c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

EKONOMI

09 November 2021

20:31 WIB

Kemendag: Logistik Jadi Tantangan Ekspor ke Arab Saudi

Nusantara masih menghadapi defisit perdagangan dengan Arab Saudi.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Kemendag: Logistik Jadi Tantangan Ekspor ke Arab Saudi
Kemendag: Logistik Jadi Tantangan Ekspor ke Arab Saudi
Aktivitas Pelabuhan Peti Kemas terlihat dari Center Point of Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (8/11/2021). ANTARAFOTO/Abriawan Abhe

JAKARTA – Kementerian Perdagangan mengakui masih banyak produk asal Indonesia yang butuh tahapan logistik lebih panjang untuk diekspor ke Arab Saudi. Kondisi ini membuat produk ekspor dalam negeri secara tidak langsung berkurang daya saingnya. 

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menjelaskan, faktor logistik begitu berpengaruh pada daya saing produk. 

"Masih banyak produk kita yang tidak langsung sampai ke Arab Saudi selalu via ini dan via itu. Ini tentu karena faktor logistik sangat berpengaruh terhadap daya saing produk kita utamanya di sisi harga," jelasnya kala webinar 'Strategi Logistik Perdagangan Arab Saudi-Indonesia di Era Logistik 4.0', Jakarta, Selasa (9/11).

Karena itu, dirinya menyebutkan kondisi ini merupakan tantangan dan kesempatan Indonesia untuk memperbaiki daya saing produk. Tidak hanya dilihat dari sisi kualitas, namun dari margin pengangkutan dan perdagangan. 

Upaya memperpendek dan mempersempit hambatan, melalui perbaikan skema logistik yang efisien menjadi langkah strategis. Sehingga bisa lebih mendukung dan meningkatkan daya saing produk nasional di tanah Arab. Apalagi belum lama ini, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan baru.

"Logistik menjadi tantangan bagi Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan 17.500 pulau. Ini yang harus dipastikan diakses dan terkoneksi satu sama lain," ujar Oke. 

Kemendag pun menyadari, sebagai negara kepulauan besar, Indonesia masih menyimpan kesempatan-kesempatan ekonomi baru yang bisa ditelusuri. Bahkan dari situ, Kemendag juga mengajak investor baru untuk memperlebar peluang investasi di sektor logistik. 

Kemendag mencatat, sepanjang Januari-September 2021, total perdagangan Indonesia dan Arab Saudi telah mencapai US$3,7 miliar. Dibanding periode sama tahun sebelumnya, kinerja perdagangan itu telah berhasil tumbuh signifikan hingga 26,67%.

Indonesia mengekspor dan mengimpor beragam produk migas dan nonmigas dengan Arab Saudi, masing-masing senilai US$1,08 miliar dan US$2,62 miliar. Dengan begitu, Nusantara masih menghadapi defisit perdagangan dengan Arab Saudi sebesar US$1,54 miliar sepanjang tahun berjalan. 

Masih Terus Gali Potensi 
Dirjen Oke menyebutkan webinar-webinar semacam ini akan terus dilakukan untuk mengulik potensi yang masih belum terlihat. Sehingga, informasi yang ada bisa berguna untuk kedua negara untuk memperbaiki permasalahan yang masih terjadi, hingga realisasi kerja sama yang bisa saling menguntungkan dari sektor logistik. 

"Bukan hanya dilihat dari kualitas produk dan jasa serta kontinuitasnya saja. Daya saing itu bisa diperbaiki dari sektor lain termasuk logistik, kan bisa kita liat semuanya," sebutnya. 

Karena pada dasarnya, sebut Oke, produk Indonesia sudah begitu bagus dan cukup banyak di sana. Namun masih ada ruang untuk bisa ditingkatkan lagi potensinya dengan memperpendek rantai distribusi, begitu juga dengan pembiayaan. 

"Kalau pembiayaan bisa didapat supaya pelaku usaha mendapat modal yang kompetitif, itu juga ada potensi di negara mitra seperti Arab Saudi," pungkasnya.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar