c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

24 Oktober 2024

10:34 WIB

Kementan Gandeng BIG Digitalisasi-Modernisasi Pertanian RI

Kementan mensinyalir upaya ini dapat ikut memperkuat pertanian nasional dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Data spasial membantu produktivitas petani mendapatkan pupuk subsidi tepat guna.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Kementan Gandeng BIG Digitalisasi-Modernisasi Pertanian RI</p>
<p>Kementan Gandeng BIG Digitalisasi-Modernisasi Pertanian RI</p>

Kepala BIG Muh Aris Marfai dan Wamentan Sudaryono sepakat menyukseskan program swasembada pangan Presiden Prabowo, Jakarta, Rabu (23/10). Dok Kementan

JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengajak Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk menyukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo. Kementan mensinyalir upaya ini dapat ikut memperkuat pertanian nasional dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Kementan meyakini, data spasial bakal sangat membantu produktivitas para petani terutama dalam mendapatkan pupuk subsidi agar tepat sasaran.

"Data spasial sangat membantu dan menjadi bagian dari solusi petani seperti pupuk dan meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Wamentan saat menerima kunjungan jajaran BIG di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (23/10).

Wamentan Sudaryono menjelaskan, data spasial jadi bagian penting dari program yang saat ini sedang dijalankan. Selain digitalisasi dan mekanisasi, data Pendekatan Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood Approach/SLA) juga sangat dibutuhkan untuk monitoring dan evaluasi terhadap berbagai program.

"Ini program rencana kita untuk digitalisasi terutama untuk monitoring juga harus modern. Kan kalau bicara visi sudah jelas, misi juga sudah jelas, programnya sudah bagus dan yang penting monitoring semua program visi-misinya. Karena kita ingin menjadi solusi bagi seluruh rakyat," katanya.

Mengenai hal tersebut, Sudaryono ingin Kementan dan BIG mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi para petani. Karena itu, data sekaligus hasil monitoring sangat diperlukan. 

"Kita harus berbuat sesuatu yang bisa menjadi solusi dengan teknologi dan bisa memberi solusi yang tepat bagi banyak orang," katanya.

Baca Juga:  BIG Target Komersialisasi Kebijakan Satu Peta 2026

Kepala BIG Muh Aris Marfai mengaku siap menjalankan berbagai arahan Wamentan untuk merealisasikan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya sebagai program prioritas Presiden Prabowo. Dia mencontohkan, data spasial dapat digunakan untuk pelaksanaan intensifikasi-ekstensifikasi lahan pertanian saat ini.

"Nah di dalam swasembada pangan itu tentu kita perlu memikirkan intensifikasi lahan pertanian, di mana salah satunya mempunyai lahan pertanian yang baru. Di situlah data spasial dibutuhkan penting untuk mendapatkan potensi lahan pertanian," ungkap Aris.

Aris menambahkan, BIG sudah memperlihatkan analisis mengenai besarnya potensi yang dimiliki bangsa Indonesia khususnya pada lahan pertanian. 

"Kami sudah memperlihatkan analisis spasial untuk membantu potensi sawah yang ada irigasinya atau bisa dijadikan sumber air. Nah disitu lagi-lagi data spasial kembali bermain," jelasnya.

Sebelumnya di 2021, BIG menyatakan, pemanfaatan data geospasial dalam mewujudkan pertanian cerdas. Saat ini, nformasi geospasial telah dimanfaatkan secara luas untuk berbagai macam keperluan pembangunan nasional, misalnya untuk kebutuhan konservasi berupa manajemen sumber daya alam yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, pembangunan informasi geospasial akurat dan andal untuk mendukung pembangunan pertanian tidak hanya berdasarkan pengetahuan dan teknologi, namun juga membutuhkan koordinasi, peraturan, dan infrastruktur. Untuk itu, BIG bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk memproduksi data akurat, seperti peta luas baku sawah dan zona irigasi.

Pangan, Prioritas Prabowo
Terpisah, Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan, sektor pertanian merupakan prioritas utama dalam pemerintahannya. Prabowo menilai, pangan adalah sektor paling dasar terutama dalam menghadapi situasi global yang hingga kini bergerak dinamis. Karena itu, semua kementerian dan lembaga harus memperkuat pangan di dalam negeri.

"Seperti yang saya sampaikan dalam pidato saya di depan Majelis Permusyawaratan Rakyat, kita harus swasembada pangan. Itu prioritas dasar dalam situasi global hari ini. Perang besar bisa pecah setiap saat dan kita harus jamin kemampuan kita memeri makan. Kita bersyukur kita punya sumber daya alam yang sangat besar," ujar Presiden dalam sidang kabinet perdana di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10).

Baca Juga: Kebijakan Satu Peta Urai Data Tumpang Tindih Lahan 19,97 Juta Hektare

Presiden mengatakan, sektor pertanian nantinya juga akan mengawal jalanya program Makan Bergizi Gratis sebagai upaya pemerintah dalam mencerdaskan sumber daya manusia.

"Bagi saya, makan bergizi untuk anak dan ibu hamil adalah strategis. Yang tidak mendukung program tersebut silahkan keluar dari pemerintahan yang saya pimpin. Ingat kita satu tim dan kita harus yakin," tegasnya.

Di tempat yang sama, Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan, akan mengerahkan semua kemampuan dalam mewujudkan swasembada pangan dalam waktu yang tidak lama. Saat ini, pemerintah sudah mempersiapkan intensifikasi dan ekstensifikasi sebagai langkah cepat meningkatkan produktivitas.

Diketahui, Kementan tengah fokus mengerjakan cetak sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan dan daerah lain dengan menggunakan teknologi mekanisasi. Selain itu, Kementan juga mempersiapkan klaster pertanian modern yang dikerjakan oleh anak muda dari seluruh indonesia.

"Yang kita bangun saat ini adalah mentransformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern. jadi semua menggunakan full mekanisasi seperti negara negara maju. Kami baru pulang dari Amerika Serikat, Cina, Vietnam dan seterusnya, melihat teknologi. kita juga sudah menggunakan teknologi seperti yang mereka gunakan. Bahkan kita menerjunkan mahasiswa untuk mengendalikan teknologi," ungkap Amran.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar