c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 Oktober 2024

15:30 WIB

Kemenparekraf: Pelatihan Dan Sertifikasi Efektif Tingkatkan Kompetensi Dan Daya Saing SDM Parekraf 

Sepanjang 2020-2024, sebanyak 27.200 pelaku pariwisata dan 54.302 pelaku ekonomi kreatif telah mendapatkan pelatihan kompetensi. Sementara sebanyak 63.412 pelaku parekraf telah sertifikasi

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Kemenparekraf: Pelatihan Dan Sertifikasi Efektif Tingkatkan Kompetensi Dan Daya Saing SDM Parekraf&nbsp;</p>
<p id="isPasted">Kemenparekraf: Pelatihan Dan Sertifikasi Efektif Tingkatkan Kompetensi Dan Daya Saing SDM Parekraf&nbsp;</p>

foto ilustrasi. Dok. Kemenparekraf

JAKARTA - Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menyampaikan, pelatihan, sertifikasi, serta pemberdayaan telah terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). 

Program tersebut merupakan salah satu unggulan pemerintah berkolaborasi dengan berbagai pihak. Nia mengungkapkan, Kemenparekraf berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam mengembangkan berbagai program untuk mewujudkan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang unggul dan berdaya saing sepanjang 2020-2024.

"Sebanyak 27.200 pelaku pariwisata dan 54.302 pelaku ekonomi kreatif telah mendapatkan pelatihan kompetensi. Sementara sebanyak 63.412 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif telah diberikan fasilitasi sertifikasi," katanya dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (15/10). 

Untuk mengukur dampak dari program pelatihan dan sertifikasi tersebut, Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan bekerja sama dengan Poltekpar NHI Bandung melakukan survei dampak terhadap program strategis yang dilakukan itu. 

Survei dilakukan terhadap 1.143 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dari 34 provinsi dengan responden paling banyak adalah generasi milenial yaitu sebesar 57,7%.

Hasilnya, program pelatihan dan sertifikasi SDM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah memberikan dampak positif. Terutama dalam meningkatkan pendapatan, peluang kerja baru, dan pengembangan karier. 

Rinciannya, hasil survei menunjukkan, sebagian besar tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekraf memiliki masa kerja lebih dari lima tahun. Yakni sebesar 64,5% untuk di sektor pariwisata dan 49,6% di sektor ekonomi kreatif. 

“Angka ini menandakan stabilitas yang tinggi di sektor parekraf dengan tenaga kerja yang berpengalaman dan mapan di bidangnya,” ujarnya.

Baca Juga: Peran Festival Kreatif Sebagai Katalis Kreativitas Anak Bangsa

Sementara untuk presentasi masa kerja antara 1-3 tahun juga cukup tinggi, baik di sektor pariwisata juga ekonomi kreatif, yakni masing-masing di atas 20%. 

"Hal ini menandakan adanya regenerasi dan masuknya tenaga kerja baru yang relatif cepat. Ini juga mencerminkan pertumbuhan yang dinamis di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan banyaknya peluang bagi tenaga kerja baru," terangnya. 

Lebih lanjut Nia menjelaskan, pelatihan terhadap SDM parekraf juga telah memberikan berbagai dampak. Antara lain terhadap kenaikan pendapatan, kesempatan mendapatkan pekerjaan baru, peningkatan pengetahuan, kenaikan jabatan, memperluas relasi, dan pengakuan, serta beberapa manfaat lainnya. 

Sebanyak 60,3% responden menyatakan mengalami peningkatan pendapatan, sedangkan 52,8% mengalami peningkatan karier. "Persentase kenaikan pendapatan terbesar adalah 15 sampai 20%," ungkapnya. 

Dari hasil survei yang dilakukan juga didapat data, indeks kesesuaian pelatihan mencapai 4,16 dari nilai indeks penuh 5, yang mencerminkan relevansi program pelatihan terhadap kebutuhan industri. 

Serta indeks keberhasilan sebesar 3,80 yang menunjukkan bahwa pelatihan telah memberikan dampak yang cukup baik dalam meningkatkan kompetensi peserta. Dari sisi kemudahan, skor 3,91 menunjukkan pelatihan ini cukup mudah diikuti oleh para peserta. 

"Survei ini juga menjangkau 36,2% SDM yang belum pernah mengikuti pelatihan untuk mengetahui harapan mereka terhadap bidang pelatihan yang diminati. Selain pelatihan usaha perhotelan atau akomodasi dan pemahaman daya tarik atau destinasi wisata, bidang pelatihan pemasaran, wirausaha, desain dan konten kreator juga memiliki peminat yang besar," ucapnya. 

Baca Juga: Pemerintah Pede Masa Depan Industri Kreatif Lokal Cerah

Hasil survei juga menunjukkan, sebesar 71,5% kegiatan sertifikasi kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif masih difasilitasi oleh pemerintah. Sementara swasta hanya berkontribusi sebesar 4,5%. 

Sama seperti pelatihan, sertifikasi juga memberikan berbagai dampak seperti kenaikan pendapatan, kesempatan mendapatkan pekerjaan baru, peningkatan pengetahuan, kenaikan jabatan, serta beberapa manfaat lainnya.

Sebanyak 52,2% responden mengalami peningkatan pendapatan sedangkan 11,2% mengalami peningkatan karir. Persentase kenaikan pendapatan terbesar adalah 15-20%.

"Ini masih menunjukkan peran dominan pemerintah. Kami berharap swasta berperan lebih aktif, sehingga program sertifikasi bisa lebih inklusif dan mencakup lebih banyak tenaga kerja," kata Nia.  



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar