c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

02 Februari 2024

20:27 WIB

Kerja Sama dengan Prancis, Industri Alkes RI Bidik Transaksi Rp17 M

Produsen alat kesehatan (alkes) asal Indonesia, PT Graha Teknomedika (GTM) membidik transaksi 1 juta Euro atau Rp17 miliar selama 3 tahun ke depan.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

Kerja Sama dengan Prancis, Industri Alkes RI Bidik Transaksi Rp17 M
Kerja Sama dengan Prancis, Industri Alkes RI Bidik Transaksi Rp17 M
Proses penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Marketing PT. Graha Teknomedika (GTM) Febie Yuriza Poetri dengan Presiden Direktur Surgiris, Daniel Micucci dalam rangkaian kegiatan Arab Health 2024 di Dubai, Kamis (2/2). Kemenperin/Dok

JAKARTA - Pelaku industri alat kesehatan Indonesia, PT Graha Teknomedika (GTM) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan manufaktur lampu operasi asal Prancis, Surgiris.

Sekretaris Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Sopar Halomoan mengatakan PT GTM menargetkan nilai transaksi senilai €1 juta atau setara Rp17 miliar dari kerja sama dengan Surgiris.

Adapun tujuan pelaku industri asal RI bermitra dengan Surgiris, yakni untuk menghadirkan alias memproduksi lampu operasi berteknologi canggih di Indonesia.

"Total nilai transaksi yang akan dibidik dari kerja sama PT GTM dan Surgiris sebesar €1 juta untuk tiga tahun ke depan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (2/2).

Baca Juga: Pemerintah Yakinkan Jepang Jadi Investor Industri Farmasi dan Alkes

Sopar mengatakan penandatanganan MoU tersebut berlangsung saat Pameran Arab Health 2024 di Dubai. Ia menerangkan ajang internasional itu turut diikuti oleh 19 perusahaan manufaktur yang menampilkan berbagai produk unggulan alat kesehatan.

PT GTM sendiri, lanjutnya, merupakan industri manufaktur alat kesehatan elektromedis yang memiliki pengalaman produksi di Indonesia selama 36 tahun.

"Industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor prioritas dalam program penumbuhan industri manufaktur nasional. Melalui kolaborasi PT GTM dan Surgiris ini diharapkan dapat memperkuat daya saing industri alat kesehatan nasional," kata Sopar.

Menurut Sopar, kerja sama bilateral RI dan Prancis di bidang alat kesehatan dapat mengakselerasi pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri. Selain itu, mewujudkan ketahanan nasional terhadap alat kesehatan produksi Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional GTM, Prima Yuriandro mengatakan melalui kemitraan dengan Surgiris, pihaknya akan mewujudkan produk lampu operasi berteknologi canggih untuk fasilitas manufaktur GTM di Indonesia. Ia meyakini kolaborasi ini bisa menjawab kebutuhan pasar lantaran RI yang belum memiliki lampu operasi berteknologi tinggi.

"Kerja sama ini memungkinkan PT GTM mendapatkan informasi dan knowledge mengenai manufaktur lampu untuk keperluan operasi, yang tentunya memiliki teknologi yang kompleks. Selain itu, untuk pengembangan produk alat kesehatan di dalam negeri,” tutur Prima.

Sebelumya, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan industri alat kesehatan di Indonesia tumbuh positif beberapa tahun terakhir, terutama karena tingginya permintaan produk saat pandemi covid-19.

Baca Juga: Rugi, Laba Bangun Pabrik Kantong Darah

Namun, ia menilai penguasaan teknologi industri alat kesehatan dalam negeri, terutama dalam menghasilkan produk alat kesehatan dengan teknologi medium-high masih kurang mumpuni. Menurutnya, itu akan menjadi tantangan RI ke depannya.

"Oleh sebab itu, kami mendorong industri alat kesehatan dalam negeri untuk membangun kerja sama dengan pemilik teknologi global sehingga dapat dilakukan proses transfer knowledge, yang diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan teknologi alat kesehatan di dalam negeri," kata Taufiek.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar