c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

20 Juni 2023

08:40 WIB

Kementan Proyeksi Kebutuhan Ternak Kurban Naik 2% di 2023

Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksikan kebutuhan hewan kurban naik 2% di 2023. Ketersediaan hewan kurban secara nasional dalam kondisi aman yakni 2,73 juta ekor.

Penulis: Khairul Kahfi

Kementan Proyeksi Kebutuhan Ternak Kurban Naik 2% di 2023
Kementan Proyeksi Kebutuhan Ternak Kurban Naik 2% di 2023
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mengecek langsung ketersediaan hewan kurban di Kandang Kelompok Ternak milik PT Bima Jaya Farm, Bogor, Senin (19/6). Dok. Kementan

BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksi permintaan hewan kurban tahun ini naik sekitar 2% dibanding tahun sebelumnya. Secara umum, pasokan hewan kurban di Indonesia sejauh ini dalam kondisi cukup bahkan cenderung surplus.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengonfirmasi ketersediaan hewan kurban secara nasional dalam kondisi aman baik sapi, kerbau, kambing maupun domba dengan jumlah total mencapai 2.737.996 ekor.

“Sementara kebutuhan hewan kurban tahun ini diproyeksikan sebanyak 1.743.051 ekor atau meningkat 2% dari tahun sebelumnya,” sebutnya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (19/6).

SYL menyebutkan bahwa semua hewan kurban dalam kondisi sehat dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini lewat pengecekan secara mekanis melalui kode bar pada ear tag yang disematkan pada hewan ternak.

“Hari ini saya cek ear tag, jadi semua hewan kurban yang dari daerah, NTT, NTB maupun Sulawesi harus ada ear tag, dan saya cek tadi yang di sini, ada semua” katanya saat mengecek langsung ketersediaan hewan kurban di Kandang Kelompok Ternak milik PT Bima Jaya Farm di Bogor.

Depo Sapi Qurban Bima Jaya Farm yang dicek langsung Mentan SYL ini menampung sekitar 900 ekor sapi yang 90% di antaranya berasal dari NTB, dan 150 kambing/domba. 

Berdasarkan informasi Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) seluruh hewan kurban di sini dipastikan telah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan  Hewan (SKKH). 

Baca Juga: BAZNAS Targetkan Pengumpulan Kurban Sentuh Rp13 Triliun

Di lokasi, Mentan SYL memastikan ketersediaan sapi potong jelang Iduladha 2023 mendatang dalam kondisi aman. Menurutnya, pemerintah dan swasta termasuk para petani terus memperkuat kolaborasi untuk menghasilkan hewan ternak berkualitas dan lolos uji sehat.

"Alhamdulillah dari apa yang kita ketahui bersama sapi potong jelang Iduladha dalam kondisi aman, bahkan sudah melalui berbagai pengecekan untuk memastikan kesehatan," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menekankan, pihaknya bersama dengan pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota senantiasa berkoordinasi untuk mempersiapkan hewan kurban tahun ini dalam segala aspek. 

Kementan juga telah membentuk tim gugus tugas yang setiap pekannya melaporkan kesiapan hewan kurban di tingkat daerah. 

“Tahun ini, saya pastikan Kementan mempersiapkan hewan kurban dengan jauh lebih baik dalam segala aspek, tentu Kementan bersama dengan Kabupaten dan Provinsi yang ada di Indonesia” terangnya. 

Kementan terus melakukan pendampingan dan pembinaan mengenai kesehatan hewan kepada para peternak sapi yang melakukan penjualan di wilayah Jabodetabek. Langkah ini dilakukan untuk memastikan hewan yang dijual saat ini dalam kondisi sehat dan layak konsumsi.

Mengenai hal ini, pengusaha sapi dari Bima Jaya Farm Ilman menyampaikan terima kasih atas perhatian kementan dalam melakukan pengecekan serta mempercepat izin keluar masuk hewan melalui Balai Karantina di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Alhamdullilah kita terbantu karena pemerintah terus melakukan pengecekan serta memberi rekomendasi pengeluaran dan pemasukan izin lalu lintas ternak, baik dari karantina sampai ke dinas peternakan bogor," ujar Ilman.

Menurut Ilman, pengecekan dan pendampingan pemerintah terhadap peternak sapi Bima sangat membantu dalam memastikan konsumen untuk membeli hewan kurban yang sehat dan layak konsumsi.

"Dengan begitu, penjualan kita meningkat dari tahun sebelumnya. Alhamdulillah para peternak bersyukur karena terus diperhatikan pemerintah," katanya.

Sejauh ini, penjualan sapi di Bima Jaya Farm bisa mencapai 20-30 ekor/hari. Jumlah tersebut masih akan berubah terutama menjelang hari H Iduladha 2023 mendatang. Dia mengatakan, izin sapi yang keluar tahun ini mencapai 12.000 ekor, dimana 7.500 di antaranya masuk untuk wilayah Bogor.

"Yang masuk dan diizinkan Dinas Pertanian Bogor sebanyak 7.500 ekor dan 5.000 ekor lainya tersebar di wilayah lain. Penjualan mencapai 30 ekor/hari dimana rata-rata harganya Rp12-45 juta," jelasnya.

Baca Juga: Pemerintah Imbau Beli Hewan Kurban Dengan Eartag

Sekadar informasi, terjadi kenaikan importasi sapi hidup, kambing dan domba hidup jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Iduladha 1444 Hijriah. Negeri Kangguru Australia jadi penyuplai utama ternak kurban selama Mei 2023

“Impor sapi atau domba (hidup) ini berasal dari Australia,” terang Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh Edy Mahmud menjawab pertanyaan wartawan, Jakarta, Kamis (15/6).

Sejauh ini, importasi ternak dari Australia masih didominasi oleh sapi hidup. BPS mencatat, nilai impor sapi hidup (HS 0102) sebesar US$36,99 juta pada Mei 2023, jumlah ini meningkat sebesar 4,42% secara (month-to-month/mtm). 

Sementara itu, Indonesia mengimpor kambing/domba hidup (HS 0104) US$129,93 ribu pada Mei 2023. Edy mengonfirmasi, tidak ada kenaikan pengapalan kambing/domba hidup di bulan sebelumnya.

“Bulan April tidak tercatat adanya impor kambing/domba hidup,” sebutnya.

Informasi tambahan, hingga 15 Juni 2023, Diitjen PKH Kementan melaporkan total sebanyak 611.379 ekor ternak yang terdiri dari sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba dan babi masih terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Adapun cakupan vaksinasi telah dilakukan kepada 6,68 juta ekor sapi potong; 291.376 ekor sapi perah; 151.478 ekor kerbau; 1,52 juta ekor kambing; 556.716 ekor domba; serta 457.386 ekor babi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar