c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

15 Oktober 2025

13:59 WIB

Kemenkeu Pastikan Dim Sum Bond On Track, Siap Terbit Kuartal IV/2025

Sesuai target awal, Kemenkeu memastikan Dim Sum Bond akan terbit di pasar pada kuartal IV/2025. Saat ini berbagai persiapan Dim Sum Bond telah rampung baik dari sisi legal maupun dokumentasi.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p>Kemenkeu Pastikan <em>Dim Sum Bond</em> <em>On Track</em>, Siap Terbit Kuartal IV/2025</p>
<p>Kemenkeu Pastikan <em>Dim Sum Bond</em> <em>On Track</em>, Siap Terbit Kuartal IV/2025</p>

Ilustrasi obligasi. Dok Shutterstock/alexskopje

JAKARTA - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Suminto memastikan, pemerintah siap menerbitkan Dim Sum Bond sesuai dengan target awal, yakni pada kuartal IV/2025. Menurutnya, saat ini berbagai persiapan telah rampung baik dari sisi legal maupun dokumentasi.

“Kita masih on track, saat ini seluruh persiapan untuk penerbitan Dim Sum Bond sudah tuntas,” kata Suminto dalam konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (14/10).

Baca Juga: Borong Saham-SBN, BI: Modal Asing Balik Rp6,43 T Pekan Ini

Meski demikian, Suminto mengaku belum bisa menginformasikan tanggal pasti kapan surat utang tersebut masuk ke pasar sehubungan dengan protokol yang berlaku.

“Tanggal pastinya tidak dapat kami sampaikan karena sesuai dengan protokol capital market, kita tidak bisa menyampaikan tanggal secara eksak (tepat)… tapi kami akan menerbitkan Dim Sum Bond dalam waktu dekat ini,” tambahnya.

Sebagai catatan, Dim Sum Bond merupakan obligasi dengan denominasi Renminbi (RMB) Tiongkok yang diterbitkan di luar Tiongkok Daratan, seperti di Hong Kong. 

Obligasi ini merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mendiversifikasi sumber pembiayaan, mengurangi biaya dana, mitigasi risiko kurs, dan memperluas basis investor asing di 2025.

Minat Investor Tinggi
Penerbitan Dim Sum Bond yang akan dilakukan pemerintah menyusul diterbitkannya Kangaroo Bond, atau obligasi dolar Australia (AU$) pada 7 Agustus 2025 silam, yang berhasil menarik minat investor global utamanya yang berbasis di Australia dengan capaian total order book sekitar AU$8 miliar.

Kemenkeu mencatat, Kangaroo Bond yang diterbitkan memiliki dua seri yaitu RIAUD0830 bertenor 5 tahun dan RIAUD0835 bertenor 10 tahun. Adapun hasil dari penerbitan RIAUD0830 telah menarik dana investasi AU$500 juta dan RIAUD0835 menarik dana investasi sebesar AU$300 juta.

Baca Juga: Sri Mulyani Bocorkan Rencana Penerbitan Kangaroo Bond-Dim Sum Bond

Selain itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam kesempatan sama membeberkan, pemerintah juga telah menerbitkan obligasi global valas dalam dua mata uang lainnya, yakni dolar AS (USD) dan euro (EUR), dengan total US$1,85 miliar dan EUR600 juta.

Dirinya mengungkap, total permintaan ketika pemerintah membuka penawaran untuk kedua SBN tersebut mencapai lebih dari US$9,4 miliar untuk USD dan lebih dari EUR1,2 miliar untuk EUR.

“Kita hanya ambil US$1,85 miliar dan EUR600 juta, jadi sangat-sangat selektif… permintaan investor sangat tinggi melebihi nilai penerbitan. Ini mencerminkan kepercayaan internasional terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan kebijakan fiskal kita,” tandas Suahasil.

Pembalikan Aliran Modal
Pada kesempatan sama, Suminto juga mengatakan aliran modal di pasar SBN telah menunjukkan perbaikan setelah terjadi aliran keluar yang cukup besar terhadap modal secara keseluruhan pada September lalu.

Sebagai catatan, berdasarkan data setelmen BI sepanjang 2025 hingga 9 Oktober 2025, nonresiden tercatat melakukan penjualan neto sebesar Rp53,45 triliun di pasar saham; Rp132 triliun di SRBI; namun pasar SBN tetap mencatat modal masuk melalui pembelian neto oleh asing sebesar Rp26,46 triliun.

“Dalam satu minggu terakhir sudah tampak terjadi pembalikan, outflow yang sangat marginal di mana asing sudah lebih suportif pasar SBN kita,” ujar Suminto.

Pasar SBN yang masih menunjukkan kinerja positif menurutnya juga dipengaruhi oleh pasar domestik yang cukup suportif dan resilien di tengah derasnya modal keluar.  

“Dukungan dari investor domestik sangat baik, daya serap dari investor domestik juga terus meningkat, termasuk dana jangka panjang domestik yang terus lebih bagus kemampuan daya serapnya, termasuk asuransi dan dana pensiun itu adalah faktor-faktor yang memperkuat pasar SBN domestik kita dan pasar SBN kita terjaga resiliensi,” tutup Suminto.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar