c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

10 Oktober 2022

19:30 WIB

Kemendag Upayakan Kenaikan Ekspor ke Pasar Nontradisional

Mendag Zulkifli Hasan memimpin langsung misi dagang Indonesia ke Qatar. Indonesia juga sudah mengusulkan studi kelayakan bersama Indonesia-GCC CEPA

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Kemendag Upayakan Kenaikan Ekspor ke Pasar Nontradisional
Kemendag Upayakan Kenaikan Ekspor ke Pasar Nontradisional
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

JAKARTA - Mendag Zulkifli Hasan bertolak dan memimpin Delegasi Misi Dagang Indonesia ke Qatar, untuk melaksanakan mandat Presiden Joko Widodo menggarap pasar ekspor ke negara nontradisional. Misi dagang yang dijadwalkan berlangsung pada 9-10 Oktober 2022 ini bertujuan meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia.

Dalam rangkaian misi dagang tersebut, Mendag Zulkifli Hasan direncanakan menghadiri forum bisnis dan membuka penjajakan kesepakatan dagang atau business matching. Tercatat, sebanyak 11 pelaku usaha turut berpartisipasi pada misi dagang kali ini. 

Mendag menekankan, pemerintah melalui Kemendag berkomitmen untuk terus melakukan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional. Sekaligus memanfaatkan perjanjian dagang dengan negara-negara mitra, untuk meningkatkan ekspor nasional. 

“Kunjungan kerja ke Qatar ini juga merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor dengan membuka akses pasar dan mengoptimalkan potensi dan peluang di negara-negara nontradisional yang masih bisa digarap,” ungkap Mendag dalam keterangan yang diterima, Jakarta, Senin (10/10).

Adapun, produk andalan Indonesia yang dibawa antara lain kelapa sawit dan turunannya, produk kertas, otomotif, baterai, makanan dan minuman, dekorasi rumah, produk kerajinan, garmen, dan produk kecantikan.

Saat ini, Qatar merupakan anggota dari Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC). Pada saat yang sama, Indonesia juga sudah mengusulkan studi kelayakan bersama (joint feasibility study) Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan negara yang tergabung dalam GCC (Indonesia-GCC CEPA).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengungkapkan, kinerja perdagangan antara Indonesia dan Qatar masih mencatatkan defisit bagi Indonesia.

Pada Januari-Juli 2022, total perdagangan Indonesia dengan Qatar tercatat sebesar US$758,07 juta. Total perdagangan kedua negara pada periode tersebut meningkat 29,02% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, perlu digarisbawahi, Indonesia masih mengalami defisit perdagangan sebesar US$498,25 juta.

Sementara pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$892,95 juta, dengan torehan defisit bagi Indonesia sebesar US$458,61 juta. Ekspor nonmigas Indonesia ke Qatar pada 2021 tercatat sebesar US$217,1 juta atau tumbuh 32,17%. 

Produk ekspor utama Indonesia ke Qatar yaitu yaitu floating/submersible drilling/production platforms, otomotif dan bagiannya, produk besi baja, alat kesehatan, kertas dan kertas toilet, tableware, makanan dan minuman, serta kayu lapis (plywood).

Sementara, impor nonmigas Indonesia dari Qatar pada 2021 tercatat sebesar USD 138,3 juta. Produk impor utama Indonesia di Qatar yaitu sulfur, unwrought aluminum, polymers of ethylene, acyclic alcohols, dan sodium hydroxide.

Melihat posisi neraca perdangan kedua negara, Misi Dagang Indonesia ke Qatar menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memperkecil defisit perdagangan tersebut. “Dengan misi dagang ini diharapkan nilai ekspor Indonesia ke Qatar akan terus meningkat,” pungkas Didi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar