c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

06 Februari 2024

18:30 WIB

Kementan Target Indonesia Ekspor Jagung Tiga Tahun Dari Sekarang

Mentan Andi Amran Sulaiman menyebut ekspor jagung bisa dilakukan lebih cepat dengan berbagai program pemerintah.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Kementan Target Indonesia Ekspor Jagung Tiga Tahun Dari Sekarang
Kementan Target Indonesia Ekspor Jagung Tiga Tahun Dari Sekarang
Mentan Amran Sulaiman dalam agenda panen sekaligus tanam jagung pada lahan milik TNI seluas 5 hektare di Desa Deunong, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Selasa (6/2). Kementan/Dok

ACEH - Mentan Andi Amran Sulaiman menargetkan Indonesia menjadi eksportir jagung paling lambat dalam waktu tiga tahun ke depan. Target ini perlu didukung dengan akselerasi peningkatan produksi jagung.

Dengan akselerasi peningkatan produksi, impor jagung yang kembali dilakukan belakangan ini juga bisa teratasi. 

Pernyataan ini disampaikan dalam agenda panen sekaligus tanam jagung pada lahan milik TNI seluas 5 hektare di Desa Deunong, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini dilakukan bersama Pangdam TNI, Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya dan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki.

“Kalau gerakanya masif seperti dilakukan Pak Pangdam Iskandar Muda ini, ekspor jagung bisa kita percepat. Impor jagung kan kecil hanya 250-500 ribu ton dan ini bisa diselesaikan dari Aceh saja. Target tanam 100 ribu ha berhasil kita realisasikan, kecil kita selesaikan masalah impor. Ini impor kan kecil, ceritanya saja yang besar," ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (6/2).

Baca Juga: Pemerintah Impor 20 Ribu Ton Jagung Pakan, Masuk 15 November

Andi Amran menegaskan, sepanjang 2017-2019, Indonesia berhasil meraih swasembada jagung dan berhasil mengekspor komoditas terkait. Adapun tekanan fenomena El Nino yang melanda Indonesia memaksa kegiatan impor jagung kembali terjadi.

Namun demikian, Mentan optimistis, kegiatan impor ini akan dapat diberhentikan ke depan. Apalagi, sudah ada 15 provinsi yang akan melakukan panen serempak dalam beberapa bulan ke depan, sehingga produksi jagung dalam negeri melimpah. 

Kementan menargetkan, penanaman jagung di Provinsi Aceh dapat dilakukan seoptimal mungkin sesuai ketersediaan lahan. Pemprov Aceh mengajukan 60 ribu ha penanaman jagung, adapun Kementan siap memberikan bantuan untuk lahan sebesar 100 ribu ha. 

Kementan telah menandatangani MoU dengan Panglima TNI untuk meningkatkan dan mengakselerasi produksi pangan nasional. Adapun kegiatan panen dan tanam jagung ini dilaksanakan dengan mengoptimalkan lahan tidur milik TNI.

“Jadi kami support penuh Pangdam Iskandar Muda, silakan cari lahan seluas-luasnya. Kami berikan bantuan benih dan pupuk gratis. Dan untuk Pak Gubernur, aku bawa solusi, bukan bawa diskusi dan perdebatan," imbuh Amran.

Dirinya pun mengapresiasi, Panglima Kodam (Pangdam) bersama Gubernur Aceh menjadi pelopor akselerasi peningkatan produksi pangan di Aceh. Amran pun menyebut, ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara.

"Daerah itu harus di-support dan dipermudah pemberian bantuan benih dan pupuk gratisnya. Kalau penanaman jagung berhasil, harus dijaga harganya agar menguntungkan petani. Bulog harus serap saat musim panen. Pemerintah peduli sarana produksi, tapi lebih peduli juga harganya,” tuturnya.

Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI, Novi Helmy Prasetya menyampaikan, bahwa TNI menyambut positif kerja sama dengan Kementan. Kodam Iskandar Muda juga telah menindaklanjuti melalui program I’m Jagong. 

“Program ketahanan pangan I'm Jagong adalah langkah konkret TNI dalam mendukung upaya pemerintah mencapai swasembada pangan,” ungkap Novi.

Bantuan Pertanian
Dalam kesempatan itu, Amran menyampaikan pemerintah melalui Kementan telah memberikan bantuan gratis kepada sejumlah daerah berupa bibit, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), serta pembangunan irigasi tersier. Semua ini dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi pangan RI, khususnya padi dan jagung.

"Pengadaan bantuan ini dengan melakukan refocusing anggaran Kementerian Pertanian sebesar Rp7,7 triliun. (Sementara itu), Bapak Presiden Jokowi pun sudah menambah alokasi anggaran pupuk bersubsidi Rp14 triliun," katanya.

Mentan Amran pun menyerahkan bantuan untuk Provinsi Aceh sebesar Rp170,98 miliar dan Kabupaten Aceh Besar Rp17,75 miliar. 

Baca Juga: Ekonom: Distribusi Jagung Pakan Impor Redam Harga Daging Ayam

Bantuan terdiri dari benih padi 21 ribu hektar, benih padi biofortifikasi 500 hektare, benih jagung 11.500 hektare, sarana produksi jagung 2.000 hektare, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan dampak perubahan iklim 2.500 hektare.

Bantuan yang diberikan juga berupa bantuan di bidang peternakan berupa bibit sapi dan lainya, benih durian 4.000 batang, sarana pengolahan dan pascapanen hortikultura, perluasan dan peremajaan kopi dan kelapa genjah, dan pembangunan irigasi tersier. 

Kemudian, jalan usaha tani, jalan produksi, rehabilitasi damparit dan irigasi, hingga upaya khusus pengembangan padi dan jagung. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar