21 Mei 2022
17:32 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
CILEGON - Kementerian Pertanian secara aktif terus melakukan pengawasan lalu lintas hewan yang masuk maupun keluar melalui Pintu-pintu pelabuhan. Salah satunya di pelabuhan Merak Cilegon, Banten.
Di sana, Badan Karantina Pertanian besama jajaran Polri mengecek kondisi kesehatan semua hewan, baik yang datang dari Pulau Sumatra maupun yang keluar dari Pulau Jawa.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan, pengawasan yang dilakukan sudah berjalan dengan baik. Bahkan, fungsi teknis yang lainnya sudah berjalan sesuai standar operasional prosedur atau SOP. Di Cilegon, pihaknya bisa menggunakan aplikasi digital untuk mempermudah proses pemantauan.
"Tempat ini juga melakukan pemeriksaan secara maksimal yang dibantu oleh dokter hewan, sehingga tidak boleh ada kontaminasi dari PMK yang bisa kita abaikan. Bahkan, sampel darah dan pemeriksaan lab bisa kita maksimalkan di tempat ini," ujar Mentan dalam keterangan pers, Jakarta, Sabtu (21/5).
Pemeriksaan berikutnya, lanjutnya, semua hewan yang masuk ke pulau Jawa harus melalui pemeriksaan, di mana semua mobil yang mengangkut hewan terlebih dulu dilakukan desinfeksi.
Jika ditemukan hewan bermasalah, maka Kementan telah menyiapkan tempat instalasi karantina hewan. Karenanya, Syahrul begitu yakin menghadapi Idul Qurban 2022 pihaknya akan memperketat pemantauan, namun tidak membuat bertambah rumit dan sulit.
"Tetapi sampai dengan instalasi karantina untuk penyembuhan, kita memilik back up yang cukup. Saat ini, karantina seluruh Indonesia siaga 1-14 hari ke depan untuk memutus virus yang bisa berkembang lebih jauh," sebutnya.
Mentan menjelaskan, semua upaya yang dilakukan sejauh ini telah memberikan dampak positif terhadap perkembangan hewan. Ternak yang sebelumnya terkonfirmasi positif kini dinyatakan negatif, setelah melalui proses dan uji tim medis beranggotakan dokter hewan.
"Saya ingin melaporkan, sekarang ini PMK yang ada di seluruh Indonesia cenderung sembuh. Kesembuhannya maksimal, bahkan akhir-akhir ini kita tidak mendengar (laporan) kematian," katanya.
Karenanya, Mentan menegaskan, daerah tergolong 'merah' akan mendapat protokol yang sangat ketat. Lalu lintas hewan tidak boleh masuk atau keluar, begitu pun orang tidak bisa bebas masuk-keluar sampai inkubasi virus dicabut.
Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengapresiasi langkah cepat Kementan dalam menangani penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga wabah tersebut bisa ditangani secara cepat dan tepat.
Baginya, upaya tersebut mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terkait konsumsi daging hewan. Dirinya pun menegaskan, wabah PMK ternak dapat ditangani, bisa disembuhkan, serta aman bagi masyarakat maupun pedagang.
"Kita menyambut Iduladha dengan aman, menyembelih hewan qurban dan bisa dipertahankan di Cilegon. Tentu kita support karantina untuk memeriksa distribusi hewan Jawa dan Sumatra. Saya juga berharap masyarakat tidak panik karena pemerintah terus bekerja," terang Sanuji.