme tubuh karena cekaman panas yang tinggi. Stress panas pada sapi dapat menurunkan produktivitas pada ternak, sehingga harus diatasi.

"Karena itu, pemerintah perlu melakukan penataan dan pengembangan rantai pasok secara end-to-end, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses secara keseluruhan," sebutnya.

Perbaikan Hulu-Hilir Logistik Ternak 
Pada sisi hulu, perlu penataan dan pengembangan prosedur dan penataan kelembagaan untuk proses konsolidasi ternak. Karena, para peternak di Indonesia umumnya memelihara sapi potong dalam jumlah kecil.

Selain di pelabuhan, perlu disiapkan infrastruktur pendukung seperti sarana bongkar muat di berbagai simpul transportasi lainnya. Penyiapan armada seperti truk juga harus disiapkan, baik untuk pengiriman ternak dari sentra pemasok ke pelabuhan keberangkatan, maupun dari pelabuhan tujuan ke rumah potong hewan (RPH). 

Pada sisi hilir, kapasitas dan fasilitas di RPH harus memenuhi standardisasi teknis dan proses, sehingga diperoleh kecepatan proses, serta kualitas dan keamanan daging sapi. 

"Selanjutnya, dilakukan perbaikan prosedur dalam pendistribusian daging dari RPH ke jaringan ritel termasuk pasar tradisional," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar