04 April 2025
12:19 WIB
Kemenperin Gandeng Australia Dongkrak Kinerja dan SDM Industri Furnitur
Kerja sama dengan Australia bertujuan memfasilitasi ketersediaan sumber daya manusia (SDM) industri furnitur yang terampil dan kompeten.
Penulis: Aurora K M Simanjuntak
Editor: Fin Harini
Pengrajin furnitur mengikat meja pada kendaraan milik pembeli di Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (29/ 9/2022). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan peningkatan kinerja industri furnitur, termasuk kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan pasar ekspor.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, salah satu strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target itu adalah mendorong ketersediaan sumber daya manusia (SDM) industri yang terampil dan kompeten.
"SDM terampil di sektor furnitur menjadi salah satu kunci utama untuk mendorong kinerja industri furnitur dalam negeri," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/4).
Kemenperin mencatat, potensi industri furnitur nasional terlihat dari pertumbuhan yang positif mencapai 2,07%. Sektor itu menyumbang hingga 51,81% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sepanjang Januari-November 2024.
Baca Juga: Gelaran IFEX 2025 Diharap Bisa Tingkatkan Penjualan Furnitur RI Di Global
Selain itu, nilai ekspor produk furnitur dari Indonesia tercatat sebesar US$1,47 miliar atau meningkat 0,7% jika dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Guna menggenjot kinerja industri furnitur dalam negeri, Menperin menyampaikan, unit vertikal Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
Di antaranya, kerja sama dengan perusahaan industri, institusi pendidikan, asosiasi, serta pemerintah dari dalam maupun luar negeri. Agus menuturkan, kolaborasi itu bertujuan menghasilkan SDM kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini.
"Kemenperin memiliki Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal yang aktif mencetak SDM kompeten di sektor tersebut," sebut Menperin.
Berbasis Industri 4.0
Kepala BPSDMI Masrokhan menjelaskan, unit pendidikan Kemenperin, Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka), menandatangani MoU dengan Universitas Pradita, Banten, dan perusahaan CAD+T Australasia Pty Ltd, Australia.
Masrokhan mengatakan, kerja sama dengan 2 pihak tersebut bertujuan meningkatkan keterampilan SDM industri Polifurneka dalam bidang desain produk dan industri furnitur berbasis teknologi industri 4.0.
"Kami sedang merintis banyak kerja sama dengan mitra luar negeri untuk mencetak SDM industri yang berdaya saing global," katanya.
Masrokhan menerangkan, CAD+T Australasia Pty/Ltd bergerak di bidang perangkat lunak dengan spesialisasi desain interior dan bisnis produksi.
Baca Juga: Pemangkasan Anggaran Pemerintah Berpotensi Ganggu Bisnis Mebel
Kerja sama dengan politeknik itu mencakup pengembangan kurikulum akademik yang menerapkan industri 4.0, peningkatan kompetensi dosen melalui pelatihan bersertifikat internasional, hingga fasilitasi lisensi perangkat lunak untuk kebutuhan pembelajaran.
Kemudian, kerja sama dengan Universitas Pradita bertujuan untuk mendukung Polifurneka dalam menyiapkan SDM industri yang akan mengikuti Talent Camp Asia 2025. Itu merupakan program pelatihan intensif bagi mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni dan profesional industri.
"Kerja sama dengan mitra merupakan satu hal penting yang dapat mendukung peningkatan kompetensi dan daya saing SDM industri," tutup Masrokhan.