c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

EKONOMI

26 Januari 2022

18:55 WIB

Kemenperin Dukung Semua Pihak Gunakan Kabel Buatan Indonesia

Saat ini, TKDN beberapa produk kabel telah menembus 95%. Kemenperin mendukung industri manufaktur kabel jenis lain untuk meningkatkan TKDN.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Kemenperin Dukung Semua Pihak Gunakan Kabel Buatan Indonesia
Kemenperin Dukung Semua Pihak Gunakan Kabel Buatan Indonesia
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARAFOTO/Galih Pradipta

KARAWANG – Pemerintah ajak semua pihak mendukung pertumbuhan industri kabel di dalam negeri. Kementerian Perindustrian menilai, saat ini industri terkait telah menunjukkan daya saing produk yang begitu kompetitif. 

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, daya saing tersebut dibuktikan dari industri yang mampu memproduksi kabel telekomunikasi, kabel listrik, dan kabel khusus seperti kabel sinyal dan wiring harness. 

Lebih jauh, ia mengapresiasi juga Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari beberapa produk kabel dan turunannya sangat tinggi.

"Sebagai contoh, produk bare cable conductor dan low voltage cable telah mencapai nilai TKDN sebesar 95%, artinya telah melampaui angka TKDN minimum. Sehingga menyandang predikat wajib beli,” katanya pada acara peresmian pabrik pertama PT LSAG Cable Indonesia di Karawang, Rabu (26/1).

Sejauh ini, Kemenperin mencatat, terdapat 54 pabrik kabel di dalam negeri yang bergerak di sektor kabel listrik. Dengan kapasitas produksi untuk kabel dan konduktor tembaga sebesar 450.000 ton/tahun, serta untuk produksi kabel dan konduktor alumunium mencapai 250.000 ton/tahun.

Sementara itu, lanjut Agus, nilai TKDN untuk kabel jenis telekomunikasi dan kabel khusus masih perlu ditingkatkan. Oleh karenanya, fokus pengembangan akan diarahkan pada pengembangan industri bahan baku utamanya, yaitu inti kabel (optical core).

“Saat ini, industri dalam negeri yang bergerak di sektor kabel telekomunikasi berjumlah 13 perusahaan dengan kapasitas produksi fiber optic cable telah mencapai 240.000 km/tahun,” ungkapnya.

Menperin menegaskan, pihaknya berkeras ciptakan kemandirian industri dalam negeri, termasuk di sektor industri kabel. 

Hal ini sesuai visi pemerintah, pengembangan sektor industri hilir dipercepat melalui akselerasi program hilirisasi industri, sekaligus mengurangi ekspor bahan mentah atau raw material.

Hilirisasi industri penting dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah. Sebagai ilustrasi, hilirisasi dari bijih tembaga menjadi kawat konduktor akan meningkatkan nilai tambah dari US$3.900 per MT menjadi US$8.000 per MT atau naik sekitar dua kali lipat.

“Selain itu, hilirisasi bijih bauksit ke kawat konduktor akan menghasilkan nilai tambah sebesar 68 kali lipat, yaitu dari nilai US$95 per MT menjadi US$6.500 per MT,” imbuhnya.

Dorong Pemodal Asing-Domestik 
Salah satu fokus utama program hilirisasi termasuk di industri kabel adalah menarik sebanyak-banyaknya investasi baik berupa modal asing (PMA) maupun modal domestik (PMDN). 

PT LSAG Cable Indonesia merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) yang merupakan joint venture antara LS Cable & Systems, Korea Selatan dengan PT Artha Metal Sinergi Indonesia (anggota PT Artha Graha Network), yang berdiri pada tanggal 20 Agustus 2018 dengan nilai investasi sebesar US$75 juta dolar, terbagi dalam tiga fase pembangunan.

“Pembangunan pabrik kabel PT. LSAG Cable Indonesia merupakan salah satu realisasi dari enam komitmen investasi yang bersifat business to business di dalam kegiatan 'Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018: Enhancing Industrial Cooperation', yang dilaksanakan pada 10 September 2018 di Korea Selatan dan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo,” paparnya.

Menperin berharap, produk kabel tersebut akan dapat mencapai nilai TKDN sebesar 80%. Sehingga bakal mendukung kemandirian industri di dalam negeri, mendorong substitusi impor, serta menciptakan mutiplier effect positif terhadap perekonomian daerah maupun nasional.

“Semoga seluruh kegiatan pembangunan PT LSAG berjalan lancar, sehingga proyek ini seluruhnya dapat segera terealisasi dan terwujud, untuk dapat menjadi salah satu proyek kebanggaan nasional,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER

Revisi POD I Lapangan Ande-Ande Lumut Rampung

Pemda Wajib Bentuk Unit Layanan Disablitas

Mengenal Crab Mentality

Ini 5 Cara Mendeteksi Pelumas Palsu

BEI Ubah Periode dan Kriteria Evaluasi Indeks IDX80, LQ45, IDX30

Perubahan Iklim Perburuk Kesenjangan Gender

Korban Longsor Bandung Barat Bertambah

Penggunaan Berulang MInyak Goreng Bekas Sebabkan Degenerasi Syaraf