27 Maret 2024
17:56 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor otomotif untuk berperan mengisi potensi pasar kendaraan listrik, terutama motor listrik.
Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita menilai pasar industri otomotif di Indonesia terus tumbuh. Tecermin dari penjualan sepeda motor domestik yang mencapai 6,23 juta unit sepanjang 2023 berdasarkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
"Angka tersebut naik 19,44% dibanding tahun 2022, di mana penjualan sepeda motor domestik menembus hingga 5,22 juta unit," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (27/3).
Baca Juga: Masyarakat Hemat Lebih Dari Rp2 Juta Per Tahun Dengan Motor Listrik
Di tengah pertumbuhan itu, Reni menyampaikan, pemerintah gencar memacu pengembangan kendaraan Listrik. Hal ini tren global dalam penggunaan energi ramah lingkungan atau pengurangan gas emisi karbon. Kebijakan itu juga sudah tertuang dalam Perpres 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Transportasi Jalan.
"Regulasi tersebut menjadi peluang dan tantangan bagi IKM alat angkut, termasuk IKM knalpot, untuk melakukan diversifikasi produk ke arah motor listrik. Oleh karena itu, kami telah melakukan pembinaan pada IKM alat angkut agar dapat masuk ke dalam ekosistem KBLBB," ucapnya.
Reni menjelaskan IKM sektor otomotif perlu berperan dalam mengembangkan motor listrik. Mulai dari pembuatan parts atau komponen motor listrik, perakitan, serta memberikan jasa service dan reparasi motor listrik.
"Agar produk dan jasa yang dihasilkan oleh IKM alat angkut mampu memenuhi standar kualitas, harga yang ekonomis dan pengiriman yang tepat waktu," kata Dirjen IKMA Kemenperin.
Tidak hanya kendaraan listrik, Reni menyampaikan pihaknya juga membina industri kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil. Hal itu pun bertujuan agar kendaraan konvensional menggunakan BBM lebih berdaya saing.
"Walaupun kami telah memulai pengembangan motor listrik, namun kami tidak akan meninggalkan industri kendaraan bermotor konvensional dengan bahan bakar fosil," tuturnya.
Salah satu upaya Kemenperin, yakni memberi pembinaan kepada IKM knalpot aftermarket atau knalpot yang diproduksi bukan buatan pabrikan kendaraan asli. Hingga saat ini, para IKM tersebut masih menghadapi tantangan untuk dapat masuk dalam ekosistem KBLBB, terutama dari sisi kompetensi SDM dan kualitas produk.
Bimtek Perbengkelan
Pada kesempatan yang sama, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Ditjen IKMA, Dini Hanggandari mengaku timnya telah menggelar berbagai program pembinaan yang ditujukan untuk peningkatan daya saing IKM.
Contohnya, penguatan akses bahan baku, pengembangan produk, peningkatan teknologi mesin atau peralatan, serta pembinaan terkait metode promosi dan pemasaran.
Baca Juga: Menperin Akui Masih Banyak PR Genjot Industri Sepeda Motor Listrik
Dini membeberkan kegiatan yang sudah dijalankan, di antara lain Bimbingan Teknis Perbengkelan Sepeda Listrik dan Motor Listrik bagi IKM di NTB dan Bali. Juga, Pendampingan Pembuatan Prototipe Sepeda Listrik di NTB, serta Bimbingan Teknis Pengelasan dalam Rangka Pembuatan Rangka Motor Listrik di Purbalingga.
Berikutnya, Bimbingan Teknis Penumbuhan IKM Bengkel Konversi di Solo dan Bandung untuk melakukan konversi dari motor BBM ke motor listrik. Lalu, menggelar Pameran Kendaraan Listrik Roda Dua di Bali dan Jakarta, Pendampingan 5R bagi IKM Knalpot di Purbalingga, serta Kemitraan antara IKM Komponen Otomotif dengan Tier-1 APM dan Industri Besar.
"Diharapkan kegiatan tersebut dapat menghantarkan semangat bagi IKM sektor otomotif untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam pengembangan produk yang berkualitas, memenuhi standar mutu dan ramah lingkungan," kata Dini.
Powered by Froala Editor