23 September 2025
10:37 WIB
Kemenperin: Kawasan Industri Halal Di Indonesia Ada 3+1
Kawasan industri halal baru terbangun di wilayah Indonesia bagian barat, belum mencakup Indonesia timur. Pasalnya, tidak mudah membangun industri halal, apalagi kawasan industri halal.
Penulis: Ahmad Farhan Faris
Editor: Fin Harini
Kawasan indistri modern Cikande, Serang, Banten. Sumber: modern-cikande.co.id
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Eko S.A Cahyanto mengatakan saat ini sudah ada 3+1 kawasan industri halal di Indonesia. Terdiri dari Modern Halal Valley di Cikande, Serang, Banten; Halal Industri Park (Safe n Lock) di Sidoarjo, Jawa Timur; dan Bintan Inti Halal Hub di Kepulauan Riau.
“Kalau kawasan industri halal, kita sudah punya 3 plus 1. Memang kita masih punya challenge yang cukup besar bagaimana mendorong kawasan industri ini bisa tumbuh dan lebih berkembang lagi,” kata Eko di Kantor Kementerian Perindustrian pada Senin (22/9).
Menurut dia, industri halal di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan dan memperkokoh dalam rantai nilai halal global. Melihat perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir, kata dia, semakin banyak industri halal di Indonesia.
“Di Bintan dan Sidoarjo, ini wilayah di mana ada 2 kawasan industri cukup berkembang di dalam industri halalnya. Karena, mereka juga sangat concern bagaimana menumbuhkan ekosistem industri halal di dalamnya. Di Bintan berbasis kelapa, dan Sidoarjo lebih variatif serta memfasilitasi industri kecil menengah,” jelas dia.
Kata dia, saat ini produk pakaian yang dijual di toko-toko mal atau pusat perbelanjaan sudah menggunakan label aspek halalnya. Meskipun, lanjut dia, belum ada sertifikasi tapi toko tersebut sudah mulai memberikan informasi aspek kehalalan produknya.
"Kalau pergi ke mal, di toko-toko itu sudah terlihat ada label mengenai aspek halalnya. Meskipun tidak ada sertifikasinya, tapi yang mengandung barang tidak halal, biasanya sekarang sudah diinformasikan,” ungkapnya.
Baca Juga: Rantai Pasok Halal Bisa Buat Indonesia Jadi Peringkat 1 Ekonomi Syariah Dunia
Sementara Kepala Pusat Industri Halal Kementerian Perindustrian, Kris Sasono Ngudi Wibowo menjelaskan kawasan industri halal saat ini sudah 3+1. Di mana, 3 kawasan industri ditetapkan sebagai kawasan industri halal
"Ada 4 sebenarnya, tambah Jababeka. Di Jababeka itu bukan satu kawasan industri utuh, tapi sebagian dari kawasan industrinya ditetapkan sebagai wilayah industri halal," jelas Kris.
Untuk investasi, Kris menyampaikan terus masuk dari beberapa negara ke kawasan industri halal di Bintan, Sidoarjo dan Jababeka. Namun, ia tidak menyebut secara rinci nilai investasi ke kawasan industri halal tersebut.
"Ini bisnis yang besar sekali. Dari Jerman ada, China ada, beberapa negara Asia lain ada. Tapi dari dalam negeri juga ada," bebernya.
Oleh karena itu, Kris menegaskan banyak produsen negara dunia seperti Brasil, China, Korea sudah mulai melihat perkembangan bisnis industri halal ke depannya.
"Bahkan penduduk non muslimnya sedikit, tapi mereka melihat ini sebagai suatu bisnis besar, karena ada kebutuhan akan produk halal," ungkapnya.
Baca Juga: Wapres: Kawasan Industri Halal Jadi Faktor Penarik Industri
Kendala Bentuk Kawasan Industri Halal di Timur
Kris mengakui kawasan industri halal baru terbangun di wilayah Indonesia bagian barat, belum mencakup Indonesia timur. Karena menurut dia, tidak mudah membangun industri halal, apalagi kawasan industri halal.
"Satu kawasannya yang kita jaga kehalalannya. Makanya perlu effort," ujarnya.
Akan tetapi, Kris menegaskan pihaknya terus mendorong apabila ada yang ingin kawasannya menjadi kawasan industri halal. Kata dia, pembentukan kawasan industri halal melihat dari tipologinya juga.
"Kita kan tipologi dari kawasan-kawasan industri ini yang di barat itu berbasis agro, di Jawa variatif aneka, di timur kan berbasis sumber daya alam terutama hasil tambang," pungkasnya.